StartUp dan UKM

Anda Tahu Perbedaan Start Up Dengan UKM?

Anda Tahu Perbedaan Start  Up Dengan UKM? – Perkembangan teknologi nyatanya mendorong dunia bisnis kian kreatif dan inovatif. Kini campur tangan teknologi tak hanya pada batasan produksi namun juga marketing dan kemudahan pembayaran dan komunikasi. Jika dahulu anda hanya mengenal UKM kini muncul juga start up yang mampu bersaing secara global yang kebanyakan ownernya ialah anak muda.  Ukm sejatinya telah muncul sejak krisis moneter pada tahun 1997 dan tak terkena imbas setelahnya sedangkan start up baru muncul di Indonesia pada era 2000an.

Menurut Inpres UKM merupakan kegiatan ekonomi yang memiliki omset 250 miliyar per tahun dengan total asset mampu mencapai 50 milyar tidak termasuk tempat dan bangunan usaha.  Menurut BPS jumlah UKM di Indonesia mencapai 57,89 unit di tahun 2014. Apabila dibandingkan dengan Negara tengga jumlah UKM di Indonesia merupakan yang terbesar sejak 2014. Biarpun begitu angka ini masih jauh dari target pemerintah yang berharap mencapai 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Secara  kuantitas jumlah wirausaha di Indonesia masih kalah jauh dengan Malaysia yang mencapai 5 persen, Singapura 7 persen hingga Thailand sebesar empat persen.

Disinilah kemudian muncul start up yang kebanyakan digagas oleh para anak muda yang paham akan teknologi dan memanfaatkannya sebagai peluang bisnis. Persamaan anatara kedua bisnis ini ialah mampu menggunakan modal seminimal mungkin untuk bisnis mereka.  Untuk bagian manajerial keduanya sama – sama menggunakan orang terdekat seperti keluarga di awal bisnis dimulai. Sumber modal biasa diambil dari uang pribadi hingga mencari pinjaman. Indonesia sendiri menargetkan 1000 strat up pada tahun 2020.  Angka ini menunjukkan antusias pemerintah  terhadap start up untuk perekomonian Indonesia. Setelah mendapati persamaan antara keduanya kini mungkin anda bertanya – tanya perbedaan anatar UKM dan start up.

Walaupun sama – sama jenis usaha namun keduanya tentu saja berbeda jauh yang bisa anda simak berikut ini:

  • Produk

Dari segi produk misalnya untuk UKM umumnya merupakan produk yang nampak fisik dan bisa langsung dinikmati oleh konsumen. Contohnya saja makanan, karya seni seperti lukisan, aksesoris maupun pajangan, ada pula dibidang fashion seperti pakaian, tas, sepatu dan masih banyak lagi lainnya. Start up sendiri cenderung menawarkan jasa ataupun piranti lunak seperti software maupun aplikasi. Contoh dari start up ini sendiri yang banyak digunakan masyarakat Indonesia ialah Go-Jek.

  • Pengaruh teknologi

Untuk start up sendiri teknologi memiliki peran utama dari mulai pemasaran, komunikasi hingga produk yang ditawarkan. Teknologi disini yang dimaksud seperti koneksi internet yang membantu jalannya bisnis start up tersebut. apabila terjadi gangguan maka terhenti pula kegiatan bisnis pada start up tersebut. berbeda sekali dengan UKM yang menggunakan koneksi internet hanya sekedarnya saja dan bisnisnyapun masih bisa bergerak meski tak ada hal ini.

  • Skala produksi

Dari segi skala produksi untuk UKM tergantung pada bahan baku dan sumber daya manusianya sehingga produk yang dihasilkan pun terbatas. Start up sendiri tak terbatas atas keduanya sehingga skala produksipun tidak terbatasi.

  • Sasaran yang dituju

Untuk UKM tentunya sasaran yang dituju ialah bagaimana segera mengumpulkan keuntungan dari penjualan mereka. Start up memiliki perbedaan sasaran selain mengutamakan keuntungan mereka juga mengejar pertumbuhan user yang potensial. Anda bisa melihat sasaran start up pada media sosial facebook yang bertahan 5 tahun dengan keuntungan tak seberapa namun memiliki jumlah anggota yang tak terhitung banyaknya. Dampak dari tujuan start up bisa anda lihat saat ini dimana nilai facebook tidak bisa dipandang sebelah mata.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yang Menarik di Bulan Ini

To Top
×