Lainnya

Dulu Kere Kini Lo kheng Hong Berubah Jadi Juragan Saham, Sambil Tidur Aja Bisa Ngasilin Duit

LKH atau Lo Kheng Hong merupakan salah satu investor kenamaan Indoneisa yang lahir di Jakarta pada 20 Februari 1959. LKH merupakan seorang investor value Indonesia jenis Individu yang memiliki kekayaan hingga Rp 2,5 triliun yang berada di saham-saham Bursa Efek Indonesia. Kekayaan yang ia miliki saat ini bukan ia dapatkan dari keluarga atau kerabat yang kaya. LKH bukan berasal dari keluarga kaya, bahkan ia pernah merasakan masa kehidupan yang susah. Rumahnya di Jakarta dulu hanya berukuran sepetak.

Bebas finansial, tampaknya merupakan istilah yang tepat disematkan kepada seorang LKH yang dijuluki sebagai Warren Buffet-nya Indonesia. Saat ini ia telah menginjak 24 tahun usia sebagai seorang investor saham. LKH mengaku tidak pernah sedikitpun berfikir untuk berhenti menjadi investor saham. Kisah suksesnya sudah banyak memberi pelajaran dan motivasi bagi orang-orang yang ingin berinvestasi saham pula.

Lo Kheng Hong di Awal Investasi

LKH terlahir sebagai anak sulung dari 3 bersaudara dari keluarga yang sederhana. Setelah mengenyam bangku SMA, LKH langsung bekerja dan baru memutuskan melanjutkan kuliah di Universitas Nasional setelah bekerja. LKH bekerja sebagai pegawai tata usaha di PT Overseas Express Bank (OEB) sambil kuliah pada tahun 1979. Saat itu LKH harus membayar uang pangkal kuliah sebesar Rp 50 ribu dan uang kuliah Rp 10 ribu.

Jika Warren Buffet membeli saham pertamanya pada usia 11 tahun, lain halnya dengan LKH yang justru selama 11 tahun waktunya dihabiskan menjadi karyawan OEB tanpa kenaikan jabatan karena bank tersebut tidak melakukan ekspansi usaha. Jabatan yang tak kunjung naik ini membuat LKH hanya digaji kecil dan ia gunakan sebagai modal investasi. Tahun 1989, LKH mulai berinvestasi saham.

Jika orang lain menggunakan uangnya untuk bersenang-senang, LKH malah selalu berusaha hidup hemat dan menyimpan uangnya untuk dijadikan modal investasi. Keputusan berinvestasi yang diambil oleh LKH muncul saat adanya capital gain yang besar. Saham pertama yang dibeli oleh LHK adalah saham milik PT Gajah Multi Finance Tbk. Sebagai newbie dalam dunia investasi, LKH langsung disambut dengan pahitnya kerugian. Ketika dicatatkan perdana di Bursa Efek, saham tersebut malah jeblok. Terpaksan LKH menjualnya dengan posisi rugi.

LKH kembali mencoba keberuntungannya dengan ikut dalam penawaran umum saham perdana Astra Graphia yang menyebabkan ia kembali merugi. Namun, kedua kegagalan ini tidak membuatnya patah semangat. Salah satu yang membuatnya tidak patah semangat adalah berita surat kabar yang mengatakan bahwa ada saham yang dapat memberikan keuntungan hingga 400% dari penawaran harga saham perdana. Saat itu LKH menyadari bahwa peluang keuntungan investasinya masih tinggi.

LKH dikenal sebagai investor fundamental yang sangat sabar. Daripada memelototi pergerakan grafik dan angka, LKH lebih percaya kepada manajemen dan pertumbuhan perusahaan. Hasil dari keyakinannya ini terbukti mampu mengantarkan pada keuntungan besar ketika memilih membeli saham PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk pada tahun 2005 seharga Rp 250. Setelah dikumpulkan sebanyak 6 juta lembar, enam tahun kemudian ia mampu menjualnya dan meraih keuntunganpada harga Rp 31.500,-

Lo Kheng Hong Saat ini

Saat ini LKH sudah mampu hidup dengan bergelimang uang yang cukup digunakan untuk hidup mewah sampai anak-cucunya. Namun ia tetap tidak mengumbar harta yang ia miliki. Kebiasaan hidup hemat yang telah ia lakukan sejak mudah masih ia terapkan hingga sekarang. Misalnya, daripada membeli mobil mewah, ia memilih menggunakan MOBIL Mitsubishi Minicab 700 cc yang harganya sangat murah. Tidak hanya sampai disitu saja. Masih banyak potret hidup inspiratif yang dijalani oleh LKH, diantaranya:

Melakukan RTI di Pagi Hari

RTI atau reading, thinking, investing merupakan 3 hal yang dilakukan oleh LKH setiap hari. Ia hanya perlu duduk di taman sambil membaca koran yang datang kerumahnya setiap hari. Ia akan mengamati laporan keuangan perusahaan dan data statistik pasar modal. Ia tidak harus berjuang di tengah kemacetan ibukota. Sepintas LKH memang terlihat seperti pengangguran. Bahkan tetangganya yang sibuk bekerja di pagi hari juga kebingunangan bagaimana ia mencukupi hidup dengan gaya hidup demikian. Namun, bursa saham telah menjawab semuanya. Bahkan uangnya tetap bisa mengalir saat ia tertidur.

Tinggal di 5 Benua

LKH menyisihkan sedikit uang yang ia dapatkan dari investasi di Bursa Efek Indonesia untuk berkeliling dunia bersama istri dan anak-anaknya. Setidaknya 2 kali dalam setahun, LKH dan keluarga bepergian keluar negeri. Biasanya mereka akan tinggal disebuah negara selama 2 minggu – 1 bulan lamanya. Disana , LKH akan berjalan-jalan santai, tinggal di hotel dan bebas melakukan apapun.

Bebas Finansial

Menurut LKH, ada 5 hal yang tidak ia miliki yaitu ia tidak memiliki kantor, tidak memiliki pelanggan sebagai pebisnis maupun marketing perusahaan, tidak punya karyawan, tidak memiliki bos dan tidak memiliki hutang satu rupiah sekalipun. Semua properti ia beli secara tunai. Ia hanya memiliki 1 supir, 2 PRT dan 1 penjaga villa. Semua hal yang berhubungan dengan investasinya dilakukan sendiri dengan teliti, mengkliping dan mem-filling artikel tentang pasar modal dari koran sekalipun ia lakukan sendiri.

Bursa Efek Indonesia memberikan imbalan hasil yang besar di dunia, dan saya beruntung ada menjadi bagiannya, begitu LKH menekankan.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yang Menarik di Bulan Ini

To Top
×