Bisnis Online

Macam-Macam Rasio Dalam Trading

Dalam bisnis trading kita sering mendengar tentang rasio untuk mendapatkan keuntungan. Untuk itulah dalam bisnis trading kita memerlukan memerlukannya. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerugian dalam jumlah yang besar ataupun keuntungan yang tidak sesuai dnegan resiko yang dihadapi. Nah untuk itulah kali ini kita akan membahas macam-macam rasio yang ada dalam dunia trading seperti:

Dalam trading forex ada rasio yang dikenal dengan nama rasio Risk/Reward

Rasio Risk/Reward adalah rasio yang menunjukan kesiapan seorang trader dalam menghadapi kerugian dalam jumlah tertentu dan berapa besar keuntungan yang diharapkannya. Risk/reward ratio minimal yang biasa diambil oleh trader adalah 1:2 atau bisa juga lebih. Untuk menerapkan rasio ini ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan seorang trader diantaranya:

  • Besaran Risk/ Reward ratio

Dalam trading anda harus memperhitungkan besarnya dari kerugian dan keuntungan yang mungkin akan anda alami

  • Semakin tinggi Risk/Reward ratio belum tentu semakin baik

Meski risk/reward semakin meninggi belum tentu meningkatkan keuntungan bahkan bisa jadi tinggi itu lebih condong untuk merugi

  • Target utama untuk menimbang resiko

Risk/Reward ratio bertujuan untuk mencegah posisi trading dimana keuntungan yang didapat tidak seimbang dengan resiko yang akan dialami. Selain itu rasio ini juga bertujuan untuk menghindari kerugian yang berlebihan. Pastikan anda mengingat kedua tujuan dari rasio ini supaya anda bisa menetapkan rasio Risk/Reward yang tepat dalam trading forex. Selain dalam pasar forex ada juga berbagai macam rasio dalam trading di pasar saham diantaranya:

  1. Rasio Price to Book Value (PBV)

Rasio price to book value adalah rasio yang membandingkan nilai pasar suatu saham terhadap nilai buku per lembar suatu saham. Rasio ini sangat berguna dalam mengevaluasi saham dalam industri keuangan seperti lembaga keuangan, perusahaan efek, bank dan asuransi. Hal ini karena aset-aset dari perusahaan di sektor keuangan sebanyak 90 persen berbentuk surat berharga, tagihan dan kas

  1. Rasio earning per share (EPS)

Rasio Earning per share atau EPS adalah rasio yang berfungsi untuk mengevaluasi saham atau laba bersih per lembar saham. Apabila rasio ini mengalami peningkatan maka kinerja dari perusahaan itupun akan meningkat atau sedang dalam kondisi yang baik. Sebaliknya apabila rasio ini mengalami penurunan artinya perusahaan tersebut tidak terlalu baik dan laba yang diperoleh juga mengalami penurunan. Pertahunnya rasio EPS mengalami pertumbuhan sebesar 10-20%. Untuk itulah saat mengunakan rasio ini jangan lupa memperhatikan tingkat stabilitas dari rasio ini. jadi lebih baik ada memilih perusahaan yang memiliki rasio EPS yang dari waktu ke waktu mengalami peningkatan

  1. Price earning ratio (PER)

Rasio price earning adalah rasio yang berfungsi untuk menunjukan perbandingan antara harga saham dan laba bersih yang dimiliki perusahaan. Fokus dari perhitungan rasio ini adalah perolehan laba bersih emiten. Price earning ratio ada dua jenis yaitu trailing PER dan forward PER. Dengan rasio ini bisa membantu anda dalam memilih saham dan bisa mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan return

  1. Rasio return on equity (ROE)

Rasio return on equity adalah jenis rasio yang membandingkan antara laba bersih dengan total ekuitas. Rasio ini bisa dibilang sebagai ukuran dari penghasilan yang bisa diperoleh seorang trader dari investasi yang dilakukannya pada suatu perusahaan tertentu. Selain itu rasio ini bisa menunjukan kemampuan modal yang dimiliki oleh perusahaan ekuitas dalam menghasilkan labar bersih. Intinya rasio ini member gambaran tentang kemampuan emiten atau perusahaan dalam mengelola ekuitasnya. Apabila rasio ini semakin tinggi akan semakin baik. Namun perlu diketahui jika perusahaan dengan rasio ROE yang tinggi biasanya juga memiliki resiko tinggi pula karena perusahaan itu memiliki rasio utang yang cukup besar.

  1. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasion yang sat ini mmemiliki fungsi mengukur resiko keuntungan dari suatu perusahaan atau emiten. Rasio ini membandingkan seluruh modal yang dimiliki suatu perusahaan dengan jumlah utang perusahaan tersebut. Semua rasio yang sudah dijelaskan di atas merupakan rasio terkait dengan laba perusahaan. Sedangkan Debt To Equity Ratio berfungsi untuk mengukur resiko keuntungan suatu perusahaan atau emiten. Rasio DER membandingkan jumlah seluruh utang perusahaan pada modal perusahaan. Apabila perusahaan tersebut memiliki rasio DER yang tinggi maka level resikonya pun akan semakin meningkat tinggi.

Untuk itulah saat anda memilih saham sebaiknya anda tidak mengabaikan rasio yang satu ini, karena bisa jadi itu adalah sebuah peringatan ketika perusahaan akan mengalami masalah. Dalam menentukan nilai dari rasio DER anda bisa melakukannya dengan dua cara. Cara pertama yaitu dengan meletakkan perbandingan antara komposisi hutang jangka pendeknya dengan ekuitas perusahaan. Cara kedua adalah dengan meletakkan perbandingan antara komposisi utang jangka panjang dengan ekuitas atau modal perusahaan

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yang Menarik di Bulan Ini

To Top
×