Keuangan

Mengenal Perbedaan E-money dan E-Wallet, Sudah Tahu belum?

beda e-money dan e-wallet

Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, banyak perubahan yang saat ini bisa kita jumpai. Salah satu bentuk perubahan yang bisa kita dapati dibidang keuangan adalah munculnya uang elektronik. Sesuai dengan namanya, uang elektronik ini tidak berwujud fisik tapi digital. Dengan metode isi ulang, maka uang digital pun akan masuk dan bisa kita belanjakan pada beberapa hal. Dalam perkembangannya sendiri, uang elektronik memiliki dua jenis yakni e-money dan e-wallet. Apa itu e-money dan e-wallet? Berikut ini penjelasannya.

Basis Penerapannya

Perbedaan pertama antara e-money dan e-wallet bisa kita tinjau dari basis penerapannya. Untuk e-money maka basis penerapannya bisa kita ketahui dari chip (chip based) yang biasanya ditanamkan pada kartu. E-money memang kebanyakan berwujud dalam tampilan fisik kartu. Beberapa contoh e-money di Indonesia antara lain E-Money Mandiri, Flazz BCA, Tap Cash BNI, Brizzi BRI, Mega Cash, Blink BTN, JakCard Bank BKI, Nobu E-Money dan lainnya. Sementara itu e-wallet merupakan uang elektronik yang berbasis server (server based). Karena berbasis server maka e-wallet tidak berwujud fisik seperti kartu pada e-money. Tapi e-wallet ini biasanya membutuhkan perangkat (hardware) dan aplikasi (software) untuk bisa menggunakannya. Tidak lupa juga agar bisa terkoneksi dengan server, maka e-wallet ini membutuhkan jaringan internet. Beberapa contoh e-wallet di Indonesia antara lain T-Cash, Go-Pay, DOKU, Buka Dompet BukaLapak, ShopeePay, DANA, dan lainnya.

Jangkauan Penggunaan

Perbedaan lain dari e-money dan e-wallet ini bisa kita dapati dari jangkauan penggunaannya. Terkait tentang jangkauan penggunaannya, e-money memang lebih luas pemakaiannya. Ini karena e-money bisa Anda gunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari seperti pembayaran tiket transportasi publik, pembelian di gerai ritel, transaksi di jalan tol, pembelian tiket di tempat hiburan, dan lain sebagainya. Sementara itu e-wallet penggunaannya saat ini memang masih terbatas pada beberapa transaksi. Beberapa transaksi yang bisa dilakukan dengan menggunakan e-wallet antara lain pembelian pulsa dan token, pembayaran tagihan bulanan, belanja online, belanja offline, dan lainnya.

Maksimal Saldo yang Bisa Disimpan

Selanjutnya, perbedaan antara e-money dan e-wallet adalah maksimal saldo yang bisa disimpan. Pada e-money maka Anda bisa menyimpan saldo hingga Rp 1 juta saja. Sementara itu pada e-wallet, Anda bisa menyimpan saldo yang lebih besar hingga mencapai Rp 10 juta. Dari besarnya saldo maksimum pada e-wallet maka Anda pun bisa melakukan transaksi lebih banyak.

Ketergantungan Pemakaiannya

Hal lain yang menjadi pembeda antara e-money dan e-wallet ini bisa kita lihat dari ketergantungan pemakaiannya. Terkait hal ini maka e-money memiliki keunggulan dibanding e-wallet. Mengapa demikian? Ini karena e-money yang menggunakan kartu ber-chip yang tidak memiliki ketergantungan apapun saat dipakai. Tapi bila Anda menggunakan e-wallet yang berbasis perangkat digital seperti ponsel, maka saat menggunakannya, Anda akan bergantung pada daya baterai ponsel. Jadi ketika baterai ponsel habis maka Anda pun tidak bisa menggunakan e-wallet. Tidak hanya bergantung pada baterai. Pemakaian e-wallet ini juga bergantung pada jejaring internet. Maka walau baterai ponsel Anda penuh tapi Anda tidak terkoneksi dengan internet maka hal ini juga membuat Anda tak bisa menggunakan e-wallet.

Sistem Keamanan

Anda yang ingin memiliki uang elektronik yang lebih aman maka penggunaan e-wallet akan lebih tepat. Hal ini dikarenakan pada e-wallet sebelum transaksi benar-benar dilakukan akan ada konfirmasi pin yang harus dilakukan. Sementara itu pada e-money, tidak ada konfirmasi apapun sebelum transaksi dilakukan sehingga tingkat keamanannya kurang baik.

Biaya isi ulang

Terakhir, perbedaan e-money dan e-wallet bisa kita lihat dari biaya isi ulangnya. Bila Anda menggunakan e-money maka Anda tidak akan mendapati biaya top up saat melakukan isi ulang. Tapi bila Anda menggunakan e-wallet maka ada kemungkinan Anda dikenai biaya isi ulang saat melakukan top up. Ini karena e-wallet yang tidak berafiliasi dengan jaringan milik penerbit e-money akan diberlakukan ketentuan biaya isi ulang. Beban biaya isi ulang pada e-wallet yang tidak berada pada jaringan milik penerbit e-money ini bervariasi. Salah satu e-wallet yang membuat Anda dikenai biaya isi ulang saat top up adalah Go-Pay. Tapi bila e-wallet yang Anda gunakan sudah berada pada jaringan milik penerbit e-money maka Anda tidak akan dikenai biaya isi ulang.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yang Menarik di Bulan Ini

To Top
×