Seperti kita tahu bahwa bisnis properti selalu memiliki peminat yang tinggi. Dengan kebutuhan akan tempat tinggal inilah membuat properti tak pernah sepi di pasaran. Dampak dari besarnya peminat pada properti ini akhirnya menjadikan harganya setiap tahun terus melejit naik. Tentu dengan harga yang tinggi, terutama untuk properti di perkotaan, membuat banyak orang kemudian mencari alternatif untuk menyewa. Sayangnya untuk menyewa properti pun sekarang seseorang harus mengeluarkan biaya yang juga tak sedikit.
Apartemen Vs Indekos
Dalam dunia sewa properti kita sendiri akan mengenal tiga jenis bisnis umum yaitu kontrakan, apartemen dan indekos. Untuk dua yang terakhir yakni apartemen dan indekos di kota besar sedang bersaing sengit. Meski punya fungsi yang sama sebagai tempat tinggal tapi dengan adanya perbedaan yang ada pada harga dan fasilitas membuat kedua jenis properti ini banyak menjadi pertimbangan.
Bagi orang yang mementingkan fasilitas maka mereka akan memilih apartemen. Tapi bagi mereka yang tidak terlalu peduli dengan fasilitas dan berfokus pada harga yang terjangkau, maka indekos biasanya yang akan dipilih. Dan dalam situasi pandemi seperti sekarang di mana banyak orang mengalami kesulitan ekonomi membuat indekos lebih diminati.
Bisnis Indekos Masih Menjanjikan
Masih terbukanya peluang meraup cuan dari bisnis indekost ini sendiri diamini oleh Maria Regina Anggit selaku Co-founder dan CEO Mamikos. Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan harian Kompas, Maria mengatakan bahwa minat dan kebutuhan masyarakat pada hunian indekos sebagai tempat tinggal sementara terus meningkat. Menurut Regina bisnis indekos ini terbilang tetap stabil peluangnya dari tahun ke tahun.
“Masih menjanjikan, karena tingkat kestabilannya terbukti dari tahun ke tahun masih ada dan jumlah peminatnya masih cukup tinggi. Nature-nya bisnis properti itu kan cenderung stabil, lain dibandingkan dengan industri lain,” ujar Anggit saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/12/2020).
Terus Bertambahnya Jumlah Perguruan Tinggi atau Kampus
Lebih lanjut Anggit menyatakan bahwa besarnya permintaan masyarakat pada indekos ini salah satunya didorong oleh pertambahan jumlah perguruan tinggi atau kampus di sejumlah kota di Indonesia setiap tahunnya.
“Di Purwakarta itu ada kampus yang baru dibangun, Kalimantan juga ada yang baru dibangun. Jadi kalau kampus semakin banyak didirikan, kebutuhan untuk tempat tinggal sementara pun semakin tinggi,” ujar Anggit.
Selain faktor pertambahan jumlah perguruan tinggi, bonus demografi Indonesia juga menjadi faktor pendorong meningkatnya peminatan bisnis indekos. Seperti kita tahu hingga tahun 2025, bonus demografi Indonesia diketahui akan menggembung di segmen produktif.
“Ini juga secara tidak langsung juga mendukung untuk pertumbuhan bisnis ini,” ucap Anggit.
Keuntungan Jalankan Bisnis Indekos
Menurut Anggit, menjalankan bisnis indekos ini banyak keuntungannya. Selain dari sisi pendapatan yang lumayan cuan, menjalankan bisnis indekos ini membuatmu punya banyak waktu luang dibanding jalankan bisnis lain. Ambil contoh saja seperti berbisnis kuliner, maka mau tak mau kamu harus banyak meluangkan waktu untuk melakukan monitoring. Tapi kalau kamu jalankan bisnis indekos maka kamu tidak perlu terus-menerus lakukan monitoring. Beban biaya perawatan pada bisnis indekos pun dinilai tidak terlalu besar dibandingkan bisnis lainnya.
“Sedangkan kalau bisnis kosan itu enggak terlalu ribet dan biaya yang dibutuhkan besar. Biaya untuk membuat fasilitas kostan bisa diatur berdasarkan harga penyewaannya sendiri, apabila mau kostan yang fasilitas lengkap, dari segi harganya juga harus dinaikkan kan,” kata Anggit.