Sebuah video viral dari Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beberapa minggu ini sangat menggegerkan masyarakat. Ini karena dalam video itu nampak ratusan warga desa memborong mobil baru dari dealer. Sebagai orang kaya baru yang mendapatkan uang ganti rugi pembebasan lahan dari PT Pertamina (Persero), maka pembelian mobil secara serentak ini memang cukup mengejutkan. Pasalnya di tengah situasi yang masih pandemi, mereka berani membeli kendaraan mewah.
Perlu Melek Literasi Keuangan dan Pengendalian Psikologis
Meski yang dibelanjakan adalah uang sendiri, namun uang ganti rugi menurut beberapa pakar keuangan seharusnya bisa digunakan dengan bijak. Seperti apa yang dikatakan Perencana Keuangan dari Zelts Consulting Ahmad Gozali bahwa seharusnya mereka yang mendapatkan ‘durian runtuh’ ini perlu melek literasi keuangan dan juga mengendalikan psikologisnya, meski diakuinya tidak mudah.
“Dari sisi literasi, mungkin belum banyak kenal dengan produk-produk investasi. Dari sisi psikologis, rezeki nomplok itu sama seperti uang kaget, tidak terbiasa memiliki uang sebanyak itu, yang tadinya merasa mahal untuk membeli mobil, jadi terlihat lebih murah,” kata Gozali.
Lebih lanjut Gozali memberikan tips agar ‘uang kaget’ yang didapatkan masyarakat dari mana pun bisa dimanfaatkan dengan beberapa cara berikut ini.
- Putuskan Penggunaan Dana dengan Kepala Dingin
Tips dan cara pertama untuk memanfaatkan ‘uang kaget’ dengan bijak menurut Ahmad Gozali adalah memutuskan penggunaan dana dengan kepala dingin. Pembelanjaan yang didasari dengan emosi memang seringkali menghasilkan sesuatu yang tak rasional. Dari sinilah maka memang diperlukan pikiran jernih dan ketenangan ketika akan membelanjakan ‘uang kaget’ tersebut.
“Jangan langsung belanjakan begitu diterima, tunggu kepala dingin, tunggu emosi mereda. Kalau perlu simpan di deposito untuk satu sampai tiga bulan,” jelasnya.
Lebih lanjut Gozali menyatakan bahwa masyarakat yang mendapatkan ‘durian runtuh’ ini harus pandai-pandai menahan emosi dan keinginannya. Meski tetangga membeli barang-barang mewah, Gozali menyarankan untuk tenang dulu.
“Sambil nunggu uangnya dingin, buat rencana apa saya yang ingin dibeli. Jangan belanjakan sebelum punya rencana,” tukas Gozali.
- Susun Prioritas Penggunaan Uang
Saat mendapatkan ‘uang kaget’ dalam jumlah besar, kamu memang harus segera menyusun prioritas pemakaiannya. Dalam menyusunnya, Gozali menyarankan 3 hal yaitu pembayaran utang, sedekah, dan juga pengganti aset yang diambil alih. Lebih lanjut menurut Gozali memang sudah selayaknya bila ada properti atau aset yang dijual maka perlu dibelikan dengan penggantinya.
“Ini salah satu kearifan yang ada baiknya kita ikuti, karena yang namanya properti harganya seringkali naik lebih tinggi daripada inflasi pada umumnya,” ujar Gozali.
Sama seperti pendapat Gozali, Perencana Keuangan Andy Nugroho juga menyatakan bahwa uang ganti rugi ini perlu disusun dengan tiga prioritas yakni untuk tabungan, untuk kebutuhan sehari-hari serta untuk menciptakan penghasilan baru.
- Modal Menciptakan Penghasilan Baru
Berikutnya, cara dan tips terbaik memanfaatkan ‘uang kaget’ dari pembebasan lahan adalah dengan mengalokasikannya sebagai modal untuk menciptakan penghasilan baru. Menurut Gozali, bila lahan yang dijual merupakan satu-satunya sumber penghasilan maka menggantinya dengan sumber penghasilan baru merupakan sesuatu yang mutlak.
“Kalau hanya ditabung saja, sehingga tidak ada pemasukan baru, kemungkinan tidak bisa bertahan lama uang tersebut,” kata Gozali.
Untuk menciptakan sumber penghasilan baru ini warga juga tak harus menggantinya dengan yang sebelumnya. Tapi warga bisa mencoba sumber penghasilan baru.
- Belanja Barang Konsumtif
Terakhir, setelah semua hal di atas sudah dipenuhi, maka kamu bisa menggunakan sisa ‘uang kaget’ yang ada untuk belanja barang konsumtif seperti barang elektronik, furnitur, kendaraan dan lainnya.
“Setelah yang lebih prioritas dipenuhi, silakan gunakan untuk yang konsumtif,” ujar Gozali.