Lelang merupakan salah satu cara yang dilakukan seseorang untuk bisa mendapatkan barang yang diinginkan dengan harga yang bersaing. Biasanya barang yang di lelang memang ditawarkan kepada publik dimulai dengan harga rendah. Karena banyak yang tertarik dengan lelang, beberapa orang kemudian memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan penipuan. Dari sinilah kemudian Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengharapkan masyarakat untuk waspada dan berhati-hati dalam mengikuti lelang. Nah untuk bisa mengetahui lelang yang akan diikuti tersebut penipuan atau bukan, kamu bisa menerapkan beberapa tips dari Direktur Lelang DJKN Kemenkeu Joko Prihanto berikut ini.
- Menawarkan Harga Tidak Wajar
Pertama, tanda lelang berpotensi menipu yaitu menawarkan dengan harga tidak wajar. Harga barang yang dilelang umumnya memang berada di bawah harga pasar. Tapi bila harga barnag yang dilelang terlalu murah tentu hal ini perlu dipertanyakan. Sebab tidak jarang lelang dengan penawaran barang tersebut merupakan tindak penipuan.
“Pelaku akan menawarkan barang dengan harga yang sangat jauh di bawah harga pasar,” kata Joko.
- Mengaku Sebagai karyawan DJKN
Cara berikutnya yang sering dilakukan oknum penipu lelang adalah mengaku sebagai karyawan DJKN. Dengan identitas palsu yang dibawa, oknum ini akan mengaku sebagai pegawai Kemenkeu atau DJKN dan coba mengelabui korbannya untuk ikut lelang.
- Gunakan Akun Media Sosial Palsu untuk Menawarkan Barang
Selanjutnya, trik mengetahui penipuan lelang adalah penggunaan akun media sosial palsu untuk menawarkan barang. Di sini oknum penipu akan membuat akun media sosial yang mirip dengan akun resmi Kemenkeu atau DJKN. Dengan akun media sosial inilah oknum penipu akan melakukan aksinya dengan bergerilya mencari mangsa untuk diajak ikut lelang bodong.
- Menjanjikan Menang Lelang
Segala upaya memang akan dilakukan oknum penipu untuk bisa memancing korbannya. Salah satu caranya adalah dengan menjanjikan menang dalam lelang. Padahal dalam sistem lelang yang dilakukan dengan transparan, tak ada yang bisa menjamin satu pihak bisa menang. Namun itulah cara yang dilakukan oknum penipu untuk dapat menarik korban.
“Pelaku akan menjanjikan calon korban pasti akan menang lelang,” jelas Joko.
- Mendesak Korban untuk Segera Melakukan Transfer
Trik kelima untuk mengetahui penipuan lelang adalah dapat didapati dari oknum yang mendesak untuk segera melakukan transfer. Dengan alasan waktu dan lainnya, si oknum penipu ini akan terus mendesak korban untuk segera mengirim uang.
“Pelaku akan meminta uang muka atau pembayaran lelang ke nomor rekening pribadi atau yang menyerupai nomor rekening Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL),” ucap Joko.
- Aktif Menghubungi Calon Korban
Terakhir, cara yang biasanya dilakukan oknum penipu lelang adalah dengan aktif menghubungi calon korban. Apa yang dijalankan oknum ini bertujuan untuk menyakinkan korban agar mau mengikuti arahan pelaku.
Platform Resmi Lelang
Untuk mencegah atau mengantisipasi penipuan lelang ini Joko mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sarana resmi untuk masyarakat yang akan mengikuti lelang. Wadah atau sarana tersebut bernama portal website lelang.co.id atau bisa melalui aplikasi.
Untuk mengikuti lelang, peserta terlebih dulu harus mengisi sejumlah data seperti KTP, NPWP, rekening tabungan, dan e-mail. Setelah itu peserta bisa langsung melihat barang-barang yang akan dilelang. Dari sini kamu sudah dapat memilih lelang mana yang akan diikuti.
Namun perlu diketahui bahwa untuk melakukan lelang ini Joko menyatakan bahwa peserta harus menyetor uang jaminan ke penyelenggara lelang.
“Kalau sudah tertarik dengan salah satu objek lelang, kemudian yakin bahwa ini akan dibeli, setor uang jaminan dengan jumlah yang sudah tercantum. Sebelum pelaksanaan lelang sebagai syarat jadi peserta lelang. Jadi ini untuk meyakinkan kami bahwa peserta serius, tidak main-main. Kalau tidak ada jaminannya, orang main-main,” kata Joko.