Dalam dunia bisnis saat ini, kita acap kali mendengar istilah outlet, retail dan grosir. Bahkan karena keberadaannya yang semakin menjamur, bisa jadi kita pernah mengunjungi ketiga tempat tersebut. Meski sama-sama tempat menjual produk, tapi ketiga istilah ini memiliki perbedaan. Nah agar kamu tidak bingung dan ambigu, mari kita simak pembahasan dari outlet, retail dan grosir tersebut.
Apa Itu Outlet?
Istilah outlet kini memang semakin marak dan populer karena banyaknya usaha baru yang bermunculan. Outlet sendiri merupakan toko offline yang hanya menjual produk-produk dari satu brand atau merk saja. Ini artinya, bila ada istilah outlet makanan, outlet baju, atau outlet lainnya, maka maknanya toko tersebut hanya menjual produk dari satu produsen saja.
Dalam istilah lain outlet sering juga disebut cabang usaha. Jadi ketika kamu punya bisnis makanan dengan brand “X”, maka ketika membuka tempat usaha baru, itu artinya kamu sedang menghadirkan outlet atau cabang lainnya.
Perbedaan Outlet dengan Retail
Lalu apa bedanya outlet dengan retail? Retail atau toko retail sendiri merujuk pada tempat usaha yang menjual berbagai barang dan jasa yang dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen maupun tidak. Menurut RingCentral, toko retail adalah toko yang menjual barang secara eceran kepada konsumen untuk kemudian dikonsumsi dan tidak akan dijual kembali.
Dari sini kita bisa menemukan perbedaan paling signifikan antara retail dan outlet yang terletak pada barang dagangannya. Jika hanya satu produk yang dijual maka itu adalah outlet, namun jika yang dijual beberapa barang atau merek, itu berarti toko retail .
Toko retail sendiri punya beberapa jenis antara lain:
- Tokoserba ada, yaitu toko kelontong kecil hingga menengah yang biasanya beroperasi di daerah pemukiman.
- Toko khusus, yaitu toko yang berkonsentrasi pada produk yang terbatas, misalnya pakaian, barang elektronik, dan hiburan.
- Supermarket, toko menengah hingga besar yang bertujuan untuk kebutuhan rumah tangga seperti makanan dan perabot.
- Toko diskon, yaitu toko menengah atau besar yang menjual barang bermerek untuk dengan harga diskon yang besar.
- Department store, yaitu toko besar yang menjual berbagai barang dan jasa, biasanya dikelola secara individual oleh merchandiser atau bisnis pribadi yang terpisah.
- Gudang/pengecer, yaitu toko menengah hingga besar yang biasanya menjadi pemasok sekaligus distributor untuk took lain.
- Toko online, yaitu toko yang menjual barang langsung ke pelanggan melalui situs web e-commerce.
Perbedaan Outlet dengan Grosir
Sementara itu, istilah grosir memiliki arti umum tempat yang menjual barang dalam jumlah besar dengan harga khusus. Biasanya, harga yang ditawarkan grosir lebih murah daripada toko dengan pembelian satuan atau eceran. Karena menjual barang dalam jumlah besar maka toko grosir umumnya menjual pada pengecer atau toko lain yang lebih kecil, misalnya warung kelontong. Perlu diketahui barang yang dijual oleh toko grosir ini biasanya langsung didapat dari produsen sehingga harganya jauh lebih murah.
Menurut Investopedia, pedagang grosir memang tidak memproduksi barang sendiri, tapi membelinya dari produsen utama. Setelah mendapat barang dari produsen, toko grosir akan melakukan distribusi ke tingkat pengecer. Satu hal lagi yang perlu dipahami bahwa toko grosir ini umumnya menjual jenis produk tertentu, seperti sembako, susu, hingga barang elektronik.
Jadi, dari sini bisa disimpulkan bahwa perbedaan antara outlet dan grosir terletak pada jenis produk dan bentuk penjualan. Jika toko grosir menjual dalam jumlah besar dengan harga miring, maka toko outlet hanya menjual satu barang dari satu brand tertentu dengan harga standar.