Siapa sih yang tak kenal dengan brand Dagadu asal Jogja yang mengusung produk kaos populer tersebut? Tahukah Anda bahwa Dagadu sudah ada dan didirikan sejak tahun 1994 oleh beberapa mahasiswa arsitektur Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dari sini berarti Dagadu atau PT Aseli Dagadu Djokdja yang masih eksis sampai sekarang sudah berusia kurang lebih 24 tahun. Perjalanan panjang bisnis Dagadu yang sudah mencapai 24 tahun tentu merupakan sesuatu yang luar biasa. Banyak yang heran dan kagum serta penasaran mengapa Dagadu ini bisa bertahan begitu lama. Nah untuk mengetahui apa yang bisa membuat Dagadu mampu bertahan dan langgeng selama 24 tahun, kita bisa menyimaknya dalam pernyataan yang disampaikan langsung oleh salah satu pendirinya yakni Ahmad Noor Arief.
- Konsistensi
Pertama, rahasia yang membuat Dagadu bisa eksis sampai 24 tahun menurut Ahmad Noor Arief adalah konsistensi. Sejak awal didirikan, menurut Ahmad Noor Arief, Dagadu memang selalu konsisten membawa nama Jogja sebagai karakternya. Bahkan begitu konsitennya, meski Dagadu kemudian melejit penjualannya, tak membuat Ahmad Noor Arief, dkk berekspansi untuk membuka cabang di luar Jogja. Dengan begitu melekatnya Dagadu dengan Jogja kemudian memunculkan slogan “Kapan ke Jogja Lagi?” yang digaungkan oleh pihak Dagadu.
- Menyesuaikan Diri dengan Perkembangan Zaman
Berikutnya, rahasia yang menjadikan Dagadu mampu bertahan hingga 24 tahun menurut Ahmad Noor Arief adalah kemampuannya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Jadi seiring dengan zaman di mana Dagadu terus bertumbuh, membuat banyak hal yang kemudian berubah. Salah satu perubahan yang terjadi dalam manajemen Dagadu karena pengaruh perkembangan zaman adalah adanya tim kreatif. Tim kreatif yang kini banyak dibentuk oleh beberapa perusahaan memang saat ini juga dimiliki oleh Dagadu. Jadi semua ide untuk pengembangan produk saat ini tidak lagi dikerjakan oleh founder. Tapi sekarang sudah ada tim kreatif yang mengerjakannya.
- Mengembangkan Dagadu ke Brand Lain
Rahasia lain yang membuat Dagadu tetap eksis hingga 24 tahun adalah kemampuannya untuk berekspansi. Ekspansi yang dilakukan Dagadu ini bukan berarti lantas benar-benar meninggalkan Jogja sebagai karakternya. Namun dalam kegiatan ekspansi ini Dagadu mengerjakan produk lain sebagai bentuk pengembangan bisnis. Beberapa brand yang telah diluncurkan PT Aseli Dagadu Djokdja ini antara lain Dagadu Bocah, DGD, Dagadis, hingga Oblongpedia. Nah dengan adanya brand produk baru inilah maka PT Aseli Dagadu Djokdja bisa mengembangkan usahanya lebih luas lagi dengan tidak meninggalkan brand lamanya yakni Dagadu. Bahkan untuk brnad DGD sendiri, Arief memproyeksikannya untuk konsep nasional.
- Menjadikan Dagadu sebagai PT (Perseroan Terbatas)
Dagadu saat ini memang telah menjadi sebuah Perseoran Terbatas bernama PT Aseli Dagadu Djokdja. Kemunculan PT Aseli Dagadu Djokdja sendiri dilatarbelakangi oleh peristiwa akan tutupnya usaha dibidang fashion tersebut. Dagadu memang pernah akan tutup ketika para foundernya sudah banyak yang lulus dan ingin menjalankan hidupnya masing-masing. Nah saat banyak founder yang sudah tak bisa bertahan lagi di Jogja karena ingin mengejar mimpi lainnya, ketika itu juga terpikir bahwa usaha Dagadu tak bisa berhenti begitu saja. Sebab, dalam bisnis Dagadu tersebut, banyak pekerja yang menggantungkan hidupnya dari Dagadu. Untuk itulah kemudian disepakai Dagadu tetap berjalan dan dikontrol oleh dua founder yang ada di Jogja. Guna menguatkan keteguhan itu, kemudian semua founder bersepakat untuk menguatkan status Dagadu di mata hukum dengan menetapkannya menjadi PT atau Perseroan Terbatas. Dengan statusnya menjadi PT inilah semua founder kemudian terikat satu sama lain untuk terus menjalankan roda usaha Dagadu.
- Tak Tinggalkan Toko Fisik
Terakhir, rahasia Dagadu mampu bertahan hingga 24 tahun lamanya adalah dengan tidak meninggalkan toko fisik. Meski sejak tahun 2010-an dunia online di Indonesia semakin mewabah, tapi Dagadu tetap bertahan dengan toko fisiknya. Namun bukan berarti juga Dagadu apatis dan tidak mau merambah dunia online. Pemasaran dunia online memang juga menjadi salah satu strategi Dagadu untuk marketing. Tapi selain pemasaran online, Dagadu ternyata tetap bertahan dengan toko fisiknya. Ketika Ahmad Noor Arief ditanya mengapa toko fisik tetap dipertahankan, jawabnya adalah karena menurutnya pembeli tetap membutuhkan pengalaman dan suasana berbelanja secara langsung.