Media sosial saat ini memang bukan sesuatu yang asing di Indonesia. Dengan begitu maraknya penggunaan gadget dan didukung oleh pertumbuhan teknologi yang pesat membuat media sosial sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Maka dari itu kemudian tidak sedikit pebisnis yang kemudian melirik potensi media sosial ini sebagai bagian dari strategi pemasaran guna meraih keuntungan usaha yang lebih besar. Agar strategi pemasaran dan promosi via media sosial ini dapat menghasilkan sesuatu yang optimal maka Anda harus mengetahui hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Apa itu? Berikut ini penjelasannya.
- Mengunci Akun Anda
Pertama hal yang harus dihindari dan tidak boleh dilakukan saat promosi via media sosial yaitu mengunci akun media sosial. Kenapa dilarang mengunci akun media sosial? Sebab dengan mengunci akun maka secara tidak langsung Anda menutup peluang konsumen untuk membeli. Meski Anda berpikir bahwa mereka yang berniat membeli akan memfollow akun media sosial, tapi itu artinya Anda tidak membuka kesempatan bagi konsumen lain yang semua berniat tidak membeli seumpamanya. Konsumen yang awalnya tidak berniat membeli dan hanya sekedar melihat-lihat akun media sosial Anda memang bukan tika mungkin kemudian berubah pikiran untuk kemudian membeli. Mengunci akun media sosial sendiri dalam kehidupan nyata adalah seperti menutup toko Anda dan hanya melayani mereka yang datang mengetuk pintu toko Anda.
- Tag Foto Secara Massal
Dalam promosi di media sosial, kegiatan tag foto produk sebagai penanda keterangan atau untuk menghubungkan dengan akun lain memang sering kali dilakukan. Namun agar Anda tak membuat kegiatan ini menjadi bumerang bagi bisnis Anda maka usahakan untuk menghidari tag foto produk secara massal. Mengapa demikian? Sebab foto produk yang di tag secara massal akan membuat detail produk tidak terlihat. Tag massal dalam foto produk sendiri memang akan menutupi beberapa bagian. Nah dari sinilah kegiatan tag massal akan membuat konsumen merasa terganggu ketika ingin melihat detail produk. Saat konsmen sudah terganggu karena tag foto masssal tersebut maka hal ini bisa saja membuat mereka bisa saja mengurungkan niat membelinya.
- Komentar Spam di Akun Orang Lain
Mungkin Anda beralasan bisa melakukan secara diam-diam dalam melakukan spam komentar di akun media sosial orang lain. Tapi kegiatan spam yang dilakukan secara intens bisa membuat reputasi bisnis Anda hancur karena akan banyak orang yang kemudian mengetahuinya. Ingat bahwa dunia online yang begitu pesat membuat informasi bisa tersebar dengan cepat. Nah inilah yang harus Anda waspadai. Karena jika satu orang saja sudah mengetahui kegiatan spam Anda mereka bisa saja memberitahukannya pada orang lain termasuk pada para pelanggan Anda. Pada dasarnya, spam komentar sendiri bukanlah hal yang tepat dilakukan karena dapat membuat citra bisnis tidak profesional.
- Terlalu Banyak Postingan dalam Sehari
Kegiatan promosi di media sosial memang mengharuskan Anda untuk melakukan postingan. Jadi ketika Anda memposting maka hal ini sebenarnya kegiatan yang wajar dilakukan. Tapi aktivitas ini menjadi tidak wajar bila kemudian dilakukan secara berlebihan. Konsumen atau para followers Anda sendiri yang melihat postingan yang bertubi-tubi dilakukan akan bosan. Maka dari itu agar strategi pemasaran yang Anda jalankan via media sosial ini berjalan efektif maka pastikan untuk melakukan postingan dalam jumlah yang wajar saja dalam sehari. Pastikan juga waktu postingan satu dengan postingan berikutnya memiliki jarak agar konsumen yang melihatnya tidak merasa bosan.
- Konten Selalu Berhubungan dengan Promosi
Terakhir, hal yang perlu Anda hindari ketika menjalankan promosi via media sosial yaitu membuat konten yang selalu berhubungan dengan promosi bisnis. Dalam dunia marketing, konten yang berkaitan langsung dengan promosi bisnis disebut hard selling. Konten hard selling atau berpromosi langsung memang wajar dilakukan. Tapi bila selalu membuat konten hard selling tentunya tidak baik karena bisa membuat konsumen merasa dijadikan objek bisnis saja. Maka dari itu konten hard selling ini memang sebaiknya diikutijuga oleh konten-konten soft selling atau bahkan konten tanpa promosi (selling). Hal ini dilakukan agar konsumen juga merasa mendapatkan hal lain yang bermanfaat dari akun media sosial bisnis Anda.