Jilbab atau hijab saat ini memang sedang marak digunakan oleh wanita Indonesia. Dari maraknya penggunaan jilbab tersebut maka bisnis dibidang ini pun juga mengalami perkembangan yang pesat. Pertumbuhan bisnis jilbab sendiri bisa dilihat dari berbagai merek atau brand yang bermunculan di pasaran. Dari sini maka Anda yang ingin ikut meramaikan peluang usaha dengan berjualan jilbab, akan mendapat kesempatan yang baik untuk memperoleh keuntungan besar. Tapi satu hal yang perlu Anda perhatikan dengan seksama ketika akan berbisnis jilbab adalah adanya beberapa tantangan yang perlu ditaklukkan. Dibalik pertumbuhan bisnis memang selalu muncul tantangan dan rintangan yang harus dihadapi para penjualnya. Nah berikut ini adalah lima tantangan yang harus Anda hadapi saat akan berbisnis jilbab.
- Trend Jilbab yang Sangat Cepat
Pertama, tantangan yang perlu Anda hadapi dalam bisnis jilbab ini adalah tren jilbab yang sangat cepat. Seperti pada umumnya bisnis fashion, jilbab yang termasuk aksesori fashion juga memiliki trend yang berganti-ganti setiap waktunya. Nah dari trend jilbab yang bisa berganti-ganti setiap waktunya ini maka Anda yang akan menjalankan bisnis, perlu mengantisipasinya. Caranya, Anda harus jeli mengamati pasar dan melihat trend jilbab yang sedang berlangsung. Bila Anda mendapati sebuah modal jilbab sudah diganti dengan trend model jilbab yang lain, maka Anda perlu melakukan perubahan. Pastikan Anda tidak lagi memproduksi atau menjual model jilbab yang lama. Ganti dengan produksi dan jualan model jilbab terbaru yang sesuai dengan trend pasar agar tingkat penjualan tetap meningkat.
- Persaingan yang Ketat
Saat ini para produsen dan penjual jilbab memang sudah sangat banyak. Dari sini maka Anda yang akan terjun ke bisnis jilbab akan berhadapan langsung dengan sengitnya persaingan. Meski persaingan merupakan tanda bahwa adanya pasar yang masih hidup, tapi persaingan yang terlalu ketat mungkin membuat Anda harus berjuang dengan lebih keras. Sebab bila Anda tidak berusaha lebih keras maka bukan tidak mungkin Anda akan tergilas oleh para kompetitor. Maka dari itu Anda yang berencana akan berbisnis jilbab maka persiapkan segala strategi yang jitu untuk bisa mengatasi persaingan ketat hingga mampu menaklukkan pasar.
- Harga yang Tidak Stabil
Berikutnya, tantangan yang perlu Anda siap hadapi dalam bisnis jilbab ini adalah ketidakstabilan harga. Menilik pada pergantian trend model jilbab yang terbilang cepat, maka dampak yang muncul dari hal tersebut yakni harga yang tidak stabil. Bila sebuah model jilbab sudah tidak trend di pasaran maka harganya akan mudah turun karena tidak banyak yang meminatinya. Mungkin Anda tidak akan terlalu rugi saat memiliki model jilbab yang tidak trend ini dalam jumlah sedikit. Tapi bila stok jilbab tersebut masih dalam jumlah banyak maka kerugian besar pun tidak bisa dihindari.
- Motif dan Model Mudah Ditiru
Beberapa jilbab memang ada yang memiliki model dan motif tertentu. Nah dari model dan motif jilbab tertentu ini maka Anda akan mendapati tantangan bila menjualnya. Tantangan tersebut tentu saja adalah mudahnya model dan motif jilbab untuk ditiru. Peniruan model dan motif jilbab sendiri bukanlah hal yang baru dalam bisnis ini. Mudahnya peniruan model dan motif yang bisa dilakukan, membuat Anda tidak bisa berbuat banyak untuk menghalaunya. Nah bila Anda adalah seorang yang selalu mengandalkan inovasi dan kreativitas untuk jalankan bisnis, maka usaha plagiat yang ada akan membuat Anda menjadi tak berkutik dalam bisnis jilbab ini.
- Omset Fluktuatif dengan GAP Besar
Terakhir, tantangan yang harus siap Anda hadapi ketika akan berbisnis jilbab adalah omset yang naik turun. Dalam bisnis apapun memang tidak ada pebisnis yang bisa memastikan omset usahanya setiap bulan. Namun bila omset bisnis setiap bulan memiliki GAP yang terlampau jauh, tentu hal ini bisa membuat pusing karena sulitnya untuk memutar modal. Sebenarnya tantangan ini bisa diatasi dengan cara Anda harus ekstra berjuang untuk meraih banyak konsumen. Dengan banyak konsumen yang bisa Anda jaring untuk menjadi pelanggan Anda, maka pendapatan atau omset yang diterima pun bisa menjadi lebih stabil.