Menjalankan bisnis menjadi salah satu kegiatan yang saat ini sangat digemari publik. Dengan gengsinya yang terus meningkat, pilihan berwirausaha kemudian menjadi sangat menarik untuk dijalani. Namun sayangnya diantara para pebisnis ada yang menjalankan kegiatan wirausaha ini dengan sebuah alasan yang kurang tepat. Berbisnis memang membutuhkan alasan yang tepat agar apa yang dijalankannya bisa bermakna. Selain agar mendapatkan makna sejati, menjalankan bisnis dengan alasan yang tepat akan membawa usaha pada pertumbuhan dan kesuksesan. Maka dari itu Anda yang sedang berencana menjalankan bisnis, cobalah untuk menghindari beberapa alasan berikut ini.
- Jadi Karyawan Itu Membosankan
Alasan pertama berbisnis yang perlu Anda hindari adalah menyatakan bahwa menjadi karyawan itu adalah membosankan. Lari dari status karyawan untuk menjadi owner bisnis hanya dengan alasan yang menyatakan bahwa menjadi karyawan itu membosankan merupakan sesuatu yang naif. Sebab dengan alasan tersebut secara tidak langsung Anda merendahkan kedudukan dan status karyawan. Sebagai pebisnis sejati Anda memang tidak diperkenankan merendahkan profesi apapun termasuk karyawan. Maka dari itu hindari menggunakan alasan bahwa menjadi karyawan itu membosankan untuk kemudian berpindah ke dunia entrepreneur. Anda yang sebelumnya memiliki pengalaman menjadi karyawan seharusnya lebih bijak dan tidak menjadikan alasan kebosanan atau kekurangan lain saat jadi karyawan, meski itu ada benarnya.
- Biar Cepat Jadi Miliarder
Menjadi pebisnis memang membuka peluang Anda untuk bisa meraup pundi-pundi kekayaan yang lebih besar. Tapi sayangnya menjadikan harapan menjadi orang kaya atau miliarder ini sebagai satu-satunya alasan berbisnis tentu bukanlah sesuatu yang tepat. Sebab, berbisnis bukan hanya sekedar mencari keuntungan saja, karena di dalamnya ada banyak makna yang lebih bernilai dibandingkan uang. Maka dari itu cobalah untuk mendapatkan alasan tentang hakikat dan makna mendalam dari kegiatan bisnis tersebut. Dengan menjadikan alasan yang lebih kuat maka Anda akan bisa merasakan pengalaman yang hebat ketika menjadi pebisnis.
- Mau Jadi Orang Terkenal
Memang tidak sedikit pebisnis yang telah sukses kemudian jadi populer atau terkenal. Tapi jika Anda menjadikan kepopuleran ini sebagai alasan untuk berwirausaha maka sebenarnya Anda sedang membangun sebuah bangunan bisnis yang rapuh. Ini dikerenakan kepopuleran didapati oleh beberapa pebisnis hanyalah akibat yang muncul dari segala yang telah diperjuangkan. Dari sini sudah jelas terlihat bahwa kepopuleran adalah sebagai dampak saja, bukan hal utama. Keadaan sebaliknya bisa saja didapati bila Anda hanya berfokus pada tujuan menjadi populer. Sebab tujuan ini akan membuat Anda sulit mencapainya. Bila pun Anda bisa meraihnya, popularitas yang didapatkan bisa jadi tidak akan lama.
- Agar Mendapatkan Waktu Luang yang Banyak
Berikutnya, alasan kurang tepat yang harus Anda hindari ketika akan berwirausaha adalah untuk memperoleh waktu luang banyak. Alih-alih mendapatkan waktu luang yang banyak, seseorang yang menjalankan bisnis akan kesulitan mendapatkan waktu tersebut. Sebab untuk membuat bisnisnya terus bertahan dan eksis serta bertumbuh, pebisnis harus terus menerus bekerja keras. Apalagi bila Anda sedang memulai atau merintis usaha, maka bukan tidak mungkin Anda mendapati waktu yang selalu kurang. Alih-alih untuk melakukan liburan, Anda yang menjalankan bisnis bisa saja merasa kekurangan waktu untuk bekerja mengembangkan usaha. Para pebisnis yang mendapatkan waktu luang lebih banyak ini memang ad. Tapi Anda harus tahu bahwa mereka memperolehnya dari perjuangan yang panjang.
- Agar Punya Kuasa Lebih
Terakhir, alasan kurang tepat dalam menjalankan wirausaha yang perlu dihindari adalah agar punya kuasa lebih. Sebagai pemilik bisnis dan perusahaan, Anda memang akan menjadi atasan dari setiap karyawan atau bawahan. Namun mendasari alasan ini sebagai sesuatu yang penting dalam berbisnis tentu merupakan sebuah kesalahan. Pasalnya kekuasaan adalah sesuatu yang abstrak dan bahkan menjerumuskan Anda bila tidak mampu menjalankannya dengan bijak. Hanya pemimpin absolut dan egois dengan perasaan berkuasa sebagai owner bisnis yang membuat Anda sulit mendapat dukungan optimal dari karyawan atau beberapa relasi bisnis. Alih-alih menunjukkan kekuasaan yang absolut, Anda saat akan menjalankan bisnis harus bisa bersikap rendah diri. Pastikan Anda dan karyawan tetap menjadi partner dan sabahat yang saling mendukung satu sama lain.