Mendirikan bisnis startup memang menjadi salah satu alternatif yang banyak dijalankan oleh beberapa pihak saat ini. Dengan besarnya potensi untuk meraih keuntungan besar dibalik massifnya penggunaan teknologi digital, menjadikan startup memang semakin menarik untuk dijalankan. Namun karena saat ini bisnis startup sudah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, maka muncul beberapa peraturan atau hukum yang perlu Anda cermati ketika akan mendirikan bisnis startup. Nah berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dicermati dan diperhatikan ketika akan mendirikan bisnis startup berkaitan dengan hukum.
- Pastikan Nama Perusahaan Tersedia
Pertama, hal yang perlu diperhatikan saat akan mendirikan bisnis startup ini adalah memastikan nama perusahaan. Nama perusahaan memang menjadi sesuatu yang wajib Anda miliki ketika Anda mendirikan bisnis apapun, termasuk bisnis startup. Pastikan nama startup Anda tidak memiliki kesamaan dengan bisnis lainnya, walau bukan bisnis sejenis. Karena bila nama startup Anda sama dengan nama bisnis lainnya maka hal ini akan membuat Anda harus berurusan dengan sengketa merk dagang. Untuk memastikan nama startup Anda tidak bersengketa dengan bisnis lainnya maka Anda bisa datang ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk memastikan tidak ada nama yang sama dengan bisnis startup Anda.
- Pilih Badan Usaha yang Legal
Berikutnya, setelah memastikan nama startup yang tidak sama dengan bisnis lain, Anda harus memilih badan usaha yang legal. Sebuah bisnis apapun, termasuk startup memang diharuskan membentuk badan usaha sebagai wujud legalitas usaha. Pilihan jenis badan usaha yang bisa dipakai untuk bisnis startup ini cukup banyak seperti Perseroan Terbatas (PT), CV (Comanditaire Venootschaap), Firma, Perusahaan Dagang dan lainnya. Dari beberapa pilihan badan usaha tersebut, Perseroan Terbatas (PT) menjadi salah satu yang palung banyak dipakai oleh publik. Ini dikarenakan kekuatan hukum yang ada pada PT terbilang kuat dan mumpuni. Tapi bila Anda masih ragu dan ingin mendapatkan sebuah startus badan usaha yang jelas, Anda bisa berkonsultasi dulu dengan pakar hukum.
- Daftarkan Bisnis Startup Anda
Langkah selanjutnya untuk mendirikan bisnis startup yang berkekuatan hukum adalah mendaftarkan bisnis Anda. Ketika mendaftarkan bisnis startup ini Anda harus sudah harus memastikan bahwa tidak ada masalah dengan nama dan juga badan usaha Anda. Ketika mendafkarkan bisnis startup, Anda akan mendapatkan beberapa dokumen penting seperti SIUP, TDP dan Akta Pembentukan. Tidak hanya mendaftarkan bisnis, tapi Anda yang ingin mendirikan bisnis startup yang berkekuatan hukum harus mendaftarkan sebagai wajib pajak ke kantor pajak daerah setempat. Dari pendaftaran sebagai wajib pajak ini Anda akan mendapatkan nomor NPWP. Nantinya dari NPWP ini Anda akan bisa mengurus keperluan untuk legalitas lainnya.
- Buka Rekening Bank Bisnis
Untuk lebih memudahkan Anda dalam menjalankan bisnis startup, rekening bank memang akan sangat dibutuhkan. Dari rekening bank ini Anda akan bisa melakukan kegiatan finansial baik itu mentransfer dana atau menerima dana dari pelanggan dengan mudah. Dengan kemudahan yang Anda peroleh maka Anda pun akan lebih lancar ketika menjalankan bisnis startup. Selain akan membuat bisnis lancar, rekening bank ini pastinya akan membuat bisnis stratup Anda terlihat lebih profesional. Namun agar beberapa manfaat tadi bisa Anda dapatkan maka pastikan Anda membuat rekening atas nama bisnis startup, bukan atas nama pribadi.
- Dapatkan Izin dari Lingkungan Sekitar
Tidak hanya perizinan dari negara, tapi karena Anda hidup di lingkungan tertentu, maka Anda yang ingin menjadi pemilik bisnis yang baik, maka perizinan dari lingkungan juga Anda perlukan. Dnegan mendapatkan perizinan dari lingkungan sekitar maka Anda akan bisa mendapat perlindungan hukum dan juga keamanan. Perizinan dari lingkungan sekitar sendiri bisa datang dari beberapa orang seperti ketua RT, ketua RW, kelurahan atau juga bahkan dari aparat setempat.
- Legalitas dengan Karyawan
Terakhir, hal yang perlu Anda perhatikan terkait hukum dalam pendirian bisnis startup adalah legalitas dengan karyawan. Ketika menjalankan bisnis startup tentu Anda akan membutuhkan karyawan untuk membantu Anda menjalankan roda usaha. Nah karena Anda berhubungan dan berinteraksi dengan karyawan, maka bisnis startup Anda juga harus patuh dengan apa-apa yang ada di dalam aspek legalitas karyawan. Beberapa aspek legalitas karyawan antara lain seperti pemberlian gaji sesuai UMR, pajak penghasilan, asuransi dan lain sebagainya.