Sebesar apapun sebuah perusahaan, tidak bisa mengklaim dan menjamin bisnisnya akan aman dari apapun, termasuk penipuan. Terutama bila kita bicara mengenai bisnis kecil atau UMKM, maka peluang penipuan semakin besar dialami. Mengapa demikian? Sebab bisnis kecil yang masih berskala UMKM umumnya belum punya sistem dan perlindungan hukum yang maksimal. Apalagi bila menilik saat ini dimana modus penipuan semakin beragam dan canggih. Maka sebagai pemilik bisnis, terutama yang berskala UMKM, kamu harus bisa melakukan perlindungan maksimal dan mengantisipasi serta menghindari penipuan. Tapi bagaimana caranya? Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya penipuan pada bisnis.
- Belajar Lebih untuk Mendidik Diri
Cara atau langkah pertama untuk melindungi bisnis dari penipuan adalah dengan mendidik diri sendiri. Maksudnya di sini adalah kamu harus cepat dan banyak belajar mengenai jenis, modus dan kasus-kasus penipuan yang pernah terjadi. Meski ada kemungkinan modus baru dilakukan, setidaknya bila bisa banyak belajar dari pengalaman yang sudah terjadi, kamu bisa meminimalisir terjadinya penipuan di perusahaan. Biasanya beberapa modus dan skenario penipuan yang terjadi di perusahaan kecil adalah pencurian uang tunai, perbankan online, faktur palsu dan penggelapan barang. Saat belajar kasus-kasus penipuan, kamu juga perlu memahami hukum dan pasal-pasal tertulis yang mengikat dari tindak penipuan yang terjadi. Dengan hal ini kamu bisa siap bila kemudian harus menghadapi kasus penipuan di perusahaan.
- Mendidik Staf Anda
Bila bisnismu sudah cukup berkembang dengan keberadaan beberapa karyawan atau staff, maka kamu juga perlu mendidik mereka. Karyawan atau staff, terutama staff keuangan memang perlu mendapatkan pengetahuan mengenai cara mengantisipasi penipuan. Berikan pada mereka pelatihan bagaimana mengenali ciri-ciri modus penipuan. Bila perlu hadirkan pelatihan khusus mengenai ancaman keamanan umum (baik online ataupun offline) serta teknik pencegahannya. Selain itu kamu sebagai owner bisnis juga perlu memberikan informasi yang akurat mengenai kebijakan perusahaan terkait penggunaan dan penanganan data rahasia. Data rahasia perusahaan seperti informasi klien, informasi karyawan dan data keuangan memang menjadi sesuatu yang sering digunakan sebagai modus penipuan. Untuk itulah kamu sebagai owner tak boleh lupa untuk memberikan pedoman kebijakan perusahaan mengenai data rahasia tersebut.
- Integrasikan Sistem Manajemen Penipuan
Terakhir, cara dan langkah melindungi bisnis dari penipuan adalah dengan mengintegrasikan sistem manajemen penipuan. Kamu sebagai owner bisnis memang harus membangun sistem menajemen untuk pencegahan pada phishing atau penipuan seefektif mungkin. Manajemen penipuan perusahaan (EFM) sendiri mengacu pada penyaringan waktu nyata dari aktivitas transaksi di beberapa pengguna, akun, proses serta saluran perusahaan yangpada akhirnya mengidentifikasi dan mencegah penipuan dalam bisnis. Ketika memilih sistem manajemen penipuan untuk bisnis pastikan kamu mengedepankan beberapa kriteria sebagai bahan pertimbangan. Beberapa kriteria untuk pertimbangan pemilihan sistem manajemen ini terdiri dari penawaran program dengan integrasi tanpa batas, analisis dan hasil waktu nyata serta kesesuaian anggaran perusahaan.
Itulah beberapa cara dan langkah yang bisa kamu jadikan panduan untuk melindungi bisnis dari penipuan. Begitu merugikannya dampak penipuan tentu membuatmu sebagai owner bisnis harus concern dengan cara pencegahan ini. Tak perlu ragu untuk melakukannya pun bila harus mengeluarkan biaya untuk menjalankannya. Sebab penyesalan akibat kerugian dari penipuan ini akan lebih lebih pahit dibandingkan bila kamu mempersiapkan langkah pencegahan di awal.