Ada banyak orang yang ingin menjadi supervisor handal, namun mereka belum mengetahui apa saja yang harus dilakukan sebagai supervisor tersebut. Supervisor adalah seseorang yang ditugasi untuk melakukan pengawasan, membuat perencanaan, hingga mengelola orang-orang yang berada di bawahnya berdasarkan hierarki jabatannya. Profesi ini tentu tidak semudah yang dibayangkan, jadi perlu keahlian yang handal untuk menjadi seorang supervisor. Nah, bagi Anda yang ingin menjadi seorang supervisor handal. Yuk, terapkan 4 cara jitunya berikut ini.
- Perhatikan dengan Benar, Setiap Momen-Momen Interaksi Anda
Pertama, untuk menjadi supervisor handal yang harus Anda lakukan adalah memperhatikan dengan benar setiap momen-momen interaksi. Selain itu, bersikaplah lebih cermat dari biasanya dalam setiap interaksi atau komunikasi antara Anda dengan anak buah. Maksudnya, di sini Anda harus bersikap lebih reflektif dan berhati-hati dalam setiap perilaku atau ucapan jika berhadapan dengan bawahan. Jangan sampai, Anda terlihat mentang-mentang atau sok dan sombong. Apabila Anda tidak berhati-hati, maka akibatnya bisa berimbas kepada anak buah Anda. Sebab, ada kalanya anak buah enggan membuka mulut terhadap supervisor karena merasa takut dan khawatir terlihat bodoh di depan Anda. Oleh karena itu, lebih bersikap cermatlah dalam menghadapi bawahan. Baca juga bahasa tubuh yang mereka lakukan, apakah bola matanya melihat ke kiri samping atau malah ke atas, lalu beberapa saat kemudian mengenyitkan dahinya? Jika seperti itu, berarti mereka tidak mempunyai suatu pengalaman dari ingatannya yang membuatnya tidak bisa memahami isi pembicaraan Anda. Mungkin saja mereka mendengarkan Anda sambil menutupi mulutnya dengan telapak tangan, lalu mereka menyilangkan tangan di depan dada sambil menundukan kepala? Itu tandanya, mereka ragu dengan apa yang Anda sampaikan sehingga tidak sepakat dengan apa yang Anda ucapkan.
- Dengarkan Berbagai Macam Masukan dari Bawahan Anda
Selain harus memperhatikan dengan benar terkait momen-momen interaksi, sebagai supervisor yang handal juga harus mau mendengarkan berbagai macam masukan dari bawahan. Anda bisa menanyakan kepada bawahan, apakah ada masukan atau koreksi yang bisa membuat tugas Anda menjadi lebih baik? Atau tanyakan seputar kinerja Anda terhadap bawahan seperti “pernahkah mereka menemui supervisor yang menjengkelkan atau membuat mereka jadi tidak suka? Jika jawabannya ada, kira-kira apa yang bisa membuat mereka jengkel terhadap supervisor? Nah, pertanyaan di atas pada dasarnya menanyakan persepsi anak buah terhadap supervisor. Sehingga, bisa ditemukan informasi yang spesifik mengenai kekurangan dan kelebihan Anda dari setiap orang. Dari sini, benahi setiap kekurangan Anda untuk menjadi supervisor yang lebih baik dari sebelumnya.
- Dengarkan Setiap Keluhan Mereka dengan Lebih Baik
Setelah Anda mengetahui berbagai macam masukan dari bawahan, selanjutnya dengarkan setiap keluhan mereka dengan lebih baik. Semakin Anda handal dalam mendengarkan kebutuhan orang lain, maka Anda akan semakin dihargai oleh orang lain. Terkadang, ada anak buah sekedar ingin didengarkan keluhannya tanpa menuntut penyelesaian dari apa yang mereka katakan. Oleh karena itu, Anda sebagai supervisor jangan terlalu terbebani untuk mengakhiri sesi obrolan dengan solusi. Akan tetapi, yang perlu Anda lakukan adalah membiarkan mereka berbicara hingga merasa rampung, lalu melakukan parafrase sewajarnya, mengoreksi informasi yang relevan, tidak mempersalahkan apa-apa yang mereka rasakan, hingga Anda sendiri menemukan titik temu yang baik untuk dijadikan sebagai solusi permasalahan tersebut.
- Jika Ada Perilaku atau Performa yang Buruk, Tanganilah dengan Cepat dan Tegas
Menjadi seorang supervisor, bukan berarti Anda bisa bersikap seenaknya atau bahkan terlalu baik kepada setiap bawahan. Jangan sampai perilaku yang buruk, merusak reputasi Anda dan perusahaan. Misalnya perilaku buruk seperti menyalahgunakan kewenangan, berbohong, korupsi, memanipulasi dan lain sebagainya. Hal ini, tentu harus diberantas sejak masih berupa tindakan-tindakan sederhana sebelum menjadi tindakan yang lebih membahayakan. Kepedulian Anda dalam menangani perilaku buruk ini, akan membuat anak buah menjadi sungkan dan ragu walaupun sekedar merencanakan kesalahan-kesalahan tersebut. Nah, di sinilah letak ketegasan. Jika umpan balik atau penyikapan diberikan setelah kesalahan berlarut-larut, maka bisa saja terjadi banyak hal yang besar dan tidak terasa urgen lagi perihalnya. Jadi, lakukan evaluasi dengan sesegera mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Itulah cara jitu untuk menjadi seorang supervisor handal yang bisa di praktikkan ke dalam pekerjaan Anda. Terakhir, hal yang perlu Anda jadikan sebagai pegangan adalah jadilah seorang supervisor teladan dalam perihal sekecil apapun.