Di masa pandemi Covid-19 yang berlangsung lama, segalanya memang menjadi tak jelas. Namun pandemi yang tidak akan selamanya terjadi, menjadikan masa depan tetap bisa ditatap. Maka dari itulah kemudian Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa di masa depan akan ada lima sektor usaha potensial yang sangat mumpuni untuk dijalankan. Kelima sektor usaha potensial tersebut antara lain sektor kesehatan, makanan dan minuman (food production), digital, perbankan serta logistik.
“Ada 5 (sektor) yang bisa kita bilang bisnis hari ini dan masa depan, itu kesehatan, food production, digital itu realita, banking, dan logistik,” kata Erick.
Menyumbang Dividen Terbesar untuk Negara
Kelima sektor ini dipilih oleh Erick Thohir karena adanya tren dan juga mampu menyumbang dividen terbesar bagi negara. Sebut saja misalnya sektor perbankan. Perlu diketahui bahwa pada tahun lalu, empat bank pelat merah telah menyetor dividen Rp13,3 triliun atau sekitar 29,8 persen dari total dividen BUMN, Rp44,6 triliun.
Sementara itu pada sektor lainnya yang rajin menyetor pendapatan pajak bagi negara yakni sektor telekomunikasi dan pertambangan. Kedua sektor tersebut mampu menyumbang 80 persen dari total pajak yang dibayar BUMN.
Dividen
Lebih lanjut Erick mengatakan bahwa di masa pandemi ini menjadikan porsi setoran dividen tergerus. Sementara itu Penanaman Modal Negara (PMN) justru bertambah. Maka dari sini bisa dilihat bahwa jika sebelumnya rasio perbandingan dividen dibanding PMN adalah 75:25, sekarang rasio tersebut menjadi 50:50.
“Kalau orang bisnis saya rasa masih bagus, jadi kan nol, belum bayar pajak dan bayar PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) bagi hasil,” ucap Erick.
Dampak Pandemi
Akibat pandemi ini memang diakui Erick bahwa keuangan mayoritas BUMN mengalami dampak yang signifikan. Sama seperti yang dialami perusahaan swasta, Erick mengatakan bahwa keuangan perusahaan negara juga tertekan karena pandemi krisis kesehatan yang merembet ke sektor ekonomi tersebut.
“BUMN sama, kami terdampak. 90 persen BUMN secara keuangan terdampak seperti swasta,” jelas Erick.
BUMN Sektor Pariwisata Paling Merasakan Dampaknya
Salah satu BUMN yang paling merasakan dampak dari pandemi menurut Erick adalah yang bergerak di sektor pariwisata. Turunan dari sektor pariwisata seperti transportasi, perhotelan, dan lainnya juga mengalami hal yang sama. Sebagai contoh Erick memberi contoh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT KAI (Persero) yang mengalami penurunan okupansi secara drastis.
Menurut Erick okupansi atau jumlah penumpang KAI maksimal tersisa 15 persen dari normal. Pada transportasi udara pun nasibnya tak jauh beda dengan kereta api. Meskipun merugi, Erick menyatakan BUMN tidak bisa lantas menghentikan layanannya karena memiliki kewajiban melayani masyarakat (public service obligation).
Transformasi Perusahaan Sektor Energi
Sementara itu bagi perusahaan negara di sektor energi, Erick Thohir memberikan tugas untuk melakukan investasi dalam transformasi energi. Erick menyatakan, bahwa dirinya telah menugasi PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), MIND ID, dan PT Bukit Asam Tbk. untuk bertransformasi dari energi fosil.
“Kami terus lakukan transfrmasi di bidang ketahanan energi dengan mengembangkan EV [electric vehicle] battery, sinergisitas refinary dan petrokimia, serta implementasi transisi yang jelas dan terpadu untuk peralihan dari sumber daya fosil ke energi terbarukan sesuai dengan potensi cadangan yang kita miliki dan kebutuhan energi kita ke depan,” ujar Erick dalam Tempo Energy Day 2020, Kamis (22/10/2020).