Beberapa waktu ini, bitcoin menjadi salah satu opsi investasi bagi banyak investor. Hal ini dikarenakan, harga bitcoin melonjak tinggi sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak investor tersebut. Namun pada tahun-tahun sebelumnya, bitcoin pernah terjadi lonjakan dan penurunan nilai dengan cepat. Lalu, kenapa harga bitcoin begitu tidak stabil? Hal ini dikarenakan, fluktuasi harga bitcoin di berbagai pasar bitcoin internasional maupun lokal seperti coinbase, bitstamp, kraken, btc china, bitcoin.co.id dan lain-lain di dorong oleh banyak faktor. Seperti volatilitas di pasar bitcoin yang belum memiliki indeks diterima secara umum, karena cryptocurrency sebagai kelas aset masih dalam tahap yang baru lahir. Namun, bitcoin mampu mengalami volatilitas dalam bentuk perubahan harga sebesar 10 kali lipat terhadap mata uang dolar AS dengan perubahan waktu yang begitu singkat. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi di balik volatilitas harga bitcoin.
- Sangat Terpengaruh Oleh Berbagai Berita
Salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakstabilannya nilai dan harga bitcoin adalah hadirnya berita yang terkesan menakut-nakuti pengguna bitcoin, termasuk peristiwa geopolitik dan pernyataan pemerintah bahwa bitcoin kemungkinan akan diatur. Di sini, ada banyak berita utama di bidang keuangan dan finansial yang menghasilkan ketakutan bagi para investor. Salah satu berita utama yang sangat mempengaruhi harga bitcoin tersebut yaitu berita kebangkrutan Mt. Gox pada awal 2014. Selain itu, ada juga berita tentang penggunaan bitcoin untuk transaksi jual beli narkoba melalui Silk Road yang berakhir dengan penutupan pasar oleh FBI pada bulan oktober 2013. Dari kedua insiden tersebut akhirnya menimbulkan kepanikan publik yang memastikan nilai bitcoin menjadi turun terhadap mata uang fiat atau dollar dengan sangat cepat. Namun dibalik semua itu, investor yang tetap menyukai bitcoin melihat bahwa kedua kejadian tersebut hanyalah sebagai bukti bahwa pasar bitcoin sedang mature.
- Perceive Palue dari Bitcoin Berfluktuasi
Salah satu alasan mengapa bitcoin berfluktuasi terhadap mata uang fiat adalah nilai aset yang dirasakan (perceive palue) versus mata uang fiat. Hal ini, membuat bitcoin memiliki sifat yang membuatnya mirip dengan emas. Pernyataan ini telah diatur dan diputuskan oleh pengembang teknologi inti bitcoin, guna untuk membatasi produksinya dengan jumlah tetap yaitu 21 juta BTC. Tentu saja hal ini sangat jauh berbeda dengan mata uang fiat yang dikelola oleh pemerintah. Di sini, pemerintah ingin mempertahankan inflasi rendah, lapangan kerja yang tinggi dan pertumbuhan yang memuaskan melalui investasi pada sumber daya modal.
- Terlalu Banyak Faktor dalam Persepsi Nilai Aset dan Nilai Bitcoin
Ketidakstabilan harga bitcoin juga didorong oleh berbagai persepsi nilai intrinsik cryptocurrency sebagai penyimpan nilai dan metode transfer nilai. Fungsi bitcoin sebagai penyimpan nilai ini adalah untuk menyimpan aset yang dapat berguna di masa depan dengan mempertimbangkan beberapa kemungkinan. Nantinya, penyimpanan nilai tersebut bisa disimpan atau ditransaksikan dengan barang atau jasa di masa depan. Sedangkan, metode tranfer nilai adalah objek atau konsep yang digunakan untuk mentransmisikan properti dalam bentuk aset dari satu pihak ke pihak lain. Karena kedua faktor tersebut, maka harga spot bitcoin menjadi berbeda-beda terhadap dolar dan mata uang fiat lainnya.
- Nilai Opsi Kecil untuk Para Investor Mata Uang Kelas Kakap
Selain karena faktor persepsi nilai aset dan nilai bitcoin, volatilitas bitcoin juga didorong oleh pemegang proporsi besar dari total mata uang yang beredar. Sebab, bagi para investor bitcoin dengan kepemilikan di atas sekitar $10 juta mengatakan bahwa tidak jelas bagaimana mereka akan meliquidasi porsi yang besar di bitcoin dan mengubahnya menjadi mata uang fiat tanpa menggerakkan pasar.
- Penerapan Pajak yang Mempengaruhi Volatilitas Harga
IRS (lembaga perpajakan Amerika Serikat) menyatakan bahwa mata uang tersebut merupakan salah satu objek tujuan perpajakan yang memiliki efek campuran pada volatilitas, khususnya efek negatif. Sisi negatifnya, IRS menyebutkan properti memiliki 2 efek negatif. Pertama, kompleksitas tambahan bagi pengguna yang ingin membayar via Bitcoin.co.id. Berdasarkan undang-undang pajak terbaru, pengguna harus mencatat nilai pasar mata uang setiap transaksi dan tidak peduli seberapa kecilnya. Justru, hal inilah yang bisa mengakibatkan beberapa masalah bagi penggunanya. Kedua, keputusan untuk menyebutkan mata uang bitcoin sebagai properti yang bertujuan untuk perpajakan bisa menjadi sinyal bagi beberapa pelaku pasar dan menyatakan bahwa IRS sedang mempersiapkan dan menerapkan peraturan yang lebih kuat dikemudian hari. Dengan adanya peraturan yang lebih kuat ini, maka akan menyebabkan tingkat adopsi mata uang menjadi lambat ke titik di mana ia tidak dapat mencapai adopsi massal yang penting untuk keseluruhan utilitas di masyarakat.
Itulah 5 faktor yang sangat mempengaruhi ketidakstabilan harga bitcoin di pasar. Masih banyak lagi faktor lainnya yang juga akan mempengaruhi fluktuasi nilai dan harga bitcoin, baik secara langsung maupun tidak.
Salah satu situs untuk dapat mengetahui mengenai perkembangan harga bitcoin, silahkan akses di www.fulus.com