Ketidakpastian perekonomian yang terjadi di masa pandemi seperti sekarang memang membuat banyak investor tidak bisa langsung bertindak. Biasanya di masa pandemi seperti ini para investor, terutama investor startup akan bersikap menunda atau melakukan wait and see. Tapi sebenarnya jika menilik keadaan di Indonesia maka investasi startup bisa dilakukan tanpa perlu kekhawatiran yang berlebihan.
Tingginya Pengguna Internet di Asia Tenggara
Menurut Direktur Investasi BRI Ventures, William Gozali, Indonesia merupakan negara yang tepat untuk investasi startup. Ini dikarenakan Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet tertinggi di Asia tenggara yang akan terus menjadi target pengembangan bisnis startup. Meski saat ini masih terlihat ada penurunan jumlah investasi, namun menurut William hal tersebut hanya sekedar aksi menunda saja dari investor.
“Untuk startup funding di Asia Tenggara, trennya masih serupa walaupun ada penurunan di tahun 2020. Namun, dari diskusi dengan investor, ini lebih ke penundaan investasi. Sementara kepercayaan akan pasar masih sangat tinggi untuk jangka panjang,” ucap William.
Aplikasi Super Apps Paling Diminati
Lebih lanjut William mengatakan bahwa startup yang paling diminati oleh investor saat ini adalah yang berkonsep super apps. Maksudnya super apps adalah aplikasi yang menawarkan bayak hal sehingga pengguna bisa melakukan banyak aktivitas dalam satu aplikasi saja.
Sementara itu untuk sektor-sektor superapps yang diminati oleh konsumen menurut William yaitu e-commerce, sektor retail, travel dan hospitality serta financial service dengan tema inklusi keuangan. Di luar itu sektor healthcare, logistik, infrastruktur, entertainment (di luar gaming), education dan marketing tekonologi juga banyak diminati dan diincar oleh investor startup. Soal penurunan akibat pandemi ini sekali lagi menurut William itu hanya soal waktu saja.
“Maka dari itu, peluang Indonesia menjadi pemenang itu sangat besar sekali. Banyak investor global tertarik dengan Indonesia karena mereka melihat Indonesia hanya menunggu waktu untuk bertumbuh,” kata William.
Pendorong Masuknya Investasi ke Indonesia
Di Indonesia menurut William memang banyak hal yang mendorong masuknya investasi. Sebut saja seperti perkembangane-wallet, e-commerce, P2P lending, O2O dan lainnya. Nantinya menurut Wiliam pasca pandemi ini maka akan semakin banyak investasi yang masuk ke Indonesia. Ini dikarenakan perusahaan yang sudah pulih kembali dan akan mencari peluang bisnis baru di luar main core bisnis mereka. Nah hal inilah yang nantinya juga akan menjadi pendorong masuknya investasi ke Indonesia. Sebenarnya menurut William peluang pasar saat ini sudah mulai bangkit walau perilaku konsumen sekarang sudah banyak yang berbeda.
“Sektor-sektor yang terpukul juga mulai beradaptasi di luar core bisnisnya mereka. Jadi kalau kita lihat mungkin cukup potensial. Seperti transportasi, penerbangan, dan tourism. Beberapa pemain masih beradaptasi, dan ada peluang pasar mulai bangkit walaupun perilaku konsumen tidak sama lagi,” jelas William.
Dari sini kita bisa melihat bahwa potensi pada stratup untuk investasi di Indonesia ini terbilang besar. Apalagi bila kemudian pandemi ini berakhir, maka investasi yang akan masuk ke Indonesia akan semakin besar.