Kuncoro Wibowo/https://www.tagar.id/
Meski berasal dari keluarga biasa, Kuncoro Wibowo tak mau menerima nasib begitu saja. Ayahnya yang merupakan pemilik toko perkakas berukuran 3×3 meter di kawasan Glodok dan ibunya yang hanya ibu rumah tangga, membuat Kuncoro memang harus bekerja ekstra keras untuk mengubah kehidupannya. Tantangan demi tantangan pun harus ia hadapi. Tantangan pertama, dirinya harus menghentikan pendidikan formalnya di usia 11 tahun akibat krisis politik akibat peristiwa G30S PKI.
Membantu Ayahnya Berjualan di Toko
Keadaan terbatas dari kehidupannya ketika itu tidak membuat dirinya pasrah begitu saja. Dengan jiwa pengusaha yang diturunkan ayahnya, Kuncoro terus mengasah kemampuan berbisnisnya sejak kecil. Setiap hari sepulang sekolah, ia akan membantu ayahnya berjualan di toko sembari les Bahasa Inggris dan Mandarin.
Dari mental berwirausahanya, Kuncoro muda di usia 17 tahun sudah mendapat kepercayaan dari ayahnya untuk melakukan pertemuan bisnis di luar negeri dengan para pemasok perkakas. Tidak hanya itu, dirinya juga dipercaya untuk bernegosiasi dengan para pemasok perkakas dan mengikuti pameran internasional. Dari sini bisnis ayahnya terus membesar.
Menjadi Sales Manajer Perusahaan
Menginjak usia 21 tahun, Kuncoro dipercaya ayahnya menjadi sales manajer perusahaan. Namun di tahun 1981, ayahnya meninggal. Meski demikian Kuncoro tetap terus mengembangkan bisnis ayahnya. Di tahun 1982 hingga 1990-an, dirinya melakukan ekspansi besar-besaran dengan mengembangkan jaringan distribusi perkakas ke berbagai wilayah di Indonesia.
Untuk itulah dirinya kemudian mendirikan beberapa anak perusahaan dengan spesialisasi memasok dan melayani kebutuhan pasar yang sifatnya khusus. Dari sini Kuncoro mendapatkan hasilnya di mana PT Kawan Lama Sejahtera berhasil pindah ke pusat pertokoan empat lantai di Glodok Jaya yang nyaman dengan konsep one stop shopping.
Membangun Grup Kawan Lama
Tidak berhenti sampai di sana, ia terus mengembangkan perusahaannya hingga semakin banyak produk yang dipasarkan dan dijual. Dari sini Kuncoro kemudian meluncurkan untuk menghadirkan Grup Kawan Lama. Dari Grup Kawan Lama ini Kuncoro pun mendirikan sejumlah anak usaha yang bergerak di berbagai bidang.
Sebut saja misalnya di bidang penyediaan berbagai koleksi untuk hunian, kantor aksesoris hingga ruang komersial dengan desain terbaru, ia mendirikan PT Informa Furnishings. Kemudian ada juga Indokompresigma, Global Tools Indonesia dan Kawan Lama Multiweldindo, Millerweldindo yang bergerak pada penjualan perkakas.
Tak hanya itu, Kuncoro juga mengembangkan usahanya ke berbagai sektor seperti food and beverage, service, properti dan E-commerce. Untuk menunjang bisnisnya yang semakin berkembang tersebut, Kuncoro memindahkan kantor pusatnya ke gedung baru berlantai 9 di Kawasan Meruya, Jakarta Barat.
Membuka Ace Hardware
Pada tahun 1995, Kuncoro kembali membuka bisnis barunya yakni PT Ace Hardware Indonesia. Perusahaan ini sendiri merupakan pemegang tunggal ritel Ace Hardware asal Amerika Serikat. Meski ada krisis moneter di tahun 1998, bisnis Kuncoro tetap berkibar. Bahkan saat itu adiknya berhasil menciptakan brand produk perkakas teknik, industri, permesinan, perkakas rumah tangga serta hobi bernama Krisbow. Krisbow sendiri diambil dari nama pengusaha plastik Krisnandi Wibowo yang tak lain adalah adik Kuncoro.
Membangun Pusat Perlengkapan Rumah Tangga dan Gaya Hidup Modern Terbesar Di Indonesia
Ekspansi bisnis terus berlanjut dengan Kuncoro mampu mendirikan pusat perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup modern terbesar di Indonesia seluas 15 ribu meter persegi di kawasan Alam Sutera di tahun 2011.
Di tempat ini, Ace Hardware mampu menyediakan 75 ribu jenis barang. Di tempat ini juga Kuncoro membangun pusat furniture dan aksesoris pelengkap hunian seluas 25 ribu meter persegi yang mampu menampung 25 ribu jenis produk serta Toys Kingdom sebagai toko mainan terbesar di Indonesia yang mampu menampung 15 ribu jenis barang.
Jadi Orang Terkaya Nomor 31 Di Indonesia
Dari segala pencapaiannya, Kuncoro pun telah tercatat di Forbes sebagai orang terkaya nomor 31 di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$1,48 miliar atau setara Rp21,22 triliun. Kuncoro sendiri telah mampu menaungi lebih dari 40 ribu karyawan.
