Untuk menjadi pengusaha yang sukses memang tidaklah mudah. Harus banyak perjuangan dan pengorbanan yang harus dilakukan. Tidak hanya korban waktu, tenaga, tapi seorang yang menjadi pengusaha juga harus berkorban harta. Persiapan untuk menjadi pengusaha juga akan menentukan bagaimana Anda akan bisa menjalankan profesi ini dengan baik. Apa yang terjadi di lapangan memang tidak sedikit mereka yang mengalami kegagalan saat akan menjadi pengusaha. Hal ini terjadi karena mereka tidak mempersiapkan dirinya saat akan menjadi pengusaha. Persiapan menjadi pengusaha sendiri tidak hanya berwujud persiapan modal dan manajemen saja, tapi dalam diri entrepreneur juga perlu dipersiapkan mentalnya. Setidaknya untuk dapat menjadi pengusaha yang suskes, Anda harus bisa menghilangkan beberapa hal berikut ini.
- Sifat Malas
Hal pertama yang harus dihilangkan dalam diri sendiri untuk menjadi pengusaha sukses adalah sifat malas. Sifat malas memang sangat bertentangan dengan prinsip bisnis. Anda yang selalu malas dalam menjalankan apapun, termasuk dalam mengembangkan usaha, pastinya akan membuat bisnis sulit bertumbuh. Alih-alih tumbuh, pengusaha yang malas dapat menjadikan bisnisnya mengalami kegagalan. Untuk menjadi pebisnis sukses, kedisiplinan dan sifat konsistensi memang sangat diperlukan. Sebab, dengan kedisiplinan dan usaha yang penuh konsitensi, akan menjadikan bisnis lebih bisa bersaing dan mampu menaklukkan pasar. Saat bisnis mampu bersaing dan menaklukkan pasar maka peluang untuk sukses akan semakin terbuka lebar.
- Mudah Menyerah
Dalam menjalankan bisnis, seorang pengusaha pasti akan menghadapi tantangan demi tantangan. Tantangan demi tantangan ini sendiri harus dihadapi dengan penuh ketekunan. Pengusaha yang tidak mudah menyerah menghadapi setiap tantangan dan masalah yang datang, mereka akan selalu punya solusi untuk jalan keluarnya. Tapi pebisnis yang mudah menyerah, pikirannya akan buntu untuk mencari solusi. Saat pebisnis sudah tak punya cara untuk mencari solusi, entrepreneur yang mudah menyerah ini akan sulit untuk mengembangkan usahanya. Jadi sebelum menjadi pengusaha, Anda memang harus bersiap dengan dengan setiap tantangan dan rintangan yang pasti ada. Nah ketika tantangan tersebut hadir, pastikan Anda menghadapinya dengan sepenuh hati hingga Anda terbiasa dengan tantangan yang ada.
- Tidak Kreatif
Saat jadi karyawan bisa jadi Anda tidak dituntut untuk memikirkan perusahaan secara general. Tapi ketika Anda menjadi pebisnis maka Anda sebagai owner mau tak mau harus memikirkan perusahaan secara umum. Nah saat memikirkan perusahaan secara keseluruhan pastinya akan ada banyak permasalahan yang muncul dan harus dihadapi. Apalagi bila bisnis Anda merupakan bidang yang memiliki banyak kompetitor. Nah untuk bisa mengatasi segala permasalahan dan persaingan tersebut, Anda sebagai pebisnis dituntut untuk selalu berpikir kreatif. Kreativitas tak jarang memang menjadi solusi untuk permasalahan yang selama ini muncul. Dengan kreativitas maka Anda pun bisa menciptakan hal baru sebagai sebuah terobosan untuk mengembangkan bisnis Anda. Jadi Anda yang akan menjadi pengusaha, haruslah menghilangkan sifat diri yang tidak mengandalkan kreativitas di era yang serba cepat seperti ini.
- Selalu Bergantung Pada Orang Lain
Sebagai pebisnis, Anda memang tak bisa lagi menggantungkan apa pun pada orang lain. hal ini bukan berati Anda tidak boleh meminta bantuan orang lain. Menggantungkan apa pun pada orang lain ini maksudnya adalah tidak mandiri dan selalu mengandalkan orang lain untuk setiap hal yang dikerjakan. Kemandirian memang sudah menjadi hal yang harus diterima oleh pebisnis yang akan menjalankan usaha. Setiap keputusan bahkan beberapa pekerjaan bisa jadi harus dikerjakan sendiri. Apalagi bila Anda sedang memulai bisnis, maka bisa dipastikan kemandirian Anda akan berkali-kali lipat untuk harus Anda terapkan.
- Boros
Terakhir, hal yang harus dihilangkan sebelum Anda menjadi pebisnis adalah sifat boros. Boros memang menjadi pangkal segala permasalahan finansial dalam bidang apapun termasuk bisnis. Ketika Anda boros maka keadaan keuangan perusahaan akan jomplang dan memicu kerapuhan bisnis. Cashflow yang tidak baik karena sifat boros yang dilakukan memang sedikit banyak akan menimbulkan permasalahan. Nah saat keadaan finansial perusahaan sudah timpang, maka tentu saja akan membuat bisnis sulit bertumbuh. Alih-alih bertumbuh, bisnis dengan keadaan keuangan yang buruk bisa membuatnya terpuruk serta mengalami kegagalan.