Pengusaha atau entrepreneur adalah salah satu profesi yang banyak dijalankan oleh masyarakat pada umumnya. Dengan kesempatan mendapatkan dan meningkatkan pundi-pundi keuangan, menjadi pebisnis kemudian menarik banyak kalangan. Entrepreneurship atau kewirausahaan sendiri menurut Center for American Entrepreneurship adalah proses di mana individu yang memanfaatkan peluang komersial dengan membawa produk/jasa baru ke pasar.
Dalam kegiatan wirausaha sendiri, pebisnis yang mengatur mengatur alat-alat produksi untuk terlibat dalam kewirausahaan akan menjalankan organisasi dalam perusahaan atau bisnis kecil dengan beberapa strategi. Meski dalam kegiatannya ada ketidakpastian atau risiko, seorang pengusaha bisa melakukan berbagai cara untuk meminimalisirnya seperti dengan bermitra dengan pengusaha lain.
Tujuan Berwirausaha
Berbisnis atau berwirausaha memang bukan hanya untuk meningkatkan taraf hidup sendiri. Sebab dengan kewirausahaan yang dijalankan secara profesional, dapat membuka lapangan kerja. Dari sini maka kewirausahaan dianggap mampu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Di masa revolusi industri 4.0, tentu tantangan kewirausahaan akan semakin besar. Sebab dengan perkembangan teknologi yang terus bertumbuh membuat pengusaha membutuhkan inovasi-inovasi kreatif.
Upaya untuk Meningkatkan Intensi Wirausaha
Semakin menurunnya tingkat dan minat para pemuda terhadap dunia wirausaha, membuat tantangan juga muncul pada bagaimana cara meningkatkan intensi berwirausaha. Dari sini maka peran pemerintah untuk meningkatkan intensi dan minat pengusaha di kalangan muda sangatlah besar. Untuk meningkatkan intensi berwrausaha tersebut, pemerintah pun melakukan beberapa upaya seperti mendorong lahirnya pengusaha muda melalui suatu kompetisi perusahaan siswa (Harususilo, 2019).
Upaya lain yang dilakukan adalah menghadirkan bentuk pendidikan wirausaha yang terencana dan aplikatif. Dari pendidikan kewirausahaan seperti ini diharapkan akan muncul pengusaha-pengusaha yang mampu mengembangkan potensi dirinya dengan mewujudkan perilaku kreatif, inovatif dan berani mengelola risiko.
Pendidikan kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan yang baik akan berperan untuk meningkatkan sikap anak didik terhadap kewirausahaan itu sendiri. Namun tanpa sikap yang tepat, baik kompetensi kognitif maupun kompetensi non-kognitif, akan tujuan kewirausahaan tersebut akan jadi sulit dicapai dan dipertahankan dalam jangka panjang.
Peran pendidikan kewirausahaan dalam menumbuhkan intensi berwirausaha sendiri telah melalui penelitian. Hasil dari sebuah penelitian menunjukkan bahwa terdapat peranan sikap terhadap pendidikan kewirausahaan pada intensi berwirausaha mahasiswa. Semakin positif sikap mahasiswa terhadap pendidikan kewirausahaan, maka intensi untuk berwirausaha akan semakin tinggi.
Penelitian lain ilakukan di salah satu universitas swasta di Jakarta oleh mahasiswa jurusan Manajemen pada mata kuliah kewirausahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa sikap terhadap pendidikan kewirausahaan berperan secara signifikan terhadap intensi berwirausaha.
Theory of Planned Behavior
Semua hasil penelitian di atas sejalan dengan Theory of Planned Behavior yang dikemukakan oleh Ajzen (1991). Teori ini mengatakan bahwa intensi ditentukan oleh tiga faktor yaitu pertama, sikap terhadap perilaku yang menjelaskan sejauh mana seseorang memiliki evaluasi atau penilaian yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dari perilaku yang bersangkutan.
Faktor kedua adalah norma subjektif yang merupakan tekanan sosial yang dirasakan oleh individu untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku. Sementara faktor ketiga yakni tingkat kontrol perilaku yang dirasakan merupakan kemudahan atau kesulitan yang dirasakan dalam melakukan perilaku dan diasumsikan mencerminkan pengalaman masa lalu serta hambatan yang diantisipasi.
Jadi saat individu memiliki sikap positif terhadap pendidikan dan hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan, maka niat untuk menjadi pengusaha akan semakin besar. Hal tersebut memang tidak hanya langsung berpengaruh pada intensi berwirausaha. Tapi secara tidak langsung, sikap positif yang ditimbulkan terhadap pendidikan kewirausahaan berjalan beriringan dengan efikasi diri.