Bila Anda merasa strategi pemasaran online melalui media yang dijalankan belum maksimal, mungkin teknik konten carousel bisa dicoba. Apa itu carousel? Carousel adalah salah satu jenis konten di media sosial dengan karakteristik atau ciri khas yaitu adanya lebih dari satu gambar dalam satu konten. Dari konten carousel sendiri maka akan terbangun interaksi yang lebih dengan audiens. Ini karena dari konten carousel, pengunjung atau audiens dapat menggeser beberapa gambar yang ada di dalamnya hingga kemudian lebih antusias.
Jenis Carousel
Pada dasarnya, carousel adalah fitur periklanan yang memungkinkan seorang marketer menempatkan lebih dari 1 gambar dalam sebuah konten atau postingan. Dalam penggolongannya, carousel ini ada dua macam yakni carousel post dan ads. Beikut penjelasannya.
- Carousel Post
Jenis carousel pertama adalah carousel post. Media sosial yang memiliki fitur carousel post yaitu Instagram dan LinkedIn. Pada Instagam sendiri, fitur carousel post meluncur sejak tahun 2017. Selain menggunakan beberapa gambar, dengan fitur ini Anda juga bisa memasukkan caption dan lokasi di setiap gambar. Tidak hanya itu, Anda juga bisa melakukan edit dan menambah filter pada gambar yang ada. Untuk caousel post pada Instagram, Anda bisa memasukkan hingga maksimal 10 gambar. Menurut beberapa studi, jenis post dengan fitur carousel diyakini dapat melejitkan engagement sebuah postingan di Instagram.
Sementara pada carousel Linkedin, bisa dilakukan pada pemakaian beberapa dokumen dalam satu postingan. Di Linkedin, cara memposting dengan teknik carousel ini mulai ada sejak tahun 2018. Untuk membuat postingan carousel pada Linkedin sendiri, perlu diperhatikan jenis file yang bisa diterima yaitu PPT, PPTX, DOC, DOCX, dan PDF. Perhatikan juga bahwa ukuran dokumen yang bisa diposting tidak boleh melebihi 100 MB. Sementara itu jumlah maksimal halaman pada carousel post Linkedin tidak boleh lebih dari 300 halaman. Dengan memposting konten dengan teknik carousel akan membuat postingan jad lebih menarik dibanding postingan tulisan biasa. Dari sini maka engagement pun akan tercipta dan terus naik.
- Carousel Ads
Jenis carousel kedua adalah carousel ads yang merupakan caousel post yang dijadikan sebagai iklan. Dengan menggunakan carousel ads, diyakini mampu membuat iklan lebih menjanjikan. Bahkan menurut Sprout Social, carousel ads punya click-through rate hingga 72%. Beberapa media sosial yang memiliki jenis carousel ads antara lain Instagram, Facebook, Twitter, dan LinkedIn.
Manfaat Carousel
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa carousel ini bisa dijadikan salah satu alternatif untuk bisa meningkatkan engagement pada teknik pemasaran di media sosial. Namun manfaat dari fitur carousel ini tidak hanya itu, seban menurut Productsup dan Social Sprout, ada beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dari penggunaan fitur carousel pada social media marketing, yaitu:
- Meningkatkan engagement pada konten dan produk
- Memiliki sifat yang interaktif sehingga bisa tingkatkan antusiasme audiens
- Dapat menghemat biaya, sehingga cocok untuk perusahaan besar maupun kecil
- Mampu meningkatkan reach konten serta produk yang dijual
Itulah penjelasan mengenai apa itu carousel, jenis-jenis dan manfaatnya dalam pemasaran media sosial. Dari informasi yang telah disebutkan nampak secara gamblang bahwa fitur carousel pada media sosial ini memang banyak memiliki kegunaan untuk pemasaran online, terutama pada media sosial. Jadi Anda yang merasa bahwa strategi pemasaran di media sosial yang dijalankan belum maksimal, bisa menjadikan fitur carousel ini sebagai alternatif untuk teknik penerapannya.