tasya farasya founder mother of pearl/https://editorial.femaledaily.com/
Nama Tasya Farasya sebagai beauty vlogger memang sudah sangat populer di Indonesia. Dari kepopulerannya tersebut, wanita kelahiran Jakarta, 25 Mei 1992 tersebut kemudian menghadirkan brand makeup sendiri bernama Mother of Pearl. Kini brand makeup yang sudah dirintisnya selama 3 tahun ini terbilang sukses. Lalu seperti apa cerita Tasya Farasya dalam membangun brand makeup Mother of Pearl? Berikut kisahnya.
Nama Mother of Pearl
Nama produk makeup Tasya yang bernama Mother of Pearl ini sendiri memiliki arti. Menurutnya, Mother of Pearl diambil dari nama aslinya yakni Lulu yang berarti mutiara dalam bahasa Arab dan Farasya artinya kupu-kupu. Dari nama tersebut Tasya merasa yakin untuk mulai memperkenalkan bisnisnya kepada publik.
Namun dalam membangun brand bisnisnya ini, Tasya mengaku melewati perjalanan dan proses yang tidak singkat. Namun karena kecintaannya pada dunia makeup, Tasya pun tetap bertahan untuk mengembangkan bisnisnya tersebut.
“Aku suka banget makeup dari dulu. Sebelum jadi beauty vlogger, aku sempat jadi makeup artist 3–4 tahun. Makeup sudah mendarah daging, salah satu goals ingin banget punya beauty brand sendiri,” ujar Tasya.
Perjalanan Bisnis Dimulai Tahun 2018
Brand Mother of Pearl ini dibangun Tasya mulai tahun 2018. Ketika mengembangkan produknya, Tasya mengaku melakukan sharing dengan para ahli makeup dan juga para followers-nya.
“Ada juga di fase tanya ke makeup artist yang fokus sama produk dan tahu tekstur. Konsultasi tanya cocok enggak, tanya beauty vlogger yang kulitnya beda sama aku. Tanya juga sama yang makeup sehari-hari,” jelas Tasya Farasya.
Produk Mother of Pearl
Mother of Pearl yang dihadirkan oleh Tasya Farasya ini kemudian merilis tiga produk pada 7 September 2021 di Sociolla. Ketiga produk Mother of Pearl tersebut yaitu Anti Cakey Lock and Smooth Gripping Primer, Microblur Translucent Loose Powder, dan Cover Age High Coverage Creamy Concealer.
“Primer penting banget, hampir semua jenis primer aku sudah coba, yang menurut aku paling dibutuhkan untuk kunci makeup itu gripping primer,” ujar Tasya Farasya.
Untuk produk primer yang dirilis Tasya ini dijual dengan harga Rp 169 ribu. Pada produk primer tersebut bisa didapati beberapa komposisi bahan seperti turmeric root extract, copper tripeptide, niacinamide, holy basil, dan red algae. Sementara itu untuk loose powder yang dilengkapi puff dengan warna ungu dibanderol Rp149 ribu. Loose powder dari Mother of Pearl ini memiliki nol persen fragrance dan diklaim mampu menyamarkan pori-pori, menghaluskan tampilan wajah, dan membuat makeup tahan lama.
“Baking itu salah satu langkah yang esensial, apalagi keluar rumah pakai masker. Bukan sekadar tambah coverage, tapi oil yang mau keluar dari dalam ditahan dan dikunci dengan teknik baking,” tutur Tasya.
Sedangkan produk terakhir yakni concealer dijual dengan harga Rp169 ribu dan tersedia dalam enam shades.
“Concealer yang bisa cover dark spot, redness tapi enggak bikin garis-garis wajah timbul. High coverage bisa jadi full, tapi dipakai sedikit bisa cover banyak area wajah,” ucap Tasya.
Ludes Terjuang dalam Delapan Jam
Setelah resmi diluncurkan, kini produk makeup Tasya selalu ludes terjual. Bahkan sold out-nya produk Mother of Pearl ini tidak disangka-sangka Tasya karena bisa habis dalam delapan jam. Ketika meluncurkan produk ini Tasya memang berpikir untuk membuat pre-order dua minggu agar orang ada waktu untuk berpikir dahulu.
“Pengalaman kolaborasi itu (terjual) 12 jam, berpikir orang tenang bisa berpikir review dahulu. Tapi ternyata beda, bundle bahkan sold out kurang dari 10 menit habis setelah itu primer,” jelas Tasya.
Pencapaian Tasya dalam membangun brand makeup-nya memang tidak lahir dalam sekejap. Pasalnya butuh tiga tahun dan proses pasang surut hingga akhirnya dirinya meraih hasil yang diharapkan. Menurut Tasya saat merintis brand Mother of Pearl ini dirinya bahkan hanya ingin membuat t-shirt untuk para followersnya.
