Bagi sebagian orang, pensiun adalah hal yang menakutkan. Hal ini dikarenakan, kondisi yang selama ini dijalankan sudah mapan dan terasa nyaman secara finansial. Tidak hanya secara finansial, namun juga mental dan sosial yang kemudian akan berubah setelah masa pensiun datang. Setelah masa pensiun, Anda tidak akan menjalankan rutinitas seperti berangkat ke kantor dari jam 6 pagi. Akan tetapi, saat masa pensiun justru jam 11 siang pun masih ada di rumah karena tidak ada aktivitas seperti biasanya. Selain itu, Anda tentu tidak akan lagi memiliki anak buah untuk berbagi pekerjaan seperti sebelumnya. Beberapa hal ini belum disadari dan diterima oleh para pensiunan, sehingga 9-10 orang belum siap untuk menjadi seorang pensiunan. Padahal, pensiunan adalah keadaan nyata yang pasti dihadapi oleh semua orang dan kondisinya pun bisa diprediksi kapan akan terjadi. Oleh karena itu, seharusnya tidak boleh was-was dan takut menghadapi masa pensiun. Bagi Anda yang hendak mempersiapkan pensiun, maka 4 hal ini mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan untuk Anda. Apa saja 4 hal tersebut? Simak ulasannya berikut ini.
- Usia Hidup Setelah Pensiun
Hal pertama yang harus Anda pikirkan untuk dipertimbangkan, sebelum berniat pensiun adalah usia hidup. Sebuah penelitian mengatakan bahwa, seorang karyawan masih menjalankan kehidupan sebagai non karyawan yaitu selama 26 tahun sejak dirinya pensiun. Jika asumsi pensiun dalam usia 55 tahun, maka masih ada 26 tahun lagi orang tersebut untuk menjalani hidup sampai seorang pensiun tersebut meninggal. Jadi, pensiun bukanlah akhir dari perjalanan kehidupan Anda. Namun, pensiun bisa dikatakan sebagai tahap kedua dari kehidupan seseorang. Oleh karena itu, anggapan bahwa pensiun adalah akhir dari kehidupan sangatlah salah.
- Biaya untuk Melanjutkan Hidup
Selain usia hidup setelah pensiun, hal berikutnya yang harus dipikirkan sebelum berniat pensiun adalah biaya untuk melanjutkan hidup. Biaya, menjadi hal lain yang membuat risiko pensiun menjadi tinggi. Dengan mengacu pada laporan inflasi dari pemerintah, kita mengalami inflasi rata-rata di atas 5% per tahunnya lho. Berarti, mau tidak mau biaya harus naik sebesar 5% setiap tahun. Apabila Anda memakai hitungan yang salah, misalnya saat pensiun Anda mempunyai 100 juta dan kenaikan harga sebesar 5% namun Anda menggunakan 1 juta per tahunnya. Artinya, Anda akan dihadapkan pada 2 pilihan yaitu tetap menggunakan angka 1 juta tersebut tapi pembelanjaan semakin rendah namun bisa bertahan selama 10 tahun? Atau memilih untuk menyesuaikan pengeluaran dengan menaikkan biaya setiap tahunnya sebesar 5% namun uang tersebut bisa habis sebelum 10 tahun? Nah, dengan perhitungan seperti ini Anda bisa mempersiapkannya dengan matang sebelum masa pensiun.
- Kesehatan yang Semakin Mahal
Saat masa muda, biasanya biaya kesehatan akan didominasi oleh biaya perawatan kesehatan. Sementara saat masa tua, biaya kesehatan lebih didominasi oleh biaya penyembuhan kesehatan. Hal ini, memang tidak perlu disangsikan bahwa biaya penyembuhan jauh lebih besar dibandingkan biaya perawatan. Pasalnya, tubuh ibarat mesin yang terdiri dari komponen sistem yang bisa rusak atau juga mati karena sudah terlalu lama digunakan. Hal ini juga berlaku terhadap mobil, di mana biaya pergantian oli sebagai langkah perawatan lebih murah dibandingkan harus ke bengkel untuk perbaikan komponen dan lain-lain. Jadi, pastikan Anda mempersiapkan keuangan untuk kesehatan sebelum masa pensiun datang.
- Lahan yang Semakin Sempit
Hal terakhir yang harus diperhatikan sebelum Anda pensiun adalah lahan yang semakin sempit. 26 tahun lamanya, Anda harus hidup setelah pensiun. Sebenarnya, 26 tahun tersebut bukanlah waktu untuk berdiam diri saja. Melainkan, waktu itu harus dinikmati dengan terus berkarya dan berjuang untuk hidup namun dengan kondisi yang berbeda. Kenapa berbeda? Karena, Anda bukanlah lagi seperti usia 20 tahunan yang bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan, bukan 30 tahunan yang mudah berganti pekerjaan atau bahkan umur 40 tahunan saat Anda mencapai puncak karir. Adapun 26 tahun kehidupan setelah pensiun, kondisi tidak lagi diharapkan oleh perusahaan karena risiko kesehatan yang tinggi. Saat itu, kemampuan sudah jauh berbeda dengan lapangan kerja yang harus bersaing bersama para tenaga dan pemikir muda. Artinya, lahan untuk mencari nafkah akan lebih terbatas dan pilihannya pun akan semakin sedikit.
Dari ulasan di atas, apakah pensiun merupakan situasi yang menakutkan? Jawabannya, bisa iya atau tidak. Hal ini tentu bergantung dari sisi mana Anda memandang dan menjalaninya. Semoga artikel ini bermanfaat!