Meski pemerintah belum secara resmi membuka sekolah tatap muka untuk tahun ajaran 2021-2022, namun orangtua sebaiknya tetap untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Wacana yang terus menggaung mengenai sekolah tatap muka ini memang perlu mendapat perhatian lebih. Beberapa sekolah bahkan ada yang sudah melakukan uji coba sekolah tatap muka. Tapi bagaimana cara mempersiapkan dana sekolah anak? Berikut tipsnya.
- Siapkan dari Jauh-jauh Hari
Tips pertama mempersiapkan dana sekolah anak jelang tahun ajaran baru adalah dengan menyiapkannya jauh-jauh hari. Menurut Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho, biaya sekolah memang tidak bisa diremehkan. Dari sinilah perlu diperhitungkan sejak awal oleh orangtua.
“Orang tua kan bisa mengukur. Tahun depan misalnya naik dari SD ke SMP, hitung kebutuhan dana berapa besar. Jadi bisa menabung dari jauh-jauh hari,” kata Andy.
Untuk mempersiapkan dana sekolah jauh-jauh hari menurut Andy bisa dilakukan dengan menabung sejak awal pernikahan. Caranya, sisihkan saja sebagian gaji yang ada untuk persiapan sekolah anak nanti. Jika merasa sulit menyisihkan gaji, cobalah untuk membuat tabungan pendidikan di bank. Di sini gajimu akan otomatis dipotong untuk tabungan pendidikan anak.
- Asuransi Pendidikan
Berikutnya, hal yang bisa dilakukan orantua untuk mempersiapkan biaya sekolah anak sambut tahun ajaran baru yaitu dengan membeli polis asuransi pendidikan anak. Polis asuransi pendidikan ini umumnya punya masa lima sampai 10 tahun yang bisa kemudian di cairkan untuk biaya sekolah anak. Keuntungan lain dari asuransi ini menurut Andy adalah bisa membuat anak tetap sekolah meski orangtua kemudian meninggal dunia.
- Investasi
Orangtua juga bisa melakukan investasi untuk mempersiapkan dana sekolah anak. Investasi sendiri sekarang ada banyak pilihannya. Rekomendasi dari Andy untuk investasi adalah reksadana. Kalau pelru Andy juga menyarankan untuk orangtua berinvestasi di pasar saham. Keuntungan di pasar saham ini menurut Andy cocok untuk keperluan jangka panjang seperti sekolah. Sementara untuk jangka pendek, Andy menyarankan berinvestasi pada reksadana campuran atau pendapatan tetap. Tapi ingat setiap investasi ada risiko. Maka dari itu pastikan cermat sebelum memilih investasi.
Untuk investasi pada emas memang bisa menguntungkan, tapi keuntungannya rendah bila dibanding reksadana atau pasar saham. Investasi lain yang bisa diambil para orangtua menurut Perencana Keuangan OneShildt Lusiana Darmawan adalah tabungan dan deposito.
“Jangka menengah dan panjang di atas tiga tahun dapat memilih instrumen investasi seperti SBN ritel atau yang lebih berisiko seperti reksa dana atau saham,” kata Lusiana.
- Dana Darurat
Orangtua yang memiliki dana darurat bisa menggunakannya untuk keperluan biaya sekolah anak. Meski sebenarnya menurut Lusiana dana darurat ini kepeluannya untuk yang lain. Maka dari itu bila orangtua menggunakan dana darurat untuk pendidikan maka harus diganti dikemudian hari.
- Gadai atau Jual Aset
Bila memang mendesak karena tidak ada simpanan dana, orangtua bisa menggunakan aset yang ada untuk dijual. Selain menjual, opsi lain yang bisa dipilih orangtua adalah menggadaikan aset. Dibanding harus meminjam uang di bank atau pinjol, menurut Andy menjual atau menggadai aset ini terbilang lebih aman.
- Pilih Sekolah Sesuai Kemampuan
Terakhir, tips siapkan dana sekolah anak adalah dengan memilih sekolah sesuai kemampuan. Tak jarang memang orangtua yang harus mengedepankan gengsi dengan menyekolahkan anaknya disekolah mahal. Namun kondisi ini bisa membuat keuangan menjadi berantakan bila tidak sesuai dengan penghasilan yang ada. Orangtua perlu tahu bahwa biaya pendidikan ini setiap tahunnya bisa mengalami kenaikan karena faktor inflasi. Jangan lupakan juga adanya biaya-biaya tambahan di luar sekolah yang juga bisa membebani keuangan Anda bila memaksakan anak sekolah dengan biaya besar.