Memutuskan untuk jadi pengusaha setelah sebelumnya menjadi karyawan dalam waktu lama memang bukan sesuatu yang mudah. Munculnya kegalauan seringkali didapati di lapangan pada kasus ini. Untuk itulah saat merasa galau menjadi pebisnis, kamu butuh sebuah jawaban yang mampu menyakinkan diri melangkah. Nah berikut ini ada beberapa hal dari Coach Yohanes yang bisa membantumu meyakinkan diri memilih jalan entrepreneur.
Apa yang Kamu Pikirkan Itulah yang Akan Didapat
Menurut Coach Yohanes apa yang kamu pikirkan akan menjadi hasil yang didapat. Maka jika kamu takut melangkah untuk memulai bisnis maka hal itulah yang akan diperoleh.
“Jadi, kalau kita takut saya selalu percaya kalimat in this like, we get what we believe, dalam hidup ini ya kita dapat apa yang kita percayai. Kalau percayanya bangkrut ya bangkrut,” ujar Yohanes dalam program dMentor: ‘Business is Fun!’.
Dapatkan Banyak Customer
Menurut Yohanes menjadi pebisnis akan membuat seseorang punya banyak customer. Dengan banyaknya customer ini maka kamu tidak perlu takut bila kehilangan satu atau dua orang. Sebab kamu bisa mendapatkan profit dari customer lain. Tidak hanya itu dengan menjadi pengusaha maka kamu juga bisa meningkatkan atau memperbanyak jumlah customer.
Tapi bila kamu menjadi karyawan maka kamu hanya punya satu customer yakni pimpinan perusahaan. Nah bila pemilik atau pimpinan perusahaan ini memberhentikanmu, maka kamu langsung tak memiliki customer. Dari sini Yohannes mengatakan bahwa menjadi karyawan akan lebih berisiko ketimbang menjadi pebisnis atau pengusaha.
“Kalau yang namanya jadi karyawan, customernya karyawan itu ada berapa orang? customernya karyawan cuman satu, yaitu bosnya langsung. Berarti kalau customernya pecat dia berarti dia kehilangan customer semua kan langsung 100%,” kata Coach Yohanes.
Pahit dan Manisnya Jadi Pengusaha
Namun meski ada banyak peluang menarik dalam dunia entrepreneur, Yohannes menyatakan bahwa seseorang tidak boleh membayangkan yang enak-enaknya saja. Sebab menurutnya ketika seseorang memutuskan menjadi pebisnis maka ada konsekuensi yang mengiringinya.
“Kemarin saya baru baca kalimat menarik sekali, ada seorang karyawan yang posting bilang ‘saya mau lepas dari keterikatan waktu jam 9 sampai jam 5 di kantor. Saya mau jadi entrepreneur’ terus kalimat bawahnya ‘begitu saya jadi entrepreneur ternyata saya baru sadar ternyata kerjanya 24 jam kali 7 hari’,” kata Coach Yohanes.
Entrepreneur Mantra
Lebih lanjut Yohanes berpesan pada siapa pun yang ingin jadi pebisnis untuk mengenal apa yang disebutnya sebagai ‘entrepreneur mantra’. Entrepreneur mantra sendiri terdiri dari dua bagian yakni bagian a dan bagian b.
“Bagian a-nya bilang begini: seorang entrepreneur adalah orang yang mau hidup bertahun-tahun dalam hidupnya seperti kebanyakan orang tidak mau. Nah bayangin? jadi kerja keras luar biasa, malam orang-orang udah tidur masih bangun, orang-orang belum bangun kita sudah bangun,” ucap Yohanes.
Dari bagian a ini Yohanes menanyakan apakah masih mau jadi pengusaha? Untungnya masih ada bagian b yang juga harus diketahui.
“Untungnya ada bagian b, kalimatnya bilang begini: namun sepanjang hidupnya bisa hidup seperti kebanyakan orang tidak bisa. Kok orang tidak bisa? ya iya karena bisnisnya profitable-nya iya, financial freedom iya, satu lagi adalah bisa time freedom,” terang Yohanes.
Dari poin b ini terlihat bahwa ada banyak keuntungan yang bisa didapat dengan menjadi pengusaha.
Terakhir, Yohanes sendiri tidak menyarankan pada semua karyawan untuk jadi pengusaha, kecuali bila memang hatinya benar-benar terpanggil menjalankannya.
“Kalau ada di hatinya Tuhan taruh ‘saya mau jadi enterpreneur’ ayo bangun bisnis dari nol, belajar dari pengalaman banyak orang lain. Jangan coba-coba sendiri lah karena hidup ini kan singkat,” tutup Yohanes.