Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim pada hukum halal memang semakin tinggi. Dari sini maka keberadaan bisnis syariah pun menjadi perhatian tersendiri di negeri ini. Dari besarnya kesadaran publik pada hukum halal inilah maka sejatinya membuat bisnis berbasis syariah pun berpeluang mendapatkan pangsa pasar yang luas. Tapi untuk mulai menjalankan bisnis syariah, tentu ada beberapa hal yang perlu dicermati. Nah berikut ada beberapa langkah memulau bisnis syariah yang bisa kamu jadikan pedoman.
5 Hal yang Perlu Dicermati untuk Jalankan Bisnis Syariah
Berikut 5 hal yang perlu kamu perhatikan ketika akan menjalankan bisnis syariah:
- Hindari Riba
Pertama, hal perlu diperhatikan dalam bisnis syariah adalah riba. Dalam konsep bisnis syariah, praktik riba memang sangat-sangat dihindari. Menurut pandangan Islam, Riba atau pemungutan bunga (interest) adalah sesuatu yang dilarang. Maka ketika kamu akan menghadirkan bisnis syariah, jangan sampai menggunakan konsep bunga yang termasuk dalam riba.
- Hindari Gharar
Gharar sendiri adalah keraguan dalam kontrak. Gharar terlihat pada transaksi bisnis yang mengandung ketidakpastian bagi berbagai pihak. Pada transaksi bisnis yang mengandung gharar ini objek transaksinya masih spekulatif, tidak ada wujud serta tidak ada kejelasan. Nah bisnis yang memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan tadi maka diistilahkan mengandung Gharar yang dilarang dalam hukum syariah Islam.
- Hindari Maysir
Berikutnya, hal yang perlu diperhatikan dalam bisnis syariah yaitu maysir. Maysir sendiri adalah bentuk perjudian, yang sangat dilarang dalam agama Islam. Jika dalam bisnis ada maysir, maka dapat dikatakan telah terjadi kesepakatan bisnis antara para pihak merupakan hasil bujukan amoral. Ini karena dalam bisnis berkonsep maysir salah satu pihak diberikan harapan palsu akan keuntungan yang nyatanya tak pernah diterima.
- Pastikan Halal
Sebuah bisnis syariah memang sangat mengedepankan sesuatu yang halal. Tidak hanya dalam bahan baku yang digunakan untuk membuat produk bisnis, tapi dalam transaksinya pun, bisnis syariah ini sangat mengedepankan kehalalan. Dari sini maka untuk bisa menguatkan bisnis dengan kehalalannya, Anda perlu berusaha mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sertifikat halal ini memang sangat penting, terutama bagi kamu yang menjalankan bisnis pada produk makanan dan minuman.
- Lakukan Perencanaan Bisnis dengan Cermat
Terakhir, hal yang perlu diperhatikan dalam memulai bisnis syariah adalah melakukan perencanaan bisnis dengan cermat. Perencanaan bisnis ini memang penting dilakukan untuk menghindari perselisihan dalam bisnis patungan dan hal lainnya yang dapat merugikan. Islam sendiri memang sangat tidak menganjurkan adanya perselisihan dan juga menghindari kerugian dalam usaha.
Tips Bisnis Syariah
Sesudah mengetahui apa-apa yang perlu diperhatikan ketika memulai bisnis syariah, kini kamu tinggal menerapkan tips-tips saat menjalankan bisnis syariah berikut ini:
- Mencari Bank Syariah yang Sesuai
Pertama, tips menjalankan bisnis syariah adalah mencari bank syariah yang sesuai. Karena dalam bisnis ini diharuskan menghadirkan transaksi yang berbasis syariah, maka mau tak mau kamu harus menggunakan layanan bank syariah dalam menjalankan bisnis. Dengan menggunakan bank syariah, maka kamu tak perlu khawatir lagi dengan adanya riba dan sebagainya.
- Ikuti atau Bangun Komunitas Pelaku Bisnis Syariah
Agar bisnis syariahmu semakin dikenal, maka kamu perlu mengikuti sebuah komunitas pelaku bisnis syariah. Pilihan lain adalah membangun komunitas pelaku bisnis syariah. Dengan cara ini maka kamu bisa mengetahui perkembangan pasar syariah dan juga memperluas pasarnya.
- Perhatikan Unsur Syirkah
Terakhir, tips menjalankan bisnis syariah adalah dengan memperhatikan unsur syirkah. Syirkah sendiri adalah akad kerja sama dengan minimal ada dua pihak yang terlibat. Nah dalam syirkah ini semua pihak yang terlibat harus memperhatikan sejumlah ketentuan. Sebut saja syirkah ini wujudnya seperti semua pihak harus berkontribusi, baik modal maupun kemudahan usaha dalam perjanjian kerja sama. Dalam syirkah para pihak yang bekerjasama dalam bisnis juga perlu memperhatikan kesepakatan yang jelas mengenai pembagian keuntungan dan risiko usaha yang wajib ditanggung bersama.