5 Tips Berhemat Untuk Sikecil – Anak kecil dengan rentang umur 3-5 tahun biasanya sudah mulai mengenal apa yang mereka inginkan. Tidak jarang jika mereka selalu mengonsumsi hal-hal yang mereka sukai. Pada umur tersebut, hormon pertumbuhan seorang anak memang sudah berkembang pesat. Jika menyangkut tentang sesuatu yang mereka sangat suka, sang anak akan berusaha dengan segala cara untuk memenuhi hasratnya. Anak-anak yang suka jajan itu sebenarnya menjadi sesuatu yang biasa karena mereka belum paham apa bedanya keinginan dan kebutuhan. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting pada fase pertumbuhan sibuah hati. Pada fase ini, orang tua dituntut untuk selalu mendampingi anak dan mengajarkan hal-hal mendasar yang perlu ditanamkan kepada si kecil.
Cara sang anak untuk “memaksa” kehendaknya dipenuhi biasanya adalah dengan merayu, merengek dan menangis jika keinginannya tidak segera dipenuhi. Orang tua terutama sang ibu harus pandai-pandai mengambil hati sang anak dengan tujuan mengurangi kebiasaan jajan sang anak. Peran ibu sangat penting untuk mengawasi aktivitas sang anak apalagi yang berhubungan dengan konsumsi sang anak. Kita tidak tahu apakah makanan yang mereka makan aman untuk tubuh mereka mengingat imun tubuh mereka belum terlalu kuat sehingga dikhawatirkan mereka akan mudah sakit terserang virus dan bakteri. Ibu disini berperan sangat banyak dalam mengajarkan beberapa hal penting, salah satunya adalah berhemat dan dapat pula diselipkan pelajaran mengenai kesehatan. Seorang ibu tentu tidak mau bukan anaknya sakit?
- Selalu sedia camilan sehat di rumah untuk si kecil
Kebiasaan anak mengemil tidak bisa kita hentikan begitu saja, karena itu merupakan tuntutan rasa lapar yang selalu menghinggapi si kecil. Beberapa cara seperti membuat sendiri camilan di rumah tentu lebih mudah, murah dan menyenangkan apalagi jika ibu membuatnya bersama sang anak. Kebersamaan ibu dan anak pun akan semakin terjalin. Membuat camilan sendiri atau membeli camilan sehat yang ada di supermarket akan menekan biaya jajan si kecil yang suka jajan di warung dekat rumah. Kreativitas sang ibu dituntut dalam membuat camilan tersebut. Biasanya seorang anak yang belum terbiasa makan 3 kali sehari akan ogah-ogahan untuk makan kecuali si kecil sedang dalam mood yang baik atau dipancing dengan iming-iming bentuk karakter kartun kesukaannya. Ibu bisa membuat semacam cookies berbentuk wajah kartun kesukaannya sehingga mendorong anak untuk makan camilan tersebut dibanding jajan di luar rumah.
- Membuat bekal unik untuk si kecil di sekolah
Si kecil yang sudah bersekolah biasanya sangat rentan jajan di sekolahnya. Mereka biasanya akan minta uang saku. Nah, di sini ibu bisa memberikan nasehat tentang berhemat yaitu menyimpan uang yang diberikan dan memberikan bekal makanan ala rumah kepada sang buah hati. Cara seperti ini selain bisa menghemat, ibu juga bisa mengontrol konsumsi si kecil meskipun sedang tidak bersamanya. Untuk membuat bekal makanannya semakin menarik, ibu bisa berkreasi dengan membuat tatanan makanan dalam wadah makanannya sekreatif mungkin. Cara untuk menekan rasa lapar si kecil agar tidak jajan di sekolah pada waktu istirahat jika ibu tidak sempat mebawakan bekal makanan adalah dengan membiasakan sarapan 4 sehat 5 sempurna di pagi hari.
- Belikan celengan untuk simpan uang jajan
Uang saku yang tadinya diberikan oleh ibu kepada si kecil dapat disimpan di dalam sebuah celengan dengan bentuk yang disukai si kecil. Ibu juga bisa memberi tahu kegunaan celengan tersebut. Kita bisa mengajarkan kepada si kecil untuk selalu menyisihkan uang jajannya ke dalam celengan itu. Menabung hanya 100 rupiah pun tidak masalah asalkan dilakukan setiap hari. Ibu juga bisa menanamkan peribahasa “sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit” kepada si kecil agar dia mulai membiasakan diri untuk hidup berhemat.
- Ajari si kecil untuk menghargai uang
Satu hal yang tertanam pada si kecil saat dia mulai terbiasa menggunakan uang untuk jajan adalah dia akan terus berpikir bahwa dia bisa mendapatkan semua yang dia inginkan dengan menggunakan uang. Pemikiran seperti ini harus mulai diluruskan oleh para orang tua. Ibu atau ayah bisa mengajarkan betapa susahnya mencari uang dengan memperlihatkan kepada si kecil gambar atau video mengenai orang-orang yang mungkin tidak seberuntung dia sehingga harus mencari uang dengan susah payah. Ajari juga kepada si kecil bahwa tidak semua hal dapat diperoleh dengan uang, uang tidak bisa membeli segalanya. Orang tua juga bisa mengajarkan kepada anak untuk memilah, mana yang sangat perlu dibeli dan mana yang belum perlu.
- Biasakan si kecil untuk berbagi
Berhemat bukan berarti tidak mengeluarkan serupiah pun, tetapi uang tersebut bisa digunakan untuk hal lain yang lebih berguna. Kita bisa mengajarkan kepada si kecil untuk berbagi kepada sesama yang belum beruntung agar mereka bisa merasakan sedikit kebahagiaan yang kita rasakan juga. Cara seperti itu dapat menyadarkan si kecil bahwa kita harus selalu menolong sesama dalam keadaan apapun. Orang tua juga bisa mengajak si kecil untuk berbagi ke panti asuhan untuk memberikan santunan kepada mereka dan agar si kecil tau bagaimana keadaan sebenarnya anak-anak seumuran dia yang belum beruntung.
Tips-tips di atas memang sebagian besar sangat memerlukan perhatian ekstra ibu dan ayah agar si kecil mudah paham dengan apa yang dimaksud dengan berhemat. Oleh karena itu, ayah dan ibu merupakan kunci sukses bagaimana karakter si kecil akan terbentuk di kemudian hari.