Perekonomian Indonesia memang sedang mengalami kemorosotan akibat pandemi Covid-19. Ekonomi yang lambat dan lesu ini sendiri kemudian membuat banyak dari kalangan masyarakat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus dan juga dialami beberapa negara lain ini akhirnya akan berdampak pada munculnya resesi. Dalam keadaan yang serba mengkhawatirkan ini membuat kalangan milenial kemudian jadi ragu dan menunda untuk berinvestasi. Dengan tidak ada yang tahu kapan berakhirnya pandemi ini membuat kaum milenial lebih nyaman untuk menyimpan uangnya. Tapi apakah benar tindakan menyimpan uang merupakan cara terbaik di masa pandemi? Berikut penjelasannya.
- Pilih Instrumen Investasi yang Tepat
Menurut perencana keuangan Safir Senduk di masa pandemi ini sebenarnya kaum milenial masih bisa menjalankan investasi. Tapi supaya tetap cuan, seseorang harus bisa memilih instrumen investasi yang aman dengan mampu memberikan pendapatan tetap. Beberapa produk investasi yang tepat dipilih kaum milenial dengan dana terbatas dan kepastian pendapatan yaitu reksa dana, obligasi, emas dan saham.
“Nah, kalau bicara milenial yang umumnya dana terbatas, maka mereka bisa masuk kepada produk investasi yang sudah bisa dimasuki hanya dengan dana terbatas. Contohnya, reksa dana, saham, emas, dan obligasi,” ujar Safir.
- Pilih Perusahaan yang Masih Mengantongi Pendapatan untuk Investasi Saham
Bagi kaum milenial yang ingin menjalankan investasi saham, Safir menyarankan untuk memilih saham perusahaan yang masih mampu mengantongi pendapatan di tengah merosotnya perekonomian. Selain itu Safir juga menyarankan pada calon investor saham ini untuk lebih fokus meraih dividen, dibanding fokus pada keuntungan dari naik turunnya harga saham.
“Saat ini, investasi di saham menarik karena harga sedang seperti ini, lihat positifnya saja bahwa saham sedang murah sekarang,” kata Safir.
- Investasi Emas yang Nilainya Terus Naik
Instrumen investasi berikutnya yang cuan untuk dijalankan kaum milenial di tengah krisis adalah emas. Menurut Safir, emas saat ini memang sangat bernilai dengan harganya yang terus naik. Dari sinilah maka logam mulia ini menjadi salah satu instrumen investasi yang tepat dipilih oleh kaum milenial di masa pandemi. Dalam sejarahnya emas memang selalu stabil nilainya ditengah pergolakan ekonomi. Ini karena emas sangat jarang mengalami koreksi.
“Pengalaman di masa lalu, setiap ada ketidakpastian dunia, baik politik, ekonomi, maupun sosial permintaan emas akan meningkat,” kata Safir.
- Investasi Pada Obligasi atau Surat Hutang
Bila kaum milenial ingin berinvestasi pada obligasi, maka disarankan untuk mengambil surat utang negara seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 017 yang saat ini sedang ditawarkan pemerintah. Dengan tawaran kupon sebesar 6,4 persen setiap tahunnya dan bersifat tetap (fixed rate) hingga jatuh tempo pada 15 Juli 2023 mendatang, ORI017 diyakini Safir sebagai pilihan investasi yang tepat dijalankan.
“Selama uang kita belum balik, maka kita mendapatkan pendapatan tetap dari pembayaran bunga,” tutur Safir.
- Dua Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berinvestasi
Tapi sebelum berinvestasi, Safir menyatakan bahwa kaum milenial perlu memperhatikan dua hal yaitu penempatan variasi instrumen investasi dan jangka waktu investasi paling tidak satu hingga dua tahun.
“Jangan semuanya ditaruh satu tempat, paling tidak dua tempat,” ucap Safir.
- Cermati Pula Tujuan Berinvestasi
Menurut perencana keuangan dari Finansial Consulting Eko Endarto, kaum milenial yang ingin berinvestasi di masa pandemi ini harus mampu mencermati tujuan investasinya. Mereka juga harus bisa membedakan tujuan investasinya untuk jangka pendek (1-3 tahun) atau jangka panjang (hingga 10 tahun). Dari tujuan inilah nantinya kaum milenial menyesuaikannya dengan instrumen investasi yang akan dipilih berserta jangka waktunya.