Pandemi Covid-19 memang membuat perekonomian nasional mengalami kemerosotan yang begitu tajam. Bahkan akibat penurunan ekonomi ini membuat Indonesia harus berhadapan dengan jurang resesi. Sebenarnya kemerosotan perekonomian ini tidak hanya dialami oleh Indonesia, tapi juga hampir semua negara di dunia. Tapi setelah kehadiran vaksin di awal tahun 2021 untuk akhiri pandemi memberikan secercah harapan bagi perekonomian nasional. Tapi apakah benar ekonomi Indonesia akan kembali pulih dalam waktu dekat?. Mengenai hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasannya.
Masih Terdampak di Kuartal I Tahun 2021
Saat rapat kerja (raker) bersama Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) secara virtual, wanita kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 ini menyatakan bahwa pemulihan perekonomian nasional baru mulai terakselerasi atau tumbuh pada kuartal II-2021. Ini artinya di kuartal pertama tahun ini perekonomian nasional akan masih tertekan atau terdampak Covid-19.
“Tahun 2021 kita pasti masih dihadapkan pada hal relatif sama, meski kita lihat mungkin pemulihan ekonomi bisa terakselerasi di 2021, terutama kuartal II, III dan IV,” kata Sri Mulyani.
PPKM dan Peningkatan Kasus Positif Covid-19 Jadi Penyebab
Hal yang menyebabkan perekonomian Indonesia tidak langsung bangkit di awal tahun 2021 ini menurut Sri Mulyani disebabkan oleh peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 yang masih tinggi. Ditambah lagi dengan munculnya Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan pemerintah mulai tanggal 11 Januari hingga 25 Januari 2025 di Jawa-Bali, membuat roda perekonomian masih belum bisa bergerak.
Optimis Pemulihan Ekonomi Nasional
Meski perekonomian belum bisa pulih di kuartal I namun Sri Mulyani tetap optimis dengan pemulihan ekonomi nasional akan terwujud. Hal ini disebabkan pemerintah yang sudah berhasil menghadirkan vaksin Covid-19. Sementara itu mengenai penerimaan negara, Sri Mulyani menyatakan hal tersebut bergantung pada kondisi para wajib pajak (WP) baik orang pribadi (OP) maupun badan.
“Untuk 2021, mereka berharap bisa lebih baik. Tapi kalau ditanya apakah yakin? Mereka akan berikhtiar. Nah, penerimaan negara sangat bergantung ke kondisi mereka,” jelas Sri Mulyani.
Vaksin Covid-19 Memberikan Harapan
Menurut Sri Mulyani, Indonesia menjadi salah satu negara yang beruntung telah mendapatkan akses terhadap pengadaan vaksin serta telah menjalankan vaksinasi meski masih tahap awal. Lebih lanjut Mantan Direktur Bank Dunia ini menyatakan belum banyak negara di dunia yang belum mendapatkan akses terhadap pengadaan vaksin Covid-19. Sementara vaksin ini memang dianggap sebagai salah satu cara untuk bisa mengakhiri pandemi.
“Jadi kita beruntung telah bisa mengamankan suatu jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk Indonesia, bisa mendapatkan apa yang disebut herd immunity,” ujar Sri Mulyani.
Menilik beberapa negara yang sudah melakukan vaksinasi, Sri Mulyani menyatakan bahwa semua sedang berupaya keluar dari pandemi untuk memulihkan perekonomiannya.
“Ini yang menggambarkan bahwa seluruh negara berupaya. Kalau kita lihat banyak negara-negara miskin, bahkan belum bisa melakukan pengumuman, karena kemungkinan mendapatkan akses vaksinnya juga sangat sulit karena keterbatasan dana yang mereka miliki,” ungkap Sri Mulyani.
Dalam program vaksinasi ini Indonesia akan memberikannya pada 273 juta penduduk. Vaksin Covid-19 ini nantinya akan diberikan kepada masyarakat tanpa biaya alias gratis. Dari sinilah Sri Mulyani berharap usaha yang dilakukan pemerintah dengan vaksinasi ini dapat membawa Indonesia segera keluar dari pandemi hingga membuat perekonomian nasional kembali bergerak tumbuh.