cash on delivery/https://prooyo.com/
Baru-baru ini sistem pembelian online secara COD (Cash on Delivery) telah membuat heboh publik. Pasalnya, ada beberapa video dengan memperlihatkan konsumen yang tak mau membayar pembelian COD-nya karena dianggap tidak sesuai pesanan. Tentu dari sini kemudian muncul beberapa anggapan bahwa masih ada masyarakat yang belum memahami sistem COD secara utuh.
Kemunculan Sistem COD
Sebenarnya sistem COD ini pada dasarnya merupakan sistem transaksi pembelian yang mengharuskan pertemuan antara pembeli dan penjual di tempat dan waktu yang sudah disepakati. Sistem ini pada awalnya digunakan untuk memudahkan pembeli yang ingin mendapatkan barang yang diinginkan tanpa harus mendatangi tempat penjual yang jauh.
Perkembangan Sistem COD
Namun kemudian sistem COD tersebut berkembang tanpa harus mempertemukan penjual dan pembeli. Ini karena pertemuan penjual diwakili oleh kurir yang mengantarkan barang ke alamat pembeli. Sistem COD yang berkembang ini muncul karena diterapkannya oleh beberapa marketplace.
Walau ongkos kirimnya terbilang lebih mahal, namun secara umum terlihat bahwa sistem COD yang berkembang ini lebih menguntungkan pembeli. Ini karena pembeli tinggal menunggu barang di rumahnya tanpa harus menuju ke tempat tertentu yang disepakati. Sayangnya beberapa pembeli yang belum memahami betul sistem COD membuat beberapa kurir mengalami kesulitan. Ini disebabkan pembeli yang tak mau membayar ketika mendapati dan membuka paket dengan alasan tidak sesuai pesanan.
Dipertanyakan Kembali
Ketika COD telah menjadi salah satu opsi metode pembayaran di marketplace, menjadikan sistem ini memang banyak dipilih pembeli. Namun dengan semakin banyak bermunculannya kasus membuat sistem ini perlu dipertanyakan kembali.
Sebenarnya ditilik dari segi bisnisnya, adanya sistem COD ini juga bisa meningkatkan penjualan tidak hanya dari sisi penjual, tapi juga dari sisi pihak ekspedisi dan juga marketplace. Sayangnya munculnya beberapa kasus pembeli yang “nakal” ini membuat sistem COD ini mendapatkan kritikan pedas dari publik.
Fleksibilitas dalam Marketpace
Pihak marketplace sendiri yang menghadirkan sistem COD memiliki argumen bahwa pilihan pembayaran tersebut bersifat fleksibel. Ini artinya sistem pembayaran COD bisa dipilih atau tidak oleh penjual atau pihak ekspedisi. Tidak hanya itu pembeli sendiri juga memiliki kebebasan dalam memilih atau tidak memilih sistem pembayaran COD ini. Selain itu beberapa marketplace juga memiliki antisipasi untuk menghindari kasus-kasus yang ada dengan menyertakan asuransi pada pembelian COD.
Aturan dan Ketentuan
Satu hal pasti juga yang perlu dipahami bahwa setiap marketplace memiliki ketentuan untuk sistem pembayaran COD ini. Selain harus memenuhi minimal belanja, beberapa marketplace juga mengharuskan pembeli menambah biaya asuransi pengiriman. Satu ketentuan lagi yang sebenarnya harus dipenuhi pembeli yaitu tidak diperkenankan untuk membongkar kemasan sebelum membayar dengan uang tunai sesuai harga pembelian dan ongkos pengiriman ke kurir.
Kamu juga harus paham bahwa marketplace umumnya punya sistem pendataan. Ini artinya bila kamu pernah menolak barang yang dikirimkan via COD biasanya akan masuk daftar hitam dan tak bisa lagi memakai sistem pembayaran tersebut.
Pembeli Bisa Komplain
Bila kemudian didapati bahwa barang yang dipesan mengalami kerusakan atau tidak sesuai sebenarnya pembeli bisa melakukan komplain. Marketplace yang menghadirkan sistem COD ini memang biasanya sudah menyediakan fitur komplain yang menghubungkan penjual dan pembeli. Bila komplain diterima, maka pembeli akan mendapatkan barang pengganti atau penggantian lainnya berupa pengembalian uang.
Sementara itu bila kasus yang terjadi adalah pembeli tidak pernah merasa memesan maka pembeli bisa menolak barang dan nantinya kurir akan mengembalikan barang ke alamat penjual.
