Bicara perkembangan teknologi saat ini memang dapat membuat kita takjub. Pasalnya sekarang perkembangan teknologi begitu pesatnya sehingga membuat banyak hal dari pekerjaan manusia yang bisa dikerjakan dengan lebih mudah. Tidak hanya bisa membantu dan memudahkan pekerjaan manusia, tapi beberapa wujud teknologi yang muncul ternyata juga ada yang menggeser atau menggusur posisi manusia dalam pekerjaannya. Tentu saja bila peran teknologi ini benar-benar terus menggeser posisi manusia, hal ini akan menjadi sebuah ancaman serius bagi eksistensi manusia sendiri.
Peranan Influencer
Salah satu wujud teknologi dalam hal ini Artificial Intelligence (AI) yang bisa saja akan menggeser kedudukan manusia dalam pekerjaannya adalah virtual influencer. Di zaman dimana pemasaran digital dengan perantara media sosial yang semakin marak, keberadaan influencer memang menjadi sesuatu yang banyak dicari para pebisnis. Dengan banyaknya pengikut (followers) yang dimiliki influencer, maka tingkat konversi iklan yang melibatkan para endorsement ini dinilai lebih besar. Dari sinilah kemudian banyak pebisnis yang tertarik menggunakan jasa influencer untuk mempromosikan produk usahanya.
Problem Influencer
Namun ternyata dibalik keberadaan influencer dalam membantu pemasaran digital, ada sebuah permasalahan yang dialami pebisnis. Problem atau permasalahan yang muncul dari influencer ini adalah tarif yang semakin tinggi. Tidak bisa disangkal memang untuk bekerjasama dengan para influencer ini maka seorang pebisnis harus mengeluarkan kocek besar. Apalagi dengan semakin populernya influencer, maka semakin hari tarif para influencer ini semakin besar.
Munculnya Virtual Influencer
Ditengah keberadaan para influencer, saat ini telah muncul produk dari teknologi artificial bernama virtual influencer. Sesuai dengan namanya virtual influencer ini adalah sosok influencer berwujud virtual yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi canggih lain sehingga terlihat terlihat nyata. Dari keberaaan virtual influencer ini pun maka pebisnis punya alternatif atau pilihan lain untuk bisa menjalankan pemasaran digitalnya dengan lebih efisien dan efektif. Influencer virtual sendiri ada beberapa macam atau jenis, dari sosok kartunis yang mirip karakter Sim hiper-realistik sampai yang sulit dibedakan dengan manusia nyata.
Beberapa akun Instagram yang telah menggunakan virtual influencer adalah @shudu.gram dan juga @cahaya.gram. Virtual influencer sendiri memang popularitasnya menanjak di Instagram karena banyaknya akun yang menggunakannya. Walau belum banyak yang menerapkannya, namun virtual influencer ini dinilai akan mampu memberikan kontribusi yang lebih baik untuk pemasaran atau marketing digital yang dilakukan pebisnis. Bahkan sebuah platform analisis media sosial, HypeAuditor yang telah membuat perbadingan, menyatakan bahwa influencer virtual memiliki engagement tiga kali lipat lebih tinggi dibanding influencer biasa.
Keuntungan dan Kelemahan Menggunakan Virtual Influencer
Menggunakan influencer virtual memang lebih menguntungkan terutama dalam beberapa hal seperti biaya dan ketersediaannya. Sebab dengan virtual influencer ini seorang pebisnis tidak perlu melakukan pembayaran seperti bila menggunakan influencer biasa. Selain itu keuntungan lain dari virtual influencer adalah tidak bias dan tersedia kapan pun dibutuhkan dalam 24 jam selama 7 hari dalam seminggu.
Kendati demikian tentu produk dari teknologi artifisial ini masih memiliki beberapa kekurangan atau kelamahan. Kelemahan dan kekurangan dari virtual influencer yang paling mencolok adalah adanya keterbatasan dalam penggunaan karakter virtual. Untuk menciptakan model 3D yang realistik sendiri ternyata juga membutuhkan biaya pembuatan yang relatif mahal. Namun dengan semakin berkembang dan bertumbuhnya teknologi, banyak pengamat yang yakin bahwa pembuatan model 3D realistik ini akan membuat biayanya terus menurun.
Masa Depan Pemasaran Digital
Dengan berjalannya waktu memang akan selalu ada hal yang berubah dari beberapa sisi atau bidang kehidupan manusia. Salah satunya tentu saja masa depan pemasaran digital. Bila dulu kita mengenal nasehat bahwa marketing yang sukses adalah pemasaran yang lebih human atau memanusiakan akun dan publik, maka dengan munculnya virtual influencer ini tentu akan muncul hal yang bisa merubah pandangan tersebut.
Dalam praktinya memang ada beberapa akun bisnis yang sukses menerapkan nasehat untuk menjalankan pemasaran humanis. Tapi dengan semakin banyaknya pilihan dan alternatif yang ada, bukan tidak mungkin pemasaran digital di masa depan akan dikuasai oleh virtual influencer. Hal ini sendiri dinyatakan oleh socialmediatoday, bahwa dari hasil riset perbandingan yang dilakukan HypeAuditor, maka bila popularitas virtual influencer ini terus meningkat, maka akan banyak brand bisnis yang akan memilih dan menggunakannya.