Keadaan ekonomi yang terus memburuk oleh apapun penyebabnya bisa memicu munculnya resesi. Dampak dari resesi ini sendiri tentu membuat banyak pelaku usaha takut dan khawatir. Pasalnya ketika resesi terjadi maka usaha yang dijalankan pebisnis dapat saja mengalami penurunan yang drastis hingga bisa menyebabkan gulung tikar. Contoh dari kebangkrutan yang dialami beberapa bisnis karena resesi ini sudah banyak terjadi. Tapi faktanya kebanyakan bisnis yang mengalaminya adalah yang telah berskala besar. Sedangkan untuk usaha mikro ini lebih banyak bertahan atau eksis meski krisis atau resesi terjadi. Namun mengapa usaha mikro ini bisa lebih tahan terhadap resesi? Berikut ulasannya.
- Memiliki Basis Konsumen yang Loyal
Alasan pertama usaha mikro bisa bertahan dalam keadaan krisis atau resesi adalah mempunyai basis konsumen yang loyal. Usaha mikro biasanya memang menjalankan kegiatan bisnisnya dengan mengandalkan atau memanfaatkan sumber daya lokal. Jadi bahan baku, modal hingga sumber daya manusia yang digunakan untuk menggerakkan usaha mikro ini semua didapat dari lingkungan setempat. Dari keadaan tersebut maka usaha mikro tidak memiliki ketergantungan pada elemen dari luar negeri. Karena semua mengandalkan sumber-sumber daya dari lokal, maka biaya produksi pada usaha mikro ini bisa ditekan untuk mengatasi resesi. Jangan lupakan juga usaha mikro juga memiliki konsumen lokal yang loyal terhadap produknya. Loyalnya konsumen pada produk usaha mikro ini disebabkan mereka mendapati harga yang murah dengan kualitas terbaik ketika membeli produk usaha mikro. Tidak hanya itu dengan gencarnya promosi penggunaan produk dalam negeri membuat konsumen pun lebih bangga membeli dan memakai produk usaha mikro. Saat konsumen banyak yang loyal maka kegiatan bisnis pun akan tetap berjalan dan usaha mikro pun mampu bertahan di tengah krisis atau resesi.
- Produk Selalu Dibutuhkan
Hal berikutnya yang membuat usaha mikro dapat bertahan di tengah krisis atau resesi adalah adanya produk yang selalu dibutuhkan konsumen. Biasanya usaha yang terdampak oleh resesi ini adalah bisnis yang memiliki produk jenis tertentu dengan skala pemasaran yang luas seperti produk impor. Tapi untuk usaha mikro, mereka akan memproduksi produk yang memang fokus untuk kebutuhan utama masyarakat. Jadi dari sini mereka akan bisa bertahan dari ancaman krisis atau resesi karena perputaran uang yang terjadi akan berjalan dengan seimbang.
- Tidak Banyak Dipengaruhi Pergerakan Pasar Modal
Berikutnya, alasan usaha mikro bisa lebih tahan terhadap krisis atau resesi adalah tidak adanya banyak faktor yang bisa mempengaruhi bisnisnya, seperti pergerakan pasar modal. Saat terjadi resesi maka pasar modal memang akan bergerak tidak menentu hingga menimbulkan perubahan yang bisa sangat signifikan, termasuk situasi yang buruk. Nah dari sini usaha-usaha yang terpengaruh pergerakan pasar modal seperti bisnis besar biasanya akan sulit bertahan di tengah krisis atau resesi. Ini karena mereka tidak bisa menguasai atau mengendalikan situasi yang terjadi secara nasional atau global. Akibatnya kita bisa melihat seringkali bisnis besar akan melakukan beberapa strategi atau kebijakan pemangkasan anggaran seperti PHK karyawan untuk bisa bertahan di tengah krisis. Tapi bagi usaha mikro mereka tidak akan memikirkan pengaruh pasar modal. Dari sinilah aktivitas bisnisnya akan tetap berjalan apapun kondisi yang sedang berlangsung di suatu negara atau dunia.
- Skala Bisnis Masih dalam Taraf Lokal
Terakhir, alasan usaha mikro bisa lebih bertahan di tengah krisis atau resesi adalah karena memiliki skala bisnis lokal. Dengan pemasaran dan kegiatan produksi yang masih dijalankan dalam tataran lokal, sebuah bisnis tidak akan banyak terpengaruh dengan keadaan krisis atau resesi yang terjadi secara global. Tapi bila sebuah bisnis sudah memiliki pemasaran yang luas, maka sedikit saja pengaruh yang terjadi di dunia akan langsung bisa membuat dampak.