model bisnis C2C/https://www.marketing91.com/
Model C2C (Customer to Customer) saat ini memang semakin banyak dijalankan oleh para pebisnis. Kehadiran internet dan teknologinya yang semakin massif adalah latar belakang yang membuat model bisnis C2C kembali meroket. Tapi apa model C2C itu sendiri? Berikut ulasannya.
Apa Itu C2C?
C2C sendiri merupakan model bisnis di mana customer atau pelanggan dapat saling menjual dagangannya pada customer lainnya. Dalam konsep bisnis saat ini, konsep ini sangat mudah ditemukan pada marketplace atau e-commerce. Seperti kita tahu, dalam e-commerce, customer atau pelanggan memang dapat menjual barangnya kepada konsumen lain melalui perantara dari marketplace yang menjadi pihak ketiga atau perantara.
Jadi kamu yang sejatinya mendaftarkan sebagai customer di sebuah marketplace, maka ketika memutuskan berjualan akan menawarkan daganganmu kepada konsumen lainnya. Dalam model bisnis C2C saat ini yang didukung teknologi internet, tentunya akan muncul kenyamanan karena penjual dan pembeli tidak harus bertemu satu sama lain untuk melakukan transaksi.
Kelebihan dan Kekurangan Bisnis C2C
Dalam setiap konsep bisnis, termasuk C2C memang akan ada didapati kelebihan dan kekurangan masing-masing. Nah berikut kelebihan dan kekurangan dari model bisnis C2C:
Kelebihan
Salah satu kelebihan dari model bisnis C2C ini adalah tidak perlu membuka toko fisik. Dengan membuka toko online, entah itu melalui website, marketplace atau social media, kita hanya tinggal menunggu pembeli menghampiri dagangannya. Keuntungan lain dari model bisnis C2C adalah tak perlu mengeluarkan banyak modal banyak untuk membangun toko online. Terakhir, kelebihan dari model bisnis C2C yaitu kamu dapat menekan biaya untuk modal guna mendapatkan margin yang lebih tinggi.
Kekurangan
Sementara itu kekurangan dari model bisnis C2C adalah memiliki masalah pada metode pembayaran. Namun akhir-akhir ini masalah ini sudah mulai bisa diatasi oleh pihak e-commerce dengan menghadirkan beberapa pilihan metode pembayaran yang lebih lengkap. Kekurangan lain dari metode C2C adalah kualitas produk yang bisa meragukan karena tidak diketahui secara nyata. Terakhir, kekurangan bisnis C2C adalah kemungkinan muncul penipuan dengan tidak dikirimnya barang atau barang yang dikirim tidak sesuai.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bisnis C2C
Dalam model bisnis ini memang ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi model bisnis C2C:
- Trust
Faktor pertama yang mempengaruhi bisnis C2C adalah trust atau kepercayaan. Karena dijalankan secara online, bisnis ini memang sangat menomorsatukan kepercayaan. Bagaimana tidak, produk yang dijual dalam model bisnis ini tidak bisa dilihat dan diraba secara langsung. Maka jika kamu bisa mendapatkan trust yang baik dari customer maka bisnis C2C ini akan bisa kamu jalankan dengan sukses. Salah satu upaya yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan kepercayaan dari customer dalam bisnis ini adalah dengan menyertakan ulasan atau review atau testimoni dari pelanggan yang telah membeli. Selain itu kamu juga bisa memberikan garansi atau jaminan untuk bisa mendapatkan trust dalam bisnis C2C ini.
- Metode pembayaran
Metode pembayaran dalam model bisnis C2C ini juga sangat penting untuk diperhatikan. Pasalnya dalam penjualan secara digital, dibutuhkan cara atau metode pembayaran yang benar-benar punya kredibiltas tinggi untuk menjaga keamanan.
- Marketing
Untuk sukses menjalankan model bisnis C2C, kamu juga perlu memperhatikan teknik pemasaran yang akan digunakan. Beberapa layanan penyedia iklan seperti Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, bisa Anda jadikan pilihan untuk marketing bisnis C2C.
- Media sosial
Terakhir, kamu juga tidak boleh melupakan media sosial dalam bisnis C2C ini. Media sosial ini digunakan untuk membangun interaksi dengan customer. Selain itu media sosial tersebut juga bisa kamu gunakan untuk membagikan berbagi informasi mengenai produk terbaru dan campaign terkini.
