Sebagai pemilik bisnis (owner bisnis) tentu Anda akan menjadi pusat perhatian banyak orang di kantor. Segala sikap dan tindak-tanduk Anda pastinya akan menjadi bahan penilaian dan obrolan para karyawan Anda. Karena itulah Anda sebagai pemilik bisnis sekaligus pemimpin bisnis sudah seharusnya membiasakan diri untuk bersikap dan bertingkah laku yang tepat dan baik. Dengan membiasakan diri untuk bersikap baik maka itu artinya Anda juga harus membuang jauh-jauh kebiasaan buruk yang Anda miliki. Dengan membuang kebiasaan buruk dan membiasakan sikap yang baik, maka Anda akan menjadi panutan bagi karyawan. Ketika karyawan menjadikan Anda sebagai panutan maka bisnis dan perusahaan pun akan mendapatkan dampaknya yaitu pertumbuhan yang optimal. Tapi kebiasaan-kebiasaan buruk di kantor seperti apa yang harus dibuang jauh-jauh oleh setiap para owner bisnis? Berikut ulasannya.
- Jam Karet
Pertama, kebiasaan buruk di kantor yang harus segera ditinggalkan adalah jam karet. Jam karet adalah jam yang selalu molor dan tidak tepat waktu. Tentu saja kebiasaan jam karet dalam berbagai kesempatan akan menjadi hal yang merugikan. Sebab dalam bisnis, waktu adalah sesuatu yang sangat penting untuk selalu dioptimalkan. Bila pebisnis selalu mengacuhkan waktu dengan menjadikan jam karet sebagai kebiasaan maka itu artinya Anda sedang membuat bisnis Anda menuju jurang kehancuran. Pasalnya bila jam karet Anda lantas diikuti oleh banyak karyawan maka produktivitas kerja karyawan akan menurun. Jika produktivitas kerja karyawan menurun maka hal ini pastinya akan membuat bisnis Anda jadi berpeluang hancur.
- Tidak Ramah
Meski Anda sebagai owner bisnis punya kuasa penuh atas perusahaan bukan berarti lantas Anda bersikap seenaknya pada karyawan. Alih-alih bersikap seenaknya, Anda sebagai pemimpin bisnis harus membiasakan diri untuk bersikap ramah kepada siapa pun, termasuk pada karyawan Anda. Sebab dengan sikap ramah yang Anda tunjukkan maka karyawan akan lebih menghargai Anda dan merasa nyaman ketika bekerja di perusahaan Anda. Ketika karyawan bisa bekerja nyaman maka bisnis dan perusahaan Anda pun akan bisa lebih berkembang karena produktivitas yang dihadirkan karyawan. Maka dari itu dengan positifnya manfaat dari bersikap ramah ini maka bila selama ini Anda selalu tidak ramah pada orang-orang di sekitar, pastikan untuk segera membuang kebiasasan tersebut.
- Sering Lembur
Mungkin sekali dua kali menjalankan lembur tidak menjadi masalah dilakukan. tapi bila Anda terlalu sering lembur di kantor, tentu hal ini menjadi kebiasaan yang buruk. Sebab lembur dengan apapun alasannya dapat membuat kesehatan menurun. Jika kebiasaan lembur ini dilakukan maka bukan tidak mungkin Anda akan sakit dan harus dirawat. Efektivitas terbaik untuk bekerja memang ada pada waktu pagi, siang dan sore hari. Dan pada malam hari merupakan waktu terbaik untuk beristirahat untuk memulihkan tenaga.
- Pilih Kasih
Berikutnya, kebiasaan buruk di kantor yang sudah seharusnya Anda ditinggalkan adalah pilih kasih. Sebagai pemimpin bisnis dan perusahaan, Anda memang dituntut untuk bersikap adil pada semua karyawan. Sikap adil ini sendiri bisa terlihat dari bagaimana Anda memperlakukan karyawan. Apakah Anda pilih kasih atau tidak. Bila Anda seringkali pilih kasih pada karyawan tertentu, maka hal ini bisa memicu kecemburuan. Apapun alasannya, Anda memang tidak boleh pilih kasih terhadap karyawan. Meski karyawan tersebut adalah masih memiliki garis keluarga, tapi Anda harus tetap berbuat adil dan tidak boleh pilih kasih.
- Jarang Memberi Apresiasi
Terakhir, kebiasaan buruk di kantor yang seharusnya Anda tinggalkan adalah jarang memberi apresiasi pada karyawan. Karyawan, terutama karyawan berprestasi atau karyawan yang telah mengabdi lama, memang sudah seharusnya mendapatkan apresiasi. Sebab, karyawan ini memang telah memberikan tenaga dan waktunya untuk membantu perusahaan Anda berkembang. Jadi bila Anda memberikan apresiasi, hal ini akan menjadi kebiasaan yang baik. Sebab bila Anda membiasakan hal ini maka akan membuat para karyawan akan bersemangat dan produktif karena senang dengan sikap Anda yang sering memberikan apresiasi. Bentuk apresiasi yang bisa Anda berikan pada karyawan sendiri tidak harus selalu berupa sesuatu yang mahal. Tapi menghadirkan hal-hal sederhana seperti award dan sertifikat karyawan berprestasi akan menjadi sesuatu yang berarti bagi karyawan.