Ketika menjalankan bisnis, setiap orang pasti akan menghadapi tantangan bahkan hambatan. Ini berlaku untuk semua pebisnis, baik itu dari kelompok pria atau wanita. Sebagai seorang wanita yang menjalankan kegiatan bisnis, mereka juga harus bersiap menghadapi beberapa hambatan untuk meraih sukses. Bahkan bila dibandingkan dengan pebisnis pria, tingkat hambatan pada pebisnis wanita ini lebih besar. Besarnya hambatan ini tentunya harus diwaspadai oleh setiap para pengusaha wanita. Lalu apa saja bentuk hambatan yang sering dihadapi wanita saat menjalankan bisnis? Berikut ulasannya.
- Terlalu Memakai Perasaan
Pertama, hambatan yang sering kali dihadapi para pebisnis wanita saat menjalankan bisnis adalah terlalu memakai perasaan. Perasaan memang sesuatu yang mendominasi kaum hawa. Dengan tingginya sensifitas perasaan wanita ini maka seharusnya mereka mengerti dan memahaminya. Sebab, menjalankan bisnis dengan perasaan berlebih bisa membuat mereka gagal. Perasaan berlebih memang bisa menjadi penghambat para pebisnis wanita. Karena dengan perasaan yang berlebih mereka bisa saja menjadi permisif pada beberapa hal yang sudah menjadi prinsip atau aturan perusahaan. Misalkan ada karyawan yang seharusnya dikenakan sanksi karena kesalahan yang sudah melanggar aturan. Tapi karena kemudian mereka meminta belas kasihan Anda, bisa jadi Anda tidak jadi menghukumnya karena tingginya perasaan Anda. Tentu hal ini kurang tepat, karena bila Anda melakukannya dan dilihat oleh karyawan lain, hal ini akan memicu konflik atau juga ketidakpercayaan pada Anda.
- Lebih Takut Gagal
Setiap pebisnis pastinya takut akan kegagalan. Tapi pada wanita, tingkat ketakutan pada kegagalan ini lebih besar. Maka dari itu kemudian tak jarang banyak pebisbis wanita yang sangat perhitungan pada setiap plan yang akan dijalankan. Takut akan kegagalan bisnis ini memang sesuatu yang wajar. Tapi bila Anda terus memupuk rasa takut gagal ini hingga berlebihan maka hal ini akan menjadi penghambat Anda meraih sukses dalam bisnis. Mengapa demikian? Sebab pebisnis wanita yang lebih takut gagal maka mereka akan penuh perhitungan saat akan menjalankan kebijakan atau rencana. Saat pebisnis wanita penuh perhitungan maka bisnis pun akan sulit berkembang atau bertumbuh.
- Sulit Bagi Waktu antara Bisnis dengan Keluarga
Dari pebisnis wanita yang ada mereka merupakan ibu rumah tangga. Nah dari sini maka pebisnis wanita seringkali mendapati kesulitan mengatur waktu antara bisnis dan keluarga. Sebagai seorang istri dan ibu di rumah, pebisnis wanita memang harus juga mengurus urusan rumah tangga. Tapi dilain sisi lain urusan bisnis harus juga mereka jalankan setiap harinya untuk menjaga eksistensi perusahaan. Dari kesulitan membagi waktu antara bisnis dan keluarga inilah muncul hambatan bagi para pebisnis wanita dalam meraih sukses.
- Merasa Tidak Sekuat Pria
Selanjutnya, penghambat pebisnis wanita dalam menjalankan bisnis adalah perasaannya yang tidak sekuat pria. Perasaan seperti ini memang bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan diri. Karena dengan perasaaan tersebut, para pebisnis wanita akan selalu dibelenggu oleh ketidakyakinan untuk sukses. Jika hal ini terjadi tentu saja mereka akan sulit untuk mencapai suskes dalam menjalankan bisnisnya. Seharusnya para pebisnis wanita ini paham bahwa dalam urusan bisnis, semua orang punya peluang yang sama untuk meraih suskes. Buktinya saat ini sudah tidak sedikit para pebisnis wanita yang mencapai suskes. Mungkin saja dalam hal fisik, para pebisnis wanita tidak kuat. Tapi dalam hal bisnis, semua punya kesempatan yang sama untuk meraih sukses.
- Kurang Mendapatkan Respek dari Pria
Terakhir, hal yang bisa menjadi penghambat para pebisnis wanita dalam menjalankan wirausaha adalah kurangnya respek dari pria. Di lapangan memang tak jarang wanita yang mendapat pandangan sebelah mata dari kaum pria saat menjalankan bisnis. Bahkan beberapa pebisnis wanita kurang mendapat respek serta dukungan dari suaminya sendiri. Dari sini kemudian para pebisnis wanita ini jadi merasa tidak percaya diri saat menjalankan usahanya. Ketika mereka tidak percaya diri maka hal ini akan menjadi penghambat untuk mencapai sukses jalankan bisnis. Seharusnya memang para pebisnis wanita tidak boleh menganggap kurangnya respek ini sebagai hambatan. Tapi justru semestinya kurang respek ini oleh pebisnis wanita dijadikan pelecut untuk membuktikan bahwa dirinya mampu untuk sukses menjalankan bisnis.
