Bisnis Online

Lagi, PPKM Darurat Jadikan Kenaikan Transaksi E-Commerce dan Logistik

e-commerce-dan-logistik

E-commerce dan logistik/https://www.dmxmarketing.com/

Sebenarnya fenomena kenaikan transaksi e-commerce dan logistik ini sudah pernah terjadi ketika pemerintah menerapkan kebijakan PSBB beberapa bulan lalu. Nah saat ini saat pemerintah kembali menarik rem darurat, membuat transaksi e-commerce dan logistik mengalami kenaikan.

Dari data yang ada, didapati bahwa kenaikan transkasi e-commerce ini sudah berlangsung sejak 3 Juli yang lalu. Salah satu e-commerce di Indonesia yakni Tokopedia menyatakan bahwa ketika PPKM Darurat diberlakukan, pihaknya mencatat kenaikan penjualan yang terbilang signifikan. Kenaikan paling tinggi yang dicatat Tokopedia adalah pada produk kesehatan yang meningkat penjualannya hingga dua kali lipat dibanding sebelum PPKM.

Kategori lain yang mengalami kenaikan di platform Tokopedia adalah makanan dan minuman, perawatan tubuh, buku dan juga gaming. Sementara itu untuk daerah yang mencatatkan peningkatan transaksi di 10 hari penerapan PPKM Darurat adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Papua Barat dan Papua.

“Berbagai kenaikan ini didorong oleh kondisi pandemi yang telah membuat digitalisasi dan teknologi bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi berkembang pesat menjadi sebuah kebutuhan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya.

Tren Kenaikan Jasa Logistik

Ternyata kenaikan transaksi di masa PPKM Darurat ini tidak hanya dirasakan oleh e-commerce, tapi juga jasa logistik. Hal ini seperti yang dirasakan oleh perusahaan logistik Shipper Indonesia yang mencatat peningkatan pengiriman barang semenjak pandemi hingga 30 persen. Budi Handoko selaku Co-Founder dan COO Shipper Indonesia mengatakan bahwa pesatnya pertumbuhan e-commerce secara tidak langsung turut mendongkrak kebutuhan layanan logistik pergudangan dan fulfillment centers.

Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan logistik terjadi juga kenaikan fasilitas yang dibutuhkan. Budi menyatakan bahwa perusahaan pada kuartal I 2021 mengelola sekitar 161 gudang dan sekarang gudang yang harus dikela telah bertambah menjadi 222 pada kuartal II 2021. Ini artinya dalam kurun waktu sekitar 3 bulan, perusahaan menambah 61 gudang untuk memenuhi tingginya permintaan customer.

Lebih lanjut Budi juga mengatakan bahwa peningkatan kapasitas pergudangan Shipper memang harus berbanding lurus dengan peningkatan arus barang dari sektor e-commerce. Tidak hanya itu peningkatan ini juga harus sejalan dengan meningkatnya kebutuhan para klien korporasi.

Menurut Budi pada masa pandemi, bagi banyak perusahaan yang memerlukan efisiensi biaya logistik, pengelolaan operasional rantai pasokan memang menjadi suatu tantangan tersendiri.

“Kami akan terus berinovasi dengan mengedepankan teknologi digital sehingga dapat memberikan layanan logistik yang semakin mendekati tingkat layanan Amazon,”kata Budi.

Proyeksi Nilai Transaksi E-Commerce

Sementara itu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memproyeksikan nilai transaksi e-commerce yang menguasai 34 persen pasar digital Indonesia pada 2030 akan meningkat hingga mencapai Rp1.908 triliun. Menurut Muhammad Lutfi kenaikan ini juga akan diikuti oleh industri yang mengiringinya seperti layanan pelaku bisnis kepada mitra usahanya (Business to Business/B2B) dengan angka kenaikan sebesar Rp763 triliun.

“Ini adalah layanan-layanan yang akan membuka mata rantai tersendiri dalam ekonomi digital kita,” uja Lutfi.

Itulah fenomena kenaikan transaksi e-commerce dan logistik yang selalu berjalan beriringan saat dilakukan pembatasan sosial. Tren belanja online yang sudah dimulai sejak bermunculannya e-commerce ini memang akan terus betumbuh. Bahkan nanti ketika pembatasan atau PPKM dinyatakan berakhir, transaksi besar pada e-commerce dan logistik diyakini akan masih terus belangsung. Ini dikarenakan masyarakat yang semakin terbiasa dengan berbelanja online.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yang Menarik di Bulan Ini

To Top
×