Buat pecinta brand sepatu lokal maka Amble Footwear tak boleh dilewatkan. Brand sepatu kulit dan apparel 100 persen asli Indonesia ini memang tak bisa diragukan lagi kualitasnya karena sudah mendunia. Tapi bagaimana Amble Footwear ini bisa begitu diminati pasar domestik dan mancanegara? Tentu hal ini tidak bisa dilepaskan dari sosok sang owner yakni Agit Bambang Suswanto. Nah berikut kisah Agit membangun Amble Footwear.
Ide Berjualan Sepatu
Pertama kali Agit terpikir berjualan sepatu yakni ketika dirinya menerima uang saku dari beasiswa kuliah Rp 1,5 juta per bulan. Agit sendiri saat itu sedang menempuh semester III jurusan manajemen di salah satu universitas swasta. Karena banyak kebutuhan, Agit pun pergi ke sentra sepatu Cibaduyut di Bandung. Di Cibaduyut, pria asli Bandung ini memesan 13 pasang sepatu dengan desain yang ditentukan sendiri. Agit sendiri memang sangat menggemari sepatu, terutama sepatu kulit.
Kisah peritisan Amble Footwear pun dimulai pada tahun 2009. Saat masa perintisan itu Agit menyatakan bahwa dirinya yakin dengan apa yang dilakukannya dengan membangun brand sepatu, walau dirinya mahasiswa jurusan manajemen.
“Saya kepikiran buat bisa bikin sendiri, develop (mengembangkan) sendiri, dan untuk dijual. Karena Bandung, kan, salah satunya punya sentra sepatu, kayaknya bisa dicoba untuk develop sepatu sendiri,” kata Agit.
Manfaatkan Platform Kaskus
Untuk pemasaran yang dilakukan di awal usaha, Agit menyatakan dirinya memanfaatkan platform Kaskus. Ketika itu Instagram dan Youtube memang belum populer seperti sekarang. Nah di platform Kaskus inilah Agit memasarkan desain sepatu premiumnya dengan harga bersahabat. Harga yang ditawarkan Agit untuk sepatunya saat itu yakni mulai Rp 175.000 hingga Rp 275.000. Dari apa yang ditawarkan, konsumen pun berdatangan hingga produknya ludes dalam tiga hari saja. Tidak hanya di ranah oline, penjualan direct dengan basis mahasiswa di kampusnya juga mendapatkan respon baik.
Permintaan datang
Semakin hari konsumen semakin banyak memesan produk sepatu Agit. Meski sudah mulai banyak diminati, Agit tidak mau keenakan. Dia kemudian mengembangkan inovasi dan kapasitas produksinya. Keinginan untuk menambah kapasitas produksi membuat Agit harus mencari tempat lain selain Cibaduyut yang dinilainya sulit mengikuti sistem produksi yang terintegrasi. Sebelum menggandeng partner produksi, dirinya sempat merekrut orang dan membuat workshop hingga tahun 2015. Setelah menggandeng partner produksi Agit pun menyuplai hasil produksi ke beberapa retailer.
“Dari situ sudah lumayan cukup jalan kapasitasnya, akhirnya di-handle tim lain yang mengandalkan partner,”jelas Agit.
Trik Tingkatkan Permintaan Pasar
Karena sudah punya partner produksi, Agit lebih berani untuk menetapkan target penjualan. Dari sinilah Agit menyusun trik supaya konsumen semakin banyak yang meminati produknya. Untuk tujuan tersebut, Agit mengumpulkan testimoni dari para pelanggan. Testimoni yang didapatkan kemudian disematkannya ke forum jual beli supaya caon pembeli semakin yakin dengan kredibilitas dan kualitas sepatu Amble.
Selain mengumpulkan testimoni, Agit juga menjalin kerjasama dengan mahasiswa jurusan desain komunikasi visual dan fotografer. Dari sinilah muncul sepatu kulit Amble yang lebih gaul senyaman sneaker dan tidak “kebapak-bapakan”,
“Ini cukup direspons dengan baik. Kita juga memberi garansi, bagaimana caranya orang kalau beli sepatu di Amble rasanya kayak beli sepatu di toko,” jelas Agit.
Berikutnya, trik yang dilakukan Agit untuk meningkatkan permintaan adalah diberikannya garansi. Garansi ini bisa diklaim pembeli bila ukuran sepatu kekecilan atau terlampau besar, selama stok masih ada. Bilapun habis, pembeli akan dijanjikan sepatu yang diinginkan dengan kesediaannya menunggu proses produksi.
Satu lagi hal menarik yang dilakukan Agit dalam memasarkan sepatu Amble adalah dengan memanfaatkan teknologi kekinian. Di sini strategi Agit lebih mengarah pada cara pemasaran digital. Hasilnya Amble Footwear ini hanya memiliki satu toko fisik di Bandung. Sementara itu tempat penjualan terbesar adalah melalui website dan platform belanja online (e-commerce). Untuk pengiriman produk, Agit menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan logistik Indonesia.
Perkembangan Amble Footwear Saat Ini
Saat ini Amble Footwear telah memiliki sekitar 25 orang karyawan. Sementara itu pemasarannya sudah mencapai ke Malaysia dan negara-negara di Benua Eropa. Untuk jumlah penjualannya, kini Agit bisa melepas produknya 1.000 hingga 2.000 sepatu dalam satu bulan.