Proses digitalisasi di masa pandemi Covid-19 memang sangat besar perkembangannya. Hal ini bisa dilihat dari laporan e-Conomy SEA tahun kelima yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company mengenai pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Dari laporan tersebut kita bisa melihat nilai gross merchandise value (GMV) dari ekonomi internet tanah air yang telah mencapai USD 44 miliar atau Rp 624,62 triliun (kurs 14.196 per dolar AS). Hal lain yang bisa menandai pertumbuhan ekonomi digital Indonesia adalah kenaikan e-commerce di tahun 2020 sebesar 54% menjadi USD 32 miliar.
Kehadiran Neobank
Seiring dengan fenomena peningkatan pertumbuhan ekonomi digital inilah kemudian muncul neobank. Neobank sendiri merupakan bank yang beroperasi penuh secara digital tanpa kehadiran fisik kantor cabang. Dari keberadaan neobank yang populer mulai tahun 2017 inilah maka akan menjadi pesaing bank tradisional dan juga fintech (financial technology). Seperti kita tahu bahwa fintech sendiri sekarang sudah banyak bermunculan.
Transformasi Bank Konvensional
Dari sinilah kemudian dalam menghadapi persaingan dari neobank dan fintech, beberapa bank konvesional pun melakukan transformasi dengan menghadirkan layanan perbankan digital (digital banking) yang dapat diakses melalui perangkat komputer, termasuk ponsel. Salah satu bank konvensional yang telah merambah ke dunia digital dengan konsep neobank adalah Bank Mandiri dengan nama Mandiri Online. Jadi bisa dikatakan bahwa neobank Mandiri adalah financial technology (fintech) tapi dengan badan usaha perbankan. Maka nasabah yang menggunakan neobank seperti Mandiri Online ini bisa melakukan kegiatan perbankan secara oline tanpa harus datang ke kantor cabang.
Fitur dan Regulasi Neobank
Menilik dari fiturnya maka kita bisa mendapati fitur neobank yang tidak kalah dengan fintech. Dan karena neobank ini harus mengikuti regulasi atau aturan perbankan yang ketat maka nasabah tak perlu khawatir karena adanya mitigasi risiko perbankan di Indonesia yang sangat ketat.
Kelebihan Neobank yang Dapat Menyaingi Fintech
Menurut Aviliani yang merupakan Ekonom INDEF, keberadaan atau kehadiran neobank yang memiliki banyak kelebihan, sepertinya akan mampu menyaingi fintech. Ini dikarenakan neobank mampu memberikan layanan pembayaran atau pinjam meminjam saja seperti fintech sekaligus melayani transaksi perbankan seperti bank konvensional.
Melihat secara prosesnya, Neobank yang sudah digital akan membuat segala transaksi dan pencatatan berlangsung secara mudah, cepat dan praktis. Keunggulan lain yang dimiliki Neobank adalah kemampuannya menghimpun dana. Karena memiliki sistem dasar bank konvensional, maka neobank akan cepat tumbuh besar dibanding fintech.
“Hanya saja, tantangannya, yaitu modal atau investasi untuk pengembangan sistem. Investasi ini ada yang mampu, ada yang masih cari,” kata Avi.
Infrastruktur
Melihat dari infrastruktur yang dihadirkan, neobank sepeti Mandiri Online telah mampu memberikan banyak kemudahan dalam bertransaksi kepada para nasabahnya. Tidak hanya transaksi perbankan tapi juga transaksi dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Neobank memang akan didukung oleh kehandalan sistem teknologi informasi dan keamanan data sistem perbankan serta kecepatan transaksi yang prima. Sistem ini memang diperlukan untuk menunjang banyaknya jenis transaksi dengan anak usaha dan mitra yang beragam.
Regulator OJK
Dari sisi regulatornya yakni Otoritas Jasa Keuangan menyatakan akan menyusun regulasi neobank. Agus Sugiarto selaku Kepala OJK Institute sendiri mengatakan bahwa regulasi nantinya akan disusun dengan mempertimbangkan aspek kestabilan industri jasa keuangan dan ekosistem inovasi industri.
“Aturan terkait dengan neobank harus dapat tetap menjaga kestabilan sistem keuangan, membantu pertumbuhan ekonomi, sekaligus mampu memberi mereka ruang untuk berinovasi,” ujar Agus.