Agar usaha mencapai sukses, kamu sebagai pebisnis memang harus menjalankan strategi. Nah salah satu strategi dalam pemasaran bisnis yang bisa kamu jalankan adalah STP Marketing. STP marketing sendiri merupakan akronim dari Segmentation, Targeting, and Positioning. Dalam bahasa Indonesia strategi ini memiliki arti Segmentasi, Penargetan, dan Pemosisian. Strategi pemasaran ini memang terbukti efektif untuk diterapkan dalam sebuah bisnis karena STP marketing memiliki konsep penyampaian pesan kepada target pelanggan yang efisien.
Manfaat STP Marketing
Secara umum STP marketing ini memiliki beberapa manfaat bagi bisnis, antara lain:
- Dapat menyampaikan pesan pemasaran secara lebih personal di mata pelanggan.
- Efisiensi biaya pemasaran karena pebisnis sudah memastikan untuk siapa produk/layanan tersebut dipasarkan.
- Bisa membuat riset pasar dan inovasi bisnis kamu lebih efektif.
- Dapat memposisikan produk atau layanan untuk menargetkan kelompok pelanggan yang berbeda secara lebih efisien.
Panduan STP Marketing
Sesuai dengan akronimnya, maka STP Marketing bisa dijelaskan dalam tiga poin atau komponen berikut ini:
1. Segmentation
Segmentation atau segmentasi adalah metode yang digunakan untuk membagi peluang pasar menjadi lebih spesifik. Umumnya staf di bagian pemasaran akan menentukan segmentasi pasar mereka berdasarkan kriteria dan sifat tertentu yang terdiri dari:
- Segmentasi geografis yaitu segmentasi yang membagi audiens berdasarkan negara, wilayah, negara bagian, provinsi, dan lain-lain.
- Segmentasi demografis yakni segmentasi yang membagi audiens berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, dan lain-lain.
- Segmentasi perilaku yakni segmentasi yang membagi audiens berdasarkan cara mereka berinteraksi dengan bisnis, misalnya produk apa yang mereka beli, seberapa sering mereka membeli, apa yang mereka jelajahi, dan lain-lain.
- Segmentasi psikografis yakni segmentasi yang membagi audiens berdasarkan gaya hidup, hobi, aktivitas, opini, dan lain-lain.
Dengan kriteria tertentu yang telah digolongkan pasa segmentasi di atas, maka bisnis akan lebih terfokus dalam menjalankan strategi pemasarannya.
2. Targeting
Dalam komponen targeting atau penargetan, kamu harus menilai segmentasi pasar yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan tahapan ini sendiri yaitu untuk menentukan segmentasi mana yang paling menguntungkan. Untung tidaknya dilakukan dengan penilaian berdasarkan ukuran segmentasi pasar, seberapa besar keinginan segmentasi ini untuk membeli produk, dan seberapa baik brand dapat menjangkau segmen audiens ini. dalam tahap targeting ini ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam melakukan penilaian antara lain:
- Ukuran: pertimbangkan seberapa besar segmentasi serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang.
- Profitabilitas: pertimbangkan segmentasi mana yang bersedia membelanjakan uang paling banyak untuk produk atau layanan bisnismu. Tentukan nilai seumur hidup pelanggan di setiap segmen dan coba bandingkan.
- Reachability: pertimbangkan seberapa mudah atau sulitnya kamu untuk menjangkau setiap segmen dengan upaya pemasaran yang ditetapkan.
3. Positioning
Komponen positioning atau pemosisian dalam STP marketing dilakukan dengan membuat pesan khusus yang dirancang untuk segmen yang telah kamu pilih untuk ditargetkan. Perlu dipahami pesan yang dibuat dalam tahapan ini harus bisa membedakan produk atau layanan bisnismu dari kompetitor sehingga target terdorong untuk membeli. Dalam positionong ini ada tiga faktor yang dapat membantumu mendapatkan keunggulan dibanding kompetitor:
- Pemosisian Fungsional yakni positioning yang berfokus pada fungsi, manfaat, atau utilitas yang diberikannya kepada pelanggan. Biasanya positioning ini digunakan untuk memberikan solusi untuk masalah dan memberikan manfaat kepada pelanggan.
- Pemosisian Simbolis yaitu positioning yang digunakan untuk menciptakan citra merek yang membantu menciptakan ekuitas merek, rasa memiliki sosial, dan identifikasi ego.
- Pemosisian Berdasarkan Pengalaman yakni positioning yang dijalankan untuk menciptakan simulasi sensorik dan kognitif di benak pelanggan guna menghasilkan pengalaman dan membangun hubungan pada pelanggan.