Reksadana merupakan salah satu jenis investasi yang semakin diminati masyarakat, terutama dari kalangan milenial. Investasi reksadana sendiri sudah dilindungi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dari sinilah maka kamu yang ingin menjalankan investasi rekasada tak perlu merasa ragu lagi. Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, seperti yang dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana adalah salah satu wadah yang digunakan masyarakat untuk menghimpun dana. Lalu bagaimana prospek pada masing-masing jenis reksadana pada masa pendemi ini? Berikut ulasannya.
Prospek Investasi Reksadana Pasar Uang
Menurut Perencana Keuangan dari OneShield Budi Rahardjo, prospek reksadana sekarang ini terbilang menjanjikan. Tapi karena kondisi perekonomian yang masih terimbas pandemi maka Budi menyarankan masyarakat memilih reksadana pasar uang karena risikonya yang rendah. Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa underlying reksadana pasar uang ini yaitu deposito dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun. Dari sinilah maka pemilihan investasi reksadana pasar uang di masa sekarang cukup tepat bagi investor yang menginginkan keuntungan dengan risiko dan volatilitas yang rendah.
“Secara prospek, karena penempatannya di deposito dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun, dengan era bunga rendah saat ini masih menarik bagi investor yang ingin mendapat keuntungan lebih tinggi daripada deposito,” ujar Budi.
Lebih lanjut Budi menyatakan bahwa reksadana pasar uang juga sangat tepat bagi investor yang membutuhkan dana liquid. Di masa pandemi seperti sekarang, volatilitas reksadana pasar uang masih rendah walau return yang diperoleh tidak setinggi tahun lalu. Dari sinilah maka reksadana pasar uang sangat cocok untuk investor baru.
“Tapi untuk kestabilan, yang lebih stabil dibandingkan dengan instrumen lainnya adalah reksadana pasar uang. Dan ini cocok buat investor baru,” ucap Budi.
Prospek Investasi Reksadana Saham
Bagaimana dengan reksadana saham di masa pandemi ini? Menurut Budi reksadana saham tahun ini dinilai masih bergerak cukup berfluktuasi. Tapi dari gelontoran stimulus dan vaksinasi yang sudah berjalan, diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga pasar saham menjadi lebih menarik.
“Reksadana saham, diharapkan dengan stimulus dan vaksin bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan pasar saham juga. Jika semuanya lancar, return pasar saham diprediksi akan tetap tinggi tahun ini. hanya saja, yang perlu diwaspadai adalah volatilitas yang tinggi,” kata Budi.
Prospek Investasi Reksadana Pendapatan Tetap
Sedangkan untuk prospek reksadana pendapatan tetap dinilai oleh Budi masih bisa cuan atau menguntungkan. Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa hasil reksadana pendapatan tetap masih berpeluang naik, meskipun terbatas. Jenis reksadana ini dinilai Budi cocok untuk jangka panjang karena underlying dari reksadana pendapatan tetap adalah obligasi.
Prospek Investasi Reksadana Campuran
Lalu untuk jenis reksadana campuran, menurut Budi pergerakannya di tahun ini cenderung mixed karena berada diantara reksadana pendapatan tetap dan campuran. Dari sini maka imbal hasil dari jenis reksadana campuran ini bergantung komposisinya, apakah banyak ke saham, obligasi atau deposito.
Lalu Bagaimana Cara Memilih yang Terbaik?
Nah dari sekian banyak pilihan, manakah jenis reksadana terbaik yang tepat untuk dipilih di masa pandemi? Menurut Budi, sebelum memilih jenis reksadana, investor perlu cermat memilih Manajer Investasi (MI). Selain Manajer Investasi, investor juga perlu mempertibangkan hal-hal lain seperti reputasi perusahaan, fund fact sheet, kinerja pengelolaan, benchmark serta asset under management (AUM).
“Untuk pemula, saran saya adalah dengan melihat performance reksadana dalam 5 tahun, bagaimana pengelolaannya secara jangka panjang dan juga kepercayaan nasabah yang tercermin dari AUM,” kata Budi.