StartUp dan UKM

Perbedaan Marketing B2B Dan B2C

Istilah business to business (B2B) dan business to customer (B2C) mungkin sudah dikenal oleh banyak para pelaku bisnis di Indonesia. B2B adalah penjualan produk atau jasa dari sebuah bisnis yang diberikan untuk bisnis lainnya bukan untuk customer. Sedangkan, B2C (business to customer) adalah bisnis yang melakukan penjualan kepada customer atau pelanggan secara langsung. Keduanya memiliki peran penting bagi perkembangan bisnis yang dijalankan.

Namun, di samping itu keduanya juga memiliki perbedaan dalam berbagai aspek seperti strategi marketing, segmen customer, modal, dan perencanaan bisnis yang akan dijalankan nantinya. Perbedaan dari kedua model bisnis tersebut telah dirangkum kedalam beberapa point di bawah ini:

  1. Model Pemasaran

Pemasaran B2C tergolong pemasaran singkat sebab model bisnis ini langsung terjun ke konsumen dan memberikan kesempatan konsumen untuk membeli produk saat itu juga. Sedangkan pemasaran B2B menggunakan pasar perusahaan yang mana saat menawarkan produk ke sebuah perusahaan, perusahaan perlu mempertimbangkan apakah akan membeli produk yang ditawarkan atau tidak. Hal ini guna untuk mempertahankan kualitas sebuah perusahaan.

  1. Siklus Pembelian

Perbedaan selanjutnya adalah siklus dari pembelian. Siklus pembelian B2B cenderung lebih panjang dan lama. Dari panjangnya siklus yang dimiliki, B2B lebih memerlukan tindakan nurturing dan close attention. Sedangkan siklus B2C cenderung lebih singkat. Pembelian produk dari model bisnis B2C hanya digunakan untuk pembelian kebutuhan yang mendesak setiap harinya. Sedangkan pembelian dari model bisnis B2B digunakan untuk penentuan keputusan antar perusahaan dalam jangka yang panjang.

  1. Kontrak Pembelian

Kontrak pembelian produk menggunakan marketing B2C cenderung singkat, padat, dan praktis. Kontrak pembelian ini terkadang bisa hanya hitungan menit hingga jam tergantung dari produk atau jasa yang ditawarkan. Lain halnya dengan kontrak pembelian B2B, kontrak pembelian produk pada model bisnis B2B ini cenderung dalam kurun waktu yang panjang. Biasanya kontrak pembelian B2B ini memerlukan waktu berbulan-bulan hingga lebih dari satu tahun tergantung kesepakatan antar perusahaan yang akan bekerja sama.

  1. Permasalahan Konten Antara Keduanya

Masalah konten memang dimiliki keduanya. Konten model bisnis B2B cenderung memiliki masalah besar yaitu kurangnya durasi  waktu pembuatan konten. B2B cenderung sulit memiliki kesempatan untuk memperluas perkembangan konten karena terbatasnya waktu pembuatan. Berbeda halnya dengan B2C yang memiliki anggaran iklan dari sebuah produk  yang dijual sehingga B2C memiliki durasi pembuatan konten yang lebih panjang dan luas dibanding B2B. Hal ini dapat berdampak baik pada produk yang akan dipasarkan.

  1. Bahasa Marketers

Bahasa marketers ini biasanya disebut sebagai istilah-istilah yang digunakan dalam melakukan marketing sebuah bisnis. Untuk memperlancar sebuah marketing bisnis, Model bisnis menggunakan B2B ini, seorang marketers harus mampu mengubah platform menjadi lebih menarik. Hal ini bertujuan untuk menarik simpati agar perusahaan mau bekerja sama dengan baik dan membeli produk yang ditawarkan. Berbeda halnya dengan B2C, bahasa marketers hanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan lebih sederhana saja untuk menarik hati konsumen.

  1. Pemberian Keahlian Pada Clien

Marketing menggunakan model bisnis B2B, seorang clien harus melewati sistem edukasi. Di samping itu, clien juga harus diberikan kursus keahlian agar saat mengembangkan sebuah bisnis mereka ahli dibidangnya. Berbeda halnya dengan B2C, clien B2C hanya ingin membeli produk sesuka hatinya tanpa keahlian apapun. Mereka melakukan pembelian produk sesuai dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Nah, itulah beberapa perbedaan marketing antara model bisnis B2B dan B2C. Adanya perbedaan dari keduanya tidak berarti salah satu dari model bisnis tersebut jelek. Kedua perbedaan model bisnis tersebut sudah dirancang masing-masing. Jadi, tolak ukur dari keberhasilan bisnis bukan terletak pada perbedaannya, akan tetapi terletak pada strategi seseorang mengembangkan sebuah bisnis yang dijalaninya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yang Menarik di Bulan Ini

To Top
×