Lainnya

Tiru 8 Etika Berbisnis ala Rasulullah Agar Usaha Semakin Berkah

etika-bisnis-rasulullah

etika bisnis rasulullah/https://koinworks.com/

Etika bisnis adalah seperangkat nilai dan prinsip yang digunakan dalam menjalankan bisnis agar dapat mencapai kesuksesan yang berkelanjutan serta memberikan manfaat kepada seluruh pihak yang terlibat. Dalam Islam, etika bisnis diatur oleh ajaran agama, dan Rasulullah SAW telah memberikan contoh dalam menjalankan bisnis dengan adil dan bijaksana.

  1. Kejujuran

Salah satu contoh etika bisnis yang dianjurkan dalam Islam adalah menjaga kejujuran dalam semua transaksi bisnis. Rasulullah SAW mengajarkan untuk selalu berkata jujur dalam berbisnis dan menghindari segala bentuk kebohongan dan penipuan. Beliau bersabda: “Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang jujur dan para syuhada di hari kiamat.” (HR. Tirmidzi).

  1. Memperlakukan Orang dengan Baik dan Adil

Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk memperlakukan semua orang dengan baik dan adil, terlepas dari latar belakang agama, ras, atau budaya mereka. Beliau memerintahkan umatnya untuk selalu memperlakukan pelanggan, karyawan, dan rekan bisnis dengan hormat dan kebaikan. Sebagai contoh, dalam sebuah hadis disebutkan, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berbicara yang baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim). Pesan ini mengajarkan bahwa kita harus selalu memperhatikan kata-kata dan tindakan kita dalam bisnis dan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Kehalalan

Jika kamu ingin menjadi pebisnis yang sukses, dianjurkan untuk meneladai etika bisnis ala Rasulullah yang satu ini. Di mana barang yang dijual harus halal dan suci, jadi bukan barang-barang terlarang yang bisa mendatangkan keburukan. Adapun barang-barang haram yang tidak boleh diperdagangkan menurut sabda Rasulullah SAW, yaitu:

“Sesungguhnya Allah melarang bentuk usaha miras, bangkai, babi, maupun patung.” (H.R. Jabir)

Selain halal, kegiatan usaha yang dilakukan juga harus terhindar dari riba.

  1. Memprioritaskan Kepentingan Orang Lain

Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk memprioritaskan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri dalam bisnis. Beliau selalu menekankan pentingnya menghindari sifat serakah dan selalu memberikan manfaat yang maksimal kepada orang lain. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Orang yang paling dicintai oleh Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi). Dengan berfokus pada memberikan manfaat kepada orang lain, kita dapat membangun bisnis yang berkelanjutan dan juga membantu memperbaiki masyarakat.

  1. Memperhatikan Aspek Lingkungan

Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam bisnis. Beliau mengajarkan bahwa kita harus menjaga lingkungan dan menghindari tindakan yang merusak alam. Rasulullah SAW juga mengajarkan agar kita selalu memperhatikan sumber daya alam yang kita gunakan dan memastikan bahwa kita tidak mengambil lebih dari yang dibutuhkan.

  1. Tolong Menolong

Etika bisnis ala Rasulullah selanjutnya yang patut diteladani adalah tolong menolong antar umat Islam. Maksudnya, yakni pelaku usaha sudah seharusnya tidak hanya memikirkan keuntungan semata. Namun, harus memiliki perilaku yang ta’awun atau tolong menolong dalam hal kebaikan terutama dalam usaha.

  1. Memiliki Tujuan yang Jelas

Dalam menjalankan bisnis, Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya memiliki tujuan yang jelas dan mempertimbangkan akibat dari setiap tindakan yang diambil. Beliau selalu menekankan pentingnya memiliki visi dan misi yang jelas dalam bisnis dan menghindari keputusan yang hanya didasarkan pada keuntungan finansial semata.

  1. Bersaing Secara Sehat

Dalam berbisnis, Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk bersaing secara sehat. Jadi, tidak boleh mengejek atau menjelek-jelekkan usaha yang lain, supaya pelanggan membeli terhadapnya. Hal ini sudah diterangkan secara jelas dalam hadist, di mana Rasulullah bersabda:

“Janganlah seseorang di antara kalian menjual memiliki tujuan dalam menjelekkan apa yang dijual yang lainnya.” (H.R. Muttafaq ‘alaih)

Oleh sebab itu, bersainglah secara sehat dengan bisnis lain yang memang serupa.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yang Menarik di Bulan Ini

To Top
×