Pemasaran bisnis saat ini memang harus selalu diperhatikan oleh pebisnis. Pasalnya, pasar atau konsumen yang cepat jenuh dan bosan membuat para pengusaha mau tak mau harus kreatif menghadirkan konten marketing yang tepat dan optimal. Dan salah satu bentuk konten pemasaran terbaru yang bisa Anda hadirkan untuk menyentuh konsumen adalah dengan menghadirkan storytelling. Sesuai namanya maka storytelling ini merupakan konten yang dibuat untuk menghadirkan promosi brand bisnis yang dibungkus dalam wujud kisah atau cerita yang menarik. Konsumen memang sangat menyukai kisah atau cerita yang menarik dan menyentuh. Nah dari sinilah bila Anda bisa menghadirkan konten storytelling untuk pemasaran, maka bisnis Anda berpeluang untuk sukses. Tapi bagaimana cara atau tips menghadirkan storytelling yang tepat dan optimal dalam bisnis? Berikut informasinya.
- Buat Kisah yang Menyentuh
Tips pertama untuk menghadirkan storytelling yang mendukung kesuksesan bisnis adalah dengan membuat kisah yang menyentuh. Setiap orang memang akan menyukai dengan cerita-cerita yang dapat menyentuh hatinya. Ketika hatinya sudah tersentuh dengan kisah yang ada maka muncul emosi. Nah jika target pasar sudah Anda dapatkan hati dan emosinya, maka hasil pemasaran yang positif pun akan lebih mudah untuk dicapai. Untuk bisa menyentuh hati dan emosi konsumen ini maka Anda membutuhkan konten storytelling yang baik. Untuk menghadirkan storytelling yang menyentuh maka cobalah memasukkan beberapa aspek dari kehidupan seperti sosial dan kemanusiaan. Tentu selain itu ada aspek dan bidang lain yang juga bisa Anda gunakan untuk membuat konten storytelling yang menyentuh.
- Hadirkan Narasi yang Unik
Selain menyentuh, untuk bisa membuat konsumen tertarik dan terkesan pada konten storytelling, Anda juga harus menghadirkan narasi unik. Sesuai namanya maka narasi unik ini haruslah berbeda dengan yang lainnya. Jadi jangan hanya sekedar bercerita, tapi pastikan konten storytelling Anda memiliki angel atau sudut pandang tersendiri yang jarang ada pada cerita-cerita pada umumnya. Karena harus unik dan berbeda maka Anda harus bisa melihat konten-konten storytelling yang ada sebelumnya. Ketika Anda mampu menghadirkan narasi yang unik maka pembaca yang notabene calon pembeli akan sulit melupakan konten pemasaran storytelling yang Anda buat.
- LIbatkan Komponen Visual, Audio, dan Kinestetik
Manusia yang memiliki beberapa indera untuk mendukung kehidupannya memang perlu Anda optimalkan berkitan dengan pembuatan storytelling ini. Dengan melibatkan sebanyak mungkin indera yang dimiliki manusia maka storytelling tersebut akan bekerja semakin efektif. Secara umum, keterlibatan indera dalam menangkap sebuah pesan didasari atau dilatarbelakangi oleh tiga wujud yakni visual, audio dan kinestetik. Kemampuan visual jelas merupakan faktor utama yang mendominasi kemampuan manusia untuk menyerap sesuatu, termasuk pesan pemasaran storytelling. Tapi jangan lupakan juga aspek atau komponen audio dan kinestetik yang akan semakin melengkapi optimalisasi konten storytelling Anda untuk menarik minat konsumen.
- Beri Kejutan atau Twist Menarik
Berikutnya, tips menghadirkan storytelling yang optimal untuk pemasaran bisnis adalah dengan memberi kejutan atau twist menarik pada cerita. Cerita yang membuat pembaca atau penontonnya terkejut karena tidak disangka-sangka memang akan menghadirkan kesan tersendiri. Saat target pasar sudah terkesan dengan cerita atau storytelling Anda maka brand bisnis Anda pun akan selalu diingatnya. Intinya jangan membuat cerita yang membosankan dan juga mudah ditebak. Twist yang mengejutkan dan menarik ini sendiri tidak harus hanya sekali dan diletakkan di akhir cerita. Tapi Anda juga bisa menghadirkannya beberapa kali dan juga dapat diletakkan di tengah-tengah cerita.
- Membuat Kisah yang Relatable dengan Audiens
Terakhir, tips membuat konten storytelling untuk pemasaran bisnis yang efektif adalah dengan menghadirkan kisah yang sesuai atau relatable dengan audiens. Sebagus apapun produk yang Anda miliki akan sia-sia bila Anda menghadirkan konten storytelling yang tidak ada sangkut-pautnya dengan audiens. Jadi pastikan Anda menghadirkan kisah yang berkaitan dengan keseharian audiens atau target pasar Anda. Bila audiens atau target pasar Anda adalah kalangan muda maka kisah percintaan atau persahabatan akan menjadi contoh yang bisa dipilih. Tapi bila Anda menarget kalangan dewasa maka kisah kasih sayang dan perjuangan bisa jadi opsi. Dan bila Anda mentarget kedua kalangan ini maka kisah kemanusiaan bisa jadi pilihan yang dihadirkan dalam storytelling.