Milenial merupakan sebutan yang disematkan kepada mereka yang lahir pada 1982-1996. Milenial ini dibesarkan ketika teknologi mulai berkembang. Pola pikir mereka berbeda jauh dengan generasi sebelum dan setelahnya. Dalam memilih sebuah pekerjaan misalnya para milenial cenderung melamar berdasarkan passion yang dimiliki. Milenial sendiri ternyata memiliki kebiasaan buruk khususnya dalam mengatur keuangan. Generasi ini bahkan diprediksi tidak memiliki kemampuan untuk membeli rumah. Kira-kira kebiasaan buruk apa saja yang bikin milenial gagal mengatur keuangannya?
Prinsip YOLO Yang Dikedepankan
Milenial memiliki prinsip hidup YOLO atau you only live once. Pengaruh falsafah hidup ini begitu besar pada kehidupan para milenial. Pasalnya hal ini mampu mengembangkan konsumtif pada mereka padahal penghasilan pas-pasan. Mereka rela menghabiskan uang bahkan mengambil tabungan untuk kesenangan sesaat. Sebenarnya tidak ada salahnya dengan prinsip hidup ini. Biarpun begitu anda harus ingat bahwa menyiapkan masa depan juga penting. Tak apa melakukan hal-hal yang diinginkan saat ini namun ingat jangan lupa kebutuhan masa depanmu.
Gaya Hidup Yang Tak Sesuai Keuangan
Milenial merupakan golongan individu yang gemar melakukan eksposure. Mereka suka membagikan hal-hal pribadi seperti gaya hidup di media social. Milenial suka bersosialisasi seperti budaya ngopi di café. Mereka gemar mengikuti tren seperti menggunakan gadget terbaru atau tas dan sepatu yang sedang hits. Gaya hidup yang ikut-ikutan ini tak jarang membuat keuangan lebih besar pasak ketimbang tiang. Alhasil belum akhir bulan pendapatan sudah defisit duluan.
Mudah Tergiur Barang Diskonan
Milenial juga mudah sekali tergiur dengan barang diskonan. Biarpun barang tersebut tidak dibutuhkannya. Milenial memang memiliki hobi belanja apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini. Apalagi jika barang tersebut merupakan barang diskon atau memiliki cashback yang bahkan nilainya tak sebanding dengan barang yang dibeli. Inilah yang membuat milenial jadi boros dan sasaran empuk digital marketer.
Investasi Bukan Salah Satu Tujuan Jangka Panjang
Salah satu cara untuk mengamankan keuangan ialah dengan cara berinvestasi. Ada banyak cara untuk berinvestasi mulai dari investasi jangka pendek hingga jangka panjang. Sayang milenial jarang melakukan investasi. bahkan investasi bukan tujuan atau masuk dalam list milenial selama menghasilkan pendapatan. Milenial terbiasa berpikir bebas maka mereka jarang peduli dengan keuangan mereka di masa depan.
Bisakah Mengubah Kebiasaan Burukmu?
Dengan melihat kebiasaan diatas tentu anda menyadari bahwa mudah menentukan kapan milenial bangkrut. Biarpun begitu tak semua milenial memiliki kebiasaan buruk diatas. Ada pula yang mampu mengatur keuangannya bahkan sukses di usia muda. Bila anda masih memiliki kebiasaan diatas maka ada baiknya lakukan hal-hal ini :
- Belajar membuat anggaran belanja setiap bulannya
- Selalu membiasakan diri untuk saving
- Mulailah berinvestasi dari sekarang. Ada banyak investasi yang bisa dilakukan bahkan memiliki resiko yang kecil.
- Kurangi gaya hidup boros dang anti dengan gaya hidup yang lebih sehat
- Ingin sesuatu? Coba mulai dengan tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut memang benar-benar yang anda butuhkan atau tidak.
Untuk jenis investasi yang bisa diambil oleh milenial bisa berupa reksadana, deposito maupun emas. Investasi diatas tidak memiliki resiko besar dalam keuangan dan memberikan pengembalian yang lumayan untuk pemasukan. Canangkan pula untuk memiliki asset seperti rumah ataupun tanah untuk investasi jangka panjang anda. Bagaimana sudah siap mulai berubah dari sekarang? mumpung anda masih belum pensiun dan punya kesempatan untuk berubah loh!