StartUp dan UKM

Bagaimana Aturan Bisnis Dengan Teman dan Keluarga Anda

Bisnis tentu tak mengenal teman, musuh bahkan kerabat terdekat sekalipun.  Apapun keadaan dan siapa yang anda ajak untuk berbisnis maka harus menjunjung tinggi  profesionalitas jabatan anda. Biarpun begitu pasti ada perasaan sungkan atau tidak enak dihati ketika berselisih paham.  Tak selamanya bekerja dengan kerabat atau teman membuat bisnis anda menjadi tidak adil atau tak berkembang. Menurut laporan yang diterbitkan oleh the wall streen journal pada 2011 silam malah menyatakan beberapa bisnis mampu sukses karena dikelola oleh orang terdekat.  Untuk membuat bisnis anda tidak jatuh dalam kebangkrutan maka coba telisik dahulu aturan atau etika bisnis dengan kerabat berikut ini :

Samakan Visi Misi Dulu

Sebelum membangun bisnis dengan orang terdekat anda harus ingat untuk menyamakan visi misi dulu. Dengan visi dan misi yang jelas maka tujuan yang hendak dicapaupun juga lebih terarah. Diskusikanlah dengan partner bisnis anda jenis bisnis apa yang hendak dibangun apakah dalam bisnis kuliner,pariwisata, laundry, otomotif atau malah bisnis di bidang yang lain.  Jangan lupa untuk menentukan mitra bisnis siapa saja yang diajak untuk ikut ambil bagian.

Tentukan Pembagian Tugas dan Wewenang Masing-Masing

Selanjutnya tentukan otoritas kerja masing-masing. Bicarakan pembagian jabatan dengan kerabat anda dan kewenangan dan tugas yang akan dimiliki setiap jabatan.  Status yang jelas akan membuat anda mampu berperilaku adil kepada karyawan meskipun masih ada hubungan darah. Untuk membangun keprofesionalitas maka jangan ada perlakuan khusus pada karyawan yang masih memiliki hubungan darah dengan anda.

Jelaskan Pembagian Keuntungan Sejelas Mungkin

Selanjutnya pastikan aanda telah memberikan penjelasan yang jelas terkait pembagian keuntungan dan kerugian yang dihadapi di masa depan. Pembagian hasil usaha haruslah dilakukan secara transparan dan mendapatkan kesepakatan dari mitra bisnis.  Pisahkan keuangan keluarga dengan keuangan bisnis dan buat catatan secara terperinci dan mendetail mulai dari permodalan, jual beli, hutang dan pembagian hasil.

Perlu Hitam Diatas Putih

Biarpun kerabat sendiri agar tidak terjadi kecurangan ataupun kesalahpahaman di masa depan maka perlu membuat perjanjian secara tertulis. Perjanjian ini haruslah dianggap sah dimata hokum sehingga bisa dijadikan bukti yang konkrit ketika terjadi perkara.  Anda bisa membuat perjanjian resmi dengan mendaftarkannya ke kantor pengacara maupun notaris. Perjanjian ini meliputi beberapa hal seperti  hak dan kewajiban masing-masing, kepemilikan saham, prosedur penyelesaian sengketa, hingga penentuan keputusan yang hendak dibuat.

Bangun Komunikasi

Walau sudah dibuatkan perjanjian tertulis yang sah dimata hokum namun anda juga harus sering berkomunikasi dengan partner bisnis anda. Dengan berkomunikasi anda dan partner bisnis jadi lebih mengerti kekurangan dan kelebihan dari bisnis yang anda bangun. Membangun komunikasi dengan partner bisnis yang juga kerabat sendiri merupakan salah satu cara mengurangi  perselisihan yang mungkin timbul karena perbedaan pendapat.

Bisnis yang dibangun dengan dasar kekeluarga atau kerabat dekat tak sama dengan bisnis pada umumnya. Pasalnya tak hanya bisnis saja yang bisa hancur namun juga hubungan kekeluargaan yang sejak dulu tersambung bisa putus karena satu dua patah kata. Oleh karena itu penting bagi anda untuk menemukan partner kerja yang cocok dan sevisi serta semisi dengan anda. Untuk memilih rekan bisnis silahkan memperhatikan beberapa poin berikut ini :

  1. Pastikan rekan bisnis andamemiliki karakter yang ideal untuk menjalan bisnis bersama anda. Ia haruslah memiliki karakter yang jujur dan  mempunyai tanggung jawab tinggi.
  2. Dikenal memiliki track record atau reputasi yang baik sehingga bisa membangun relasi untuk bisnis anda dan berkomitmen kuat untuk membangun bisnis bersama.
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yang Menarik di Bulan Ini

To Top
×