Pasar wanita dalam sebuah bisnis memang selalu menarik bagi para pengusaha. Pasalnya, dengan banyaknya kebutuhan dan potensi belanja yang dilakukan kaum hawa ini membuat mereka selalu mencermati perilaku kaum wanita tersebut. Dalam sebuah riset yang dilakukan FinancesOnline sendiri didapati data bahwa jumlah wanita yang melakukan online brand interaction lebih banyak dibandingkan kaum pria. Bahkan dalam riset tersebut juga didapati ada sebanyak 54% wanita yang mem-follow akun media sosial sebuah bisnis sebagai cerminan dukungannya pada suatu brand bisnis. Dari sini maka posisi wanita dalam pemasaran bisnis memang harus lebih diperhatikan. Apalagi bila bisnis Anda yang memang mentarget pasar wanita, maka mau tak mau Anda harus memperhatikan lebih cermat lagi hal-hal yang berkaitan dengan dunia mereka ini. Salah satu cara untuk lebih cermat pada pasar kaum wanita ini adalah dengan menghindari beberapa hal terlarang dalam memposting ke media sosial berikut ini.
- Hanya Berbicara tentang Diri Sendiri
Pertama, postingan terlarang yang harus Anda hindari ketika mentarget pasar wanita dalam media sosial adalah berbicara tentang diri sendiri. Kaum hawa memang malas dengan brand yang terlalu sering membicarakan bisnisnya sendiri. Alih-alih hanya terpaku membicarakan diri sendiri saja, Anda sebagai pebisnis harus merangkul mereka sebagai target pasar Anda. Caranya cobalah untuk menjalin komunikasi yang intens dengan mereka. Sebab kaum wanita memang lebih menyukai brand yang mengajak mereka berinteraksi. Karena wanita yang memang suka melakukan online brand interaction, maka cobalah untuk selalu mendekati kehidupannya. Lakukan engagement pada mereka dengan postingan-postingan yang bersifat santai, komunikatif dan menghibur. Kalau pun ingin promosi produk, cobalah untuk menghadirkan konten-konten softselling dimana ada sisipan beberapa hal dalam promosi tersebut.
- Tidak Didasari oleh Data Akurat
Ketika memposting ke media sosial yang dianggap media hiburan, tak jarang memang kita mendapati pebisnis yang tidak mendasari konten tanpa data akurat. Padahal, untuk pasar wanita, Anda perlu dengan jeli mengetahui apa yang mereka butuhkan atau inginkan. Faktanya, dalam sebuah riset dari Nielsen tentang Social Media Outlook menunjukkan bahwa sebanyak 37% wanita mengakses media sosial untuk mencari informasi tentang “how to”. Selain itu ketika membuat konten yang akan diposting di media sosial, jangan hanya membuatnya berdasarkan asumsi Anda saja. Tapi pastikan Anda membuatnya dengan data-data yang yang akurat agar target pasar Anda yang merupakan kalangan kaum hawa ini menyukainya.
- Mengusung Tema yang Tidak Disukai Wanita
Berikutnya, hal yang harus Anda hindari ketika akan memposting sesuatu ke media sosial dengan target pasar wanita adalah tema yang tidak disukai wanita. Anda yang ingin menarik perhatian kaum hawa dengan sebuah postingan di media sosial, maka Anda pun memang harus membuat tema-tema yang disukai mereka. Comtoh beberapa tema yang disukai wanita adalah tentang infotainment, keluarga, drama, hewan peliharaan, parenting dan lainnya.
- Merendahkan Kelompok Wanita Lain
Wanita memang memiliki kelompok-kelompok tertentu yang muncul karena adanya kepentingan atau satu ikatan perasaan. Sebut saja seperti kelompok ibu-ibu muda, kelompok ibu-ibu pengajian, kelompok ibu-ibu arisan atau kelompok-kelompok lainnya. Nah dari banyaknya kelompok wanita ini, maka Anda sebagai pebisnis harus berhati-hati ketika akan mengangkat sebuah tema untuk diposting di media sosial. Sebab bila Anda kemudian merendahkan sebuah kelompok wanita tertentu, meski itu bukan target pasar Anda, maka hal ini akan menjadi blunder atau kesalahan fatal. Mengapa demikian? Sebab, keadaan tersebut akan memicu kejengkelan dari target pasar Anda yang memang satu gender yakni wanita. Alih-alih mrendahkan kelompok wanita lain, Anda seharusnya merangkul kelompok lain tersebut ke dalam lingkaran bisnis.
- Spamming
Terakhir, postingan terlarang yang harus Anda hindari dalam media sosial dengan target pasar wanita yaitu spamming. Kegiatan spam atau spamming memang sangat mengganggu dan menjengkelkan. Apalagi bagi kaum wanita yang selalu ingin melihat timeline-nya rapi, maka spamming ini bisa membuat bisnis Anda diacuhkan. Meski konten yang Anda hadirkan terbilang mumpuni, tapi bila Anda mempostingnya terlalu sering dan membuat spam, hal ini akan membuat target pasar menjadi tidak respect lagi kepada Anda.
