Uang memang sesuatu yang bisa membuat orang terlena. Bukan hanya karena kegiatan belanja yang berlebihan dengan uang sendiri. Tapi tak jarang kita juga sering khilaf membelanjakan uang yang sebenarnya milik orang lain alias uang dari hasil berhutang. Lantas kenapa hal ini bisa terjadi? Ternyata bukan faktor kepemilikan yang menjadi penyebab bertahan tidaknya mereka untuk membelanjakan uang. Tapi ada beberapa faktor lain yang bisa membuat seseorang khilaf membelanjakan uang seperti faktor keterdesakan, kebutuhan hingga faktor sosial. Nah berikut ini adalah beberapa alasan mengapa banyak orang menghabiskan uang yang sebenarnya bukan miliknya atau uang dari hasil berhutang.
- Terdesak Tagihan
Alasan pertama yang membuat seseorang akan menghabiskan uang meski bukan miliknya adalah terdesak tagihan. Tagihan yang sudah mendesak untuk dibayar memang membuat seseorang bisa dengan cepat menghabiskan uang meski itu milik orang lain yang notabene dari hasil berhutang. Jadi tak bisa dipungkiri lagi bila ada seseorang yang mendapati uang hasil berhutangnya langsung habis bila kemudian mereka sedang terdesak tagihan. Bahkan uang yang dipinjam dari orang lain ini akan bisa sekejap habis berpindah tangan karena kewajiban mereka yang harus membayar tagihan.
- Membangun Status Sosial yang Lebih Baik
Saat ini status sosial pada beberapa kalangan masyarakat memang menjadi sesuatu yang dianggap hal serius. Dengan tingginya dorongan zaman yang sudah bergerak cepat atau juga tuntutan kehidupan perkotaan yang hedonis, memang hal ini bisa saja membuat seseorang berusaha dengan keras untuk membangun status sosial yang lebih baik di masyarakat. Nah untuk bisa membangun status sosial yang lebih baik di tengah masyarakat ini maka seseorang tak jarang melakukannya dengan cara berhutang. Setelah mereka mendapatkan dana dari proses berhutang tadi, mereka bukan tidak mungkin akan menghabiskannya demi tercapainya tujuan. Tentu saja membangun status sosial yang lebih baik dengan cara meminjam uang orang lain ini merupakan sesuatu yang buruk. Selain Anda akan terjerat hutang, status sosial yang dibangun dengan cara ini rawan untuk runtuh kembali.
- Faktor Gengsi
Berikutnya, alasan yang juga bisa membuat seseorang khilaf menghabiskan uang milik orang lain adalah karena faktor gengsi. Alasan yang satu ini juga tak kalah buruknya dengan alasan pada poin sebelumnya. Ini karena gengsi seharusnya tidak membuat Anda harus membelanjakan uang dengan rakus. Terlebih bila kemudian diketahui uang tersebut adalah milik orang lain yang didapat dari cara berhutang. Maka hal ini semakin menjadi sesuatu yang buruk untuk Anda bila kemudian langsung menghabiskan uang dari orang lain tersebut. Mungkin Anda tidak merasakannya saat ini, tapi di masa depan bukan tidak mungkin hal buruk bisa menimpa finansial Anda.
- Pemenuhan Kebutuhan Modal Bisnis
Ketika seseorang sedang membangun atau mendirikan bisnis memang akan muncul banyak kebutuhan sebagai perwujudan modal yang perlu dipenuhi. Kebutuhan akan modal bisnis yang jumlahnya tidak sedikit ini memang tak jarang membuat mereka lantas meminjam uang. Dan uang yang telah dimiliki dari orang lain ini juga bisa jadi akan langsung dibelanjakan sampai habis. Untuk keperluan bisnis mungkin alasan tersebut bisa dimaklumi karena ada yang menganggap sebagai investasi. Tapi sebagai orang yang bijak dalam finansial maka seharusnya Anda lebih cermat dalam menggunakan uang pinjaman untuk keperluan bisnis tersebut.
- Terlena dengan Fasilitas yang Memanjakan
Terakhir, alasan seseorang membelanjakan uang orang lain sampai habis adalah karena terlena dengan fasilitas. Alasan seperti ini biasanya bisa kita dapati pada orang-orang yang menggunakan kartu kredit. Dari konsepnya, kartu kredit sendiri sudah menawarkan fasilitas layanan pembayaran di waktu mendatang. Fasilitas semacam ini tentu bisa disebut dengan berhutang. Nah dari banyak kasus di lapangan bisa didapati mereka yang memiliki kartu kredit seringkali terlena dan khilaf untuk membelanjakan limit uang.
Membelanjakan atau menghabiskan uang yang dimiliki memang sudah menjadi hak Anda. Tapi bila uang tersebut ternyata milik orang lain yang didapat dari cara berhutang sudah seharusnya Anda tidak lekas seenaknya menggunakannya. Apalagi bila Anda ternyata menggunakan uang dari hasil berhutang ini untuk hal-hal yang tidak penting, tentunya hal tersebut akan merugikan Anda cepat atau lambat.