Dalam perjalanan sebuah bisnis atau perusahaan tak jarang kemudian ada kesalahan yang kemudian menyebabkan kebangkrutan. Dalam dunia entrepreneur memang selalu ada risiko yang mengiringinya. Dan salah satu risiko tersebut adalah kebangkrutan. Perusahaan yang mengalami kebangkrutan jelas merupakan sebuah malapetaka yang selalu dihindari. Sayangnya meski para pebisnis tahu harus menghindari kebangkrutan usaha, mereka tidak mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan. Dengan mengetahui penyebab kebangkrutan memang seorang pebisnis mampu melakukan antisipasi. Maka dari itu berikut ini akan disajikan beberapa hal dan faktor yang bisa menyebabkan kebangkrutan untuk Anda antisipasi dan waspadai.
- Rencana Bisnis Kurang Matang
Faktor pertama yang dapat menyebabkan kebangkrutan usaha yaitu rencana bisnis yang kurang matang. Bisnis memang sangat membutuhkan perencanaan atau planning. Dengan adanya planning atau perencanaan maka Anda akan bisa menjalankan bisnis menuju arah yang tepat. Ketika Anda bisa menjalankan bisnis ke arah yang tepat maka Anda akan bisa menjauhi risiko kebangkrutan. Bahkan bukan tidak mungkin dari rencana bisnis yang baik dan membuat arah bisnis yang tepat akan menjadikan Anda meraih kesuksesan. Sebaliknya bila usaha tidak dijalankan dengan rencana yang baik maka bukan tidak mungkin bisnis bergerak pada arah yang salah dan akhirnya membuat kebangkrutan.
- Strategi Pemasaran Tidak Efektif
Berikutnya, hal yang bisa menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan adalah penerapan strategi pemasaran yang tidak efektif. Pemasaran atau marketing memang merupakan ujung tombak perusahaan dalam hal penjualan. Bila strategi pemasaran yang dilakukan efektif dan tepat sasaran maka hal ini akan membuat bisnis bertumbuh. Alih-alih mengalami kebangkrutan, bisnis yang mampu menjalankan strategi pemasaran efektif akan bisa meraih kesuksesan. Sebaliknya bisnis yang dijalankan dengan strategi pemasaran yang tidak efektif maka akan membuat bisnis berjalan stagnan. Dan bila hal ini berlangsung terus-menerus maka bisnis bisa saja mengalami kebangkrutan.
- Tidak Melakukan Inovasi
Bisnis yang bangkrut karena tidak melakukan inovasi ini sudah banyak contoh kejadiannya. Sebut saja Fuji Film atau BlackBerry yang saat ini telah mengalami kebangkrutan karena banyak ditinggalkan konsumen. Kebangkrutan yang dialami Fuji Film dan BlackBerry ini terjadi karena mereka yang tidak melakukan inovasi ketika zaman mengalami perubahan. Ketika zaman telah berubah maka memang membuat banyak hal bisa saja terjadi, termasuk perubahan pola konsumsi masyarakat. Nah dari sinilah seorang entrepreneur memang perlu terus mengantisipasi perubahan zaman. Salah satu bentuk antisipasi yang bisa dilakukan pebisnis ketika menghadapi perubahan zaman ini adalah melakukan inovasi. Inovasi yang Anda lakukan memang akan membuat bisnis mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Dari sinilah maka bisnis akan mampu terhindar dari kebangkrutan.
- Tidak Mampu Menyaingi Kompetitor
Dalam bisnis yang sehat memang bisa dipastikan akan ada kompetitor. Kompetitor atau pesaing ini sendiri adalah bentuk tantangan yang harus Anda hadapi untuk bisa bertahan. Prinsip dari persaingan bisnis ini sendiri sebenarnya sangat sederhana, siapa yang mampu memenangkan persaingan dialah yang akan menjadi pemenangnya. Sebaliknya yang kalah dalam persaingan mau tak mau harus mau harus menerima risikonya yaitu kekalahan dan kebangkrutan usaha. Dari sini maka Anda sebagai pebisnis yang ingin terhindari dari kebangkrutan maka satu-satunya jalan yang harus dipilih adalah memenangkan persaingan. Semakin Anda mampu memenangkan persaingan maka akan semakin besar peluang Anda menjauh dari risiko kebangkrutan.
- Manajemen Keuangan yang Buruk
Terakhir, hal atau faktor yang bisa menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan yaitu manajemen keuangan yang buruk. Kondisi finansial dalam sebuah perusahaan memang menjadi sesuatu yang urgent untuk keberlangsungan bisnis dan perusahaan. Bagaimana mungkin bisnis bisa bertahan tanpa keuangan yang baik. Maka dari itu agar keadaan finansial ini selalu baik maka perlu dikelola dengan manajemen yang apik. Manajemen atau pengelolaan keuangan memang menjadi tonggak bagaimana nasib keuangan perusahaan ditentukan. Bila finansial dalam perusahaan ini dijalankan dengan manajemen yang baik maka akan membuat bisnis dan perusahaan mampu tetap bertahan bahkan bertumbuh. Tapi bila keuangan perusahaan dijalankan dengan manajemen yang buruk sudah pasti risiko kegagalan dan kebangkrutan akan semakin membesar.