pricing strategy/https://okcredit.in/
Sebagai seorang pebisnis, Anda memang perlu mengetahui bagaimana sebuah harga ditetapkan. Harga yang merupakan sesuatu yang sensitif bagi konsumen, memang tak bisa ditetapkan secara sembarangan. Alih-alih menetapkan harga secara asal, Anda sebagai pebisnis perlu mengetahui dan memahami cara atau strategi menetapkan harga. Nah berikut ada tujuh jenis strategi penetapan harga atau pricing strategy yang bisa Anda jadikan rujukan.
- Cost-plus Pricing
Jenis strategi penetapan harga pertama adalah cost-plus pricing yang merupakan hal yang umum dilakukan. Dalam menetapkan harga dari metode ini, penjual tak memperhatikan permintaan pasar atau kompetisi yang ada di sana. Jadi harga muncul dari harapan keuntungan yang diinginkan penjual. Jenis strategi penetapan harga ini juga disebut dengan markup pricing.
- Competition-based Pricing
Sesuai dengan namanya, strategi penetapan harga ini dilakukan dengan cara mengetahui harga dari kompetitor. Jadi dari harga kompetitor yang diketahui, pebisnis akan menjadikannya sebagai acuan untuk menetapkan harga bisnisnya. Pebisnis bisa menetapkan harga yang lebih murah dari kompetitor agar kompetitif, atau menjual lebih mahal dengan menghadikan kualitas yang lebih.
- Premium Pricing
Jika kamu merasa barang atau jasa yang dimiliki punya kualitas lebih, strategi penetapan harga ini bisa dijadikan pilihan. Jadi dalam strategi ini Anda akan menetapkan harga lebih mahal. Tapi karena ada kualitas maka bisnismu tetap akan mendapatkan pasar. Karena nyatanya memang masih banyak segmen konsumen pemium yang mengincar barang-barang berkualitas meski harganya mahal namun memiliki nilai lebih.
- Freemium pricing
Penetapan harga freemium pricing ini biasanya sering dijumpao pada perusahaan digital. Jadi saat peluncuran, konsumen akan ditawarakan dua pilihan harga yakni free atau trial dan berbayar. Tentu kedua pilihan harga tersebut memiliki perbedaan dalam fitur dan layanannya.
- Skimming Pricing
Skimming price adalah strategi menetapkan harga yang berbeda dalam jangka waktu tertentu karena penurunan kualitas barang atau jasa. Strategi ini sering kita dapati dalam penjualan smartphone yang memiliki tipe-tipe keluaran baru. Jadi saat model atau tipe baru dirilis, maka model smartphone lama akan diturunkan harganya. Penetapan harga ini juga sering dipakai oleh pasar swalayan yang menjual makanan. Jadi ketika sudah sore atau malam, maka harga makanan siap saji kerap diturunkan karena kualitasnya yang sudah menurun. Tujuan dari skimming price sendiri adalah mempercepat penjualan agar tak ada produk yang harus lama mengendap atau kadaluarsa.
- Bundle Pricing
Berikutnya, strategi penetapan harga adalah bundle pricing yang menghadirkan paket harga yang lebih murah bila membeli banyak produk. Bundle pricing ini memang cukup efektif membuat konsumen membeli banyak produk atau jasa. Ini karena konsumen ditawarkan harga lebih murah dengan membeli beberapa produk/jasa dibanding membeli satuan.
- Psychological Pricing
Terakhir, jenis strategi penetapan harga adalah psychological pricing. Sesuai namanya, metode ini akan mengkaitkan harga dengan psikologi manusia. Psychological pricing sendiri ada tiga macam yaitu:
- Odd pricing, yaitu penetapan harga dengan teknik penulisan angka yang tidak dibulatkan. Misalnya harga Rp 100.000 ditulis menjadi Rp 99.999.
- Even pricing, yakni teknik menetapkan harga yang berkebalikan dengan Odd pricing. Jadi harga yang belum bulat seperti Rp 99.999 akan dibulatkan menjadi Rp 100.000. Tujuan dari teknik penulisan ini adalah menciptkan kesan mewah dan prestisius dari produk atau jasa yang ditawarkan.
- BOGOF, adalah akronim dari Buy One Get One Free atau beli satu gratis satu. Mirip dengan bundle pricing, jenis penetapan harga ini dapat mempercepat penjualan. namun bila tak berhasil, cara ini juga justru bisa menurunkan laba bersih.
